Faula dan Flora [ENDING]

Bayangan Flora.

Faula POV

Mendengar bel istirahat membuat perutku kelaparan, padahal tadi pagi aku sudah sarapan. Aku keluar kelas bersama teman-temanku untuk kekantin tapi ternyata ada Ferre didepan kelasku. Kepalanya menunduk menatap sepatu hitamnya.

"Ferre..."

Ferre mengangkat kepalanya. Kemudian ia berdiri. "Ayo makan." Ajaknya tanpa adanya ekspresi.

"Gue sama teman-teman gue dulu nggak apa-apa kan? Gue masih kangen mereka." Ferre hanya mengangguk lalu berlenggang pergi. Terkadang Ferre menuruti keinginanku tapi terkadang ia memaksa keinginannya.

Teman-temanku terlihat melongo. "Ayo makan katanya laper." Ajakku.

"Itu Ferre?" tanya Nika, aku mengangguk. "Dia ngajak lo makan?"

"Kenapa?" Tanyaku heran.

"Nggak ada Ari, Fau pun jadi."

"Jangan gosip." Omelku. "Ayo makan."

Aku dan teman-temanku berjalan menuju kantin dan memilih meja dekat GCB. Biasanya disana ada Flo duduk disebelah Ferre sedang mengobrol atau tertawa tetapi sekarang yang disamping Ferre adalah Gading dan Gaung. Walaupun aku dan Flo disekolah seperti orang yang yang tak saling mengenal tapi setidaknya aku melihatnya disekolah tetapi sekarang semua keadaan sudah berubah. Aku melihat semua GCB hanya saling diam, mungkin mereka sama seperti aku yang belum ikhlas kehilangan Flo. Sekarang hanya Ranna yang menjadi cewek diantara mereka. Mataku terus tertuju pada Ferre yang terlihat hanya adanya tatapan kosong. Aku merasakan begitu besar rasa Ferre pada Flo dan sebaliknya.

"Fau..." Aku sedikit terkejut dengan adanya Gading disebelahku. Entah sejak kapan ia datang. "Ayo gabung." Ajaknya. Aku menggeleng kepala sedangkan teman-temanku hanya bengong melihatku. Tak lama Ferre datang kemejaku dan menarik tanganku.

"Apa?"

"Gabung disana sama Ranna." Ucapnya datar. Aku menggeleng kepala. "Ajak teman-teman lo."

Teman-temanku mengangguk senang dan akhirnya kami semua pindah meja menjadi begabung dengan GCB.

"Hai Fau." Aku mengangguk.