Faula, Bicaralah.

3.1K 194 50
                                    

Ferre POV



Setelah kejadian semalam, aku tidak dapat tidur. Aku terus berpikir bagaimana sikapku untuk menghadapi Fau saat ia marah. Kalau untuk menangani Ari, aku sudah hafal betul, aku sudah mengerti, aku hanya mengajaknya pergi lalu berbicara lembut, ia akan luluh dengan sendirinya. Fau sangat dimanja oleh Ayah Bunda, tetapi ia dapat bersikap dewasa. Bukan maksudku untuk membanding-bandingkan mereka, tetapi itulah kenyataannya.



Kalau Fau, aku sungguh bingung karena ini pertama kalinya Fau marah padaku setelah 6 tahun aku mengenalnya. Kalau Fau marah, ia hanya diam tanpa berbicara apapun, ia akan bersikap semuanya baik-baik saja. Jika aku mengajaknya bicara ia hanya mengangguk atau geleng kepala, dan itulah yang membuatku bingung cara menghadapinya.



Aku baru bisa tidur setelah adzan subuh. Dan aku bangun jam 10 pagi, untung saja aku syuting jam 2 siang, jadi aku masih bisa bersantai sebentar dirumah.



Aku keluar kamar untuk mencari Fau, tapi aku rasa Fau sudah berangkat ke butik. Keadaan rumah sudah kembali rapi, bersih dan wangi. Fau adalah gadis apik, ia tidak pernah suka dengan keadaan kotor ataupun bau, ia akan langsung membersihkannya.



Aku masuk kedapur, terlihat beberapa sajian masakan yang siap untuk disantap. Biasanya terdapat sebuah note memberi pesan untukku tapi untuk sekarang hanya sajian makanan tanpa adanya note. Sebegitu marahnyakah Fau padaku? Apa aku sudah begitu jahat padanya?



Lebih baik aku telpon saja untuk menanyakan keadaannya sekarang. Ternyata handphonenya tidak aktif, mungkin aku harus menelpon ke butiknya saja.



"Selamat siang."



"Selamat siang. Dengan butik RY'Addict. Ada yang bisa kami bantu?"



"Saya Ferre, suami Faula, bisa bicara dengan Fau?"



"Oh Mas Ferre. Maaf Mas, Mbak Fau sedang di luar butik, sedang mengurus wedding client."



"Dimana?"



"Hotel Sampurna, Mas."



"Kapan Fau akan kembali ke butik?"



"Sepertinya hari ini Mbak Faula tidak kembali ke butik, Mas. Karena sudah seminggu ini Mbak Faula diluar butik."



"Terimakasih."


Faula dan Flora [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang