Marahnya Flo.

8.4K 381 7
                                    

Faula.

"Fau cowok yang tadi sama Ari siapa?"

"Fau kenalin gua ke cowok yang tadi sama lo dong."

"Lo nemu cogan gitu darimana? bagi satu dong"

Saat tadi pagi aku masuk kedalam kelas, teman teman kelasku pada bawel nanyain mas Juna. ini nih resiko punya abang ganteng.

Dulu sebelum bang Argha lulus, banyak kakak kelas yang deketin aku cuma buat nanyain bang Argha, lalu aku jawab aja kalo bang Argha itu PK [penjahat kelamin]  wkwk. Sekarang kelasku heboh karena tadi pagi aku dan Flo diantar mas Juna.

"Berisik banget sih lo semua, belom pernah liat cowok ganteng apa" jawabku kesal

"Sering tapi yang tadi jauh lebih ganteng" sahut Icha teman sebangku-ku

"Lebih ganteng dari abang lo si Argha." sambung Sivia teman dekatku.

tiba tiba pintu kelasku terbuka membuat semuanya berhamburan ke bangku masing masing dan hening.

"Yeee si kunyuk" teriak Bayu, teman kelasku, saat tau siapa yang masuk kelas ternyata si Danu, ketua kelasku.

"Bu Anggi sakit, kita dikasih tugas ngerjain tugas halaman 240. Dikumpulin sebelum istirahat di gua" ucap Danu, semuanya mengangguk patuh lalu mengerjakan tugas yang diberikan. Walaupun guru tidak masuk, anak kelasku akan tetap mengerjakan tugasnya.

Flora.

"Mas lo pulang ajalah gak usah disini atau lo kekelasnya Fau aja" usirku. Aku merasa sangat risih karena sedari aku masuk kantin aku langsung menjadi pusat perhatian.

Saat ini aku sedang dikantin bersama mas Juna duduk berdua. hari ini aku libur ngumpul dengan gengku.

"Gak usah banyak bacot lo. Gua tau lo mau cabut kan?" ucap mas Juna dengan nada mengancam

"Iyalah" jawabku, saat sadar aku langsung menutup mulutku karena keceplosan. Aku langsung minum karena aku takut melihat mas Juna menatapku serem banget. Aku lagi minum tiba tiba pundakku ditepuk pecun hasilnya minumanku keluar langsung nyembur ke muka Mas Juna.

"Flora" geram mas Juna, aku mengangkat jariku peace.

"Fau nih mas yang nepuk pundak gua, kan gua kaget" bela diriku. Fau datang bersama buntutnya

"Mas Juna, gua kangen" ucap pecun satu sambil ngerangkul mas Juna. Aku yang melihatnya jijik.

"Aya lo bisa gak, gak usah lebay" ucapku kesal melihat Aya merangkul mas Juna.

"Apaan sih kak salah mulu gua dimata lo" jawab Aya kesal padaku

"Lo idup juga udah salah" sahutku sengit

"Kalian berantem mulu" ucap mas Juna, aku menatap mas Juna nalas

"Bagi dong Flo" ucap Fau tanpa persetujuanku langsung minum minumanku. Dia minum sampai abis tanpa bersalah dia bilang :

"Minuman lo gak enak"

kalo bukan kembaran udah aku bunuh dari dulu.

"Mas jajanin kita dong" pinta Aya, aku memutar mataku malas

"Apa apaan lo minta sama abang gua" ucapku

"Mas Juna juga abang gua kali." ucap Aya

"Gak usah ngerebutin gua." ucap mas Juna pede. Aku menatap mas Juna jijik

"Yaudah sana pesen aja apa mau lo bertiga biar gua bayarin" ucap mas Juna sembari mengeluarkan dompetnya

"Sana Ay lo pesen" suruhku

Faula dan Flora [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang