"Gimana?" Tanya Flora padaku, aku menerjap mataku.
"Tapi Flo---"
"Lo pura-pura hilang ingatan karena udah lama nggak ketemu gue ya?"
"Flo---" Ucapku sambil memegang kedua bahunya. "Bukannya lo---"
"Gue kenapa?" Potongnya.
"Bukannya lo udah meninggal?" Ucapku hati-hati. Flora tercengang setelahnya ia tertawa kencang.
"Ha ha ha, lo benar-benar ngedo'ain gue meninggal karena lo berharap banget Ferre jadi suami lo?"
Dengan cepat aku menggeleng kepala. "Bukan! Bukan." Jawabku sambil melepas tanganku dari bahunya. Aku sedikit melirik Ferre, ia masih asyik dengan tontonannya. Bbukan itu maksud gue."
"Lalu?"
"Bukannya lo udah meninggal tepat 10 tahun lalu karena lo kasih hati lo untuk gue?" Ucapku mencoba mengingatkannya. Flora nampak tidak mengerti apa yang aku ucapkan.
"Memangnya kenapa gue harus kasih hati gue ke lo? Lalu memangnya hati lo kenapa?"
"Lo ingat kejadian saat kita pulang sekolah, lalu kita diserang sama dua Bapak-bapak seumuran Ayah?"
Flora mengangguk. "Lo dan gue selamat. Kita baik-baik aja sampai detik ini." Jawab Flora santai.
Aku tercengang dengan jawabannya. Bagaimana bisa ia bicara kalau aku dan dirinya baik-baik saja. Saat aku akan melanjutkan ucapanku, Ferre berdiri dari sofa. Ia berdiri tepat didepan Flora.
"Aku ke anak-anak dulu ya sayang." Ucapnya sambil mengusap lembut kepala Flora, aku melongo melihat apa yang baru saja Ferre lakukan.
"Iya." Jawab Flora. Aku menatap punggung Ferre melangkah untuk menghampiri si kembar.
"Heeei!" Kejutkan Flora mengangetkan aku. Aku kembali menatapnya. "Lo masih berharap banget sama Ferre?" Tanyanya tiba-tiba. Aku hanya diam meresapi apa yang baru saja ia tanyakan padaku. "Masih nggak?" Tanyanya mengulang.
"Flo." Panggilku mengalihkan, ia mengangguk. "Lo nggak ingat saat lo bilang ke dokter untuk kasih hati lo untuk gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faula dan Flora [ENDING]
Teen FictionFaula dan Flora adalah saudara kembar. Faula penyuka buku, selalu bersikap tenang. Sedangkan Flora penyuka motor dan memimpin tawuran bersama Gengnya---GCB. Faula pintar, sedangkan Flora bodoh. Faula murah senyum, sedangkan Flora bersikap dingin. Fa...