Teror.

3.3K 203 16
                                    

Malam ini aku hanya sendiri didalam rumah. Bang Argha belum pulang, Bunda sedang dirumah Eyang dan Ayah pasti sedang jemput Bunda. Mas Juna sedang ada misi yang tak bisa diganggu gugat. Aku sedang menonton TV tiba-tiba pintu ada yang mengetuk, aku berdiri dan membuka pintu tetapi tidak ada orang. Aku melihat sekeliling, saat aku akan masuk kedalam rumah kembali. Aku melihat kotak dengan bungkusan berwarna coklat. Aku mengambilnya untuk aku bawa kedalam rumah. Saat didalam, aku membukanya. Saat itu juga jantungku rasanya ingin copot, bulu kudukku merinding, sekujur tubuhku kaku.



Aku menemukan tulisan berwarna merah seperti darah.



"SIAP-SIAP KAMU AKAN MENYUSUL KEMBARANMU GADIS MANIS!!!"



Saat itu juga aku melarikan diri kedalam kamar dengan pintu aku kunci rapat-rapat. Aku mengambil handphone untuk menelpon Ayah agar Ayah dan Bunda cepat-cepat pulang. Aku benar-benar takut. Aku mendengar bel berbunyi, aku sungguh ketakutan. Berkali-kali bel berbunyi tetapi aku tidak ada niat untuk membukanya. Handphoneku berdering dan ada telpon masuk dari Fereeee!



"Gue didepan, lo didalam kan?"



"Iya tunggu."



Aku membuka pintu dan berlari kencang turun kearah pintu. Aku membuka pintu dan terlihat Ferre.



"Lama banget." Katanya. Aku melihat sekeliling rumah dan keadaan masih sama, sepi. "Ada apa?" Yanyanya sambil mengikuti aku melihat sekeliling.



Pintu kembali aku tutup. "Gue takut." Ucapku setelah sudah duduk diatas sofa.



"Ada gue." Jawabnya menenangkanku. "Apa ini?" Tanyanya sambil membuka kotak yang tadi aku buka. Ferre sama kagetnya sepertiku saat melihat tulisannya. "Kapan kotak ini datang?"



"Tadi gue lagi belajar disini terus pintu ada yang ketuk. Saat gue keluar nggak ada siapa-siapa cuma ada ini. Gue buka ternyata isinya beginian, kan gue takut. Gue kekamar aja."



"Itu alasannya lo lama buka pintunya?"



"Iya."



"Yaudah nggak usah takut. Sekarang udah ada gue." Aku mengangguk. "Pada kemana?"



"Ayah lagi jemput Bunda, Bang Argha kayaknya lagi dirumah Bang Arsen."


Faula dan Flora [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang