Mas Juna Sekolah Lagi

8.7K 386 2
                                    

Flora.

"Flo cepet gak usah dilama lamain" teriak mas Juna dari bawah manggil namaku.

Hari ini aku sekolah akan diantar mas Juna dan membuatku sangat membenci Ayah dan mas Juna. Sekarang aku sengaja lama agar telat kesekolah. Aku turun kebawah dengan gaya santai ternyata mas Juna menunggu aku dibawah tangga dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya.

"Lo pelajar apa preman?" decaknya, aku langsung melihat diriku sendiri.

Aku pakai rok diatas lutut, bajuku keluarkan, lengan bajuku lipat, sepatu allstar gak pakai kaos kaki, tas aku terlampir dipundak.

"Lo bisa jawab sendiri kan dari seragam gua." jawabku tanpa ada rasa takut. Aku langsung jalan keluar rumah, didepan udah ada mobil mas Juna. Aku langsung masuk dan duduk dibelakang, didepan udah ada Fau lagi baca buku maklum anak IPA mah cupu. Gak lama mas Juna masuk kedalam mobil, dia ngegas mobilnya gak santai banget.

Gak sampe 15 menit udah sampe diparkiran sekolah, aku melihat parkiran masih ramai. kalo belom bel parkiran gak akan sepi. Aku segera keluar duluan niat mau kabur tapi gara gara bacotnya Faula bawah gagal kabur deh.

"Mas, Flo mau kabur tuh" suaranya Fau

"Flora" aku langsung mundur sembari menatap tajam si Fau. Yang diparkiran langsung pada liat kearahku bertiga, ini nih yang paling aku benci jadu pusat perhatian.

"Mas gua duluan ya mau ada kuis nih" ucap Fau sambil menutup bukunya, mas Juna ngangguk terus cium kening Fau. Aku hanya melihat kearah Fau dengan kesal. dia meletin kearahku.

"Belajar yang bener" pesan mas Juna untuk Fau

"Siap jendral" sahut Fau sok nurut. Fau langsung kabur. Sekarang Mas Juna melihat kearahku, lalu merangkul aku.

Aku jalan kearah kelasku dan sepanjang jalan pada melihatku lebih tepatnya liatin mas Juna sih. Aku peluk aja pinggangnya. Mas juna pakai celana panjang, kaos warna hitam, sepatu adidas putih, rambut ditata rapi.

"Gila itu ganteng banget cowok yang sama Ari"

"Itu cowoknya Ari?"

"Trobel gitu cowoknya kayak pangeran"

Bisik bisik siswa yang aku lewati. Aku sih cuek sampai ada yang manggil aku dari arah belakang.

"Ari" aku memuter badan ternyata Udin salah satu geng aku.

"Lewat grup aja" ucapku langsung, Udin ngangguk lalu aku kembali melangkah ke kelas.

Saat aku masuk kelas semuanya pada liat kearahku lagi, bukan aku sih tapi mas Juna.

Mas Juna maksa ikut masuk kekelas dan ikut belajar katanya mau tau cara belajar aku.

"Kenapa lo semua liatin gua? Ada yang salah?" ucapku datar membuat semuanya geleng kepala.

Sekarang udah gak ada lagi yang liatin. Aku jalan kebangkuku paling belakang dan paling pojok dekat jendela. Aku duduk seorang diri karena aku tak ingin ada teman, aku pikir mas Juna juga bakalan duduk disebelahku tapi dia masih berdiri.

"Lo gak mau duduk? Pantat lo bisul apa borok?" tanyaku, Mas Juna mengernyitkan keningnya, dia langsung ngambil tasku lalu dibawa kedepan perasaanku mulai horor nih.

"Ada meja kosong lagi gak?" tanya mas Juna sama anak kelasku, aku gak tau namanya walaupun udah mau setahun sekelas aku gak hapal nama mereka. Nama guru aja aku gak tau.

"Kenapa kak?" tanyanya

"Boleh sehari duduk disini aja gak buat Flo." ucap mas Juna, anak kelasku terlihat bingung

"Flo?"

"Sory sory abang gua kurang obat" langsung saja aku tarik tangan mas juna kebelakang.

"Gua gak mau duduk didepan gua bisa ngantuk mas" desisku, mas Juna malah kembali menarik aku kedepan lagi

Faula dan Flora [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang