AUTHOR POV
Taehyung dan Yoongi sedang berada di dalam sebuah studio, Genius Studio— studio pribadi Yoongi. Taehyung sedang menyetel sebuah gitar duduk di sofa disudut studio.
Yoongi sedang berkonsentrasi pada komputernya.
"ah— hyung! aku sangat bosan!" Taehyung tiba-tiba berteriak, membuat Yoongi terkejut dan kehilangan konsentrasinya.
"yha! kau ini—" Yoongi mendesis pada Taehyung dengan geram. "aku sedang mengerjakan lagu!" Yoongi melempari Taehyung dengan figure di mejanya.
Taehyung berushaa menghindari figure yang dilempari kearahnya dengan sia-sia.
"aw!" Taehyung mengelus kepalanya yang dilempari figure. "hyung, aku bosan." Taehyung masih terus merengek pada Yoongi.
Yoongi memutar bola matanya, "lakukan pekerjaan mu. kau memegang banyak saham di Yeunghwa Group! aku harus membuat lagu untuk makan!" Yoongi melotot pada Taehyung yang tidak mendengarkan ocehannya.
"aku tidak suka pekerjaan seperti Jimin dan ayahku—" Taehyung cemberut sambil meletakan gitar di sebelahnya. "itu akan membuatku menjadi seperti Jimin dan ayahku." Taehyung menatap nanar ke lantai.
Yoongi memperhatikan Taehyung yang terdengar sedih. "yha, Kim Taehyung—" Yoongi memanggil Taehyung, Taehyung langsung menoleh kearahnya. "keu yeoja neun— ah— Shin Hana, dia berbakat."
Taehyung menaikan alisnya mendengar Yoongi mengalihkan pembicaraan yang sama sekali tidak ada kaitan dengan pembicaraan sebelumnya. ia terkekeh, "eoh, dia juga gadis yang sangat baik. seluruh teman-temannya dulu menjulukinya 'cheonsa' bahkan teman-temannya di London yang notabene bukan orang korea juga memanggilnya Cheonsa" (malaikat)
Yoongi mengangguk. "dia sangat cantik, berbakat, baik, anggun. tidak heran orang-orang memanggilnya seperti itu." Yoongi masih terkagum-kagum jika membayangkan Hana.
tiba-tiba mata Yoongi membesar, mulutnya membulat seakan ingin mengatakan sesuatu, membuat Taehyung panik dan penasaran.
"wae? wae?! wae?!"
"apa kau ingin menjadi guru musik?! disalah satu sekolah seni mewah?!"
"eoh?" Taehyung menaikan alisnya dengan bingung.
"aku punya kenalan, dia bekerja sebagai administrasi disalah satu sekolah seni, beberapa waktu lalu ia memintaku mencarikan guru musik, dan sekolah itu adalah—"
Taehyung menunggu Yoongi menyelesaikan ucapannya dengan tidak sabar.
"milik Shin hana."
"oke, call! aku bersedia." Taehyung tersenyum bahagia. dia sangat tidak sabar untuk bisa melampiaskan kehausannya akan musik, walaupun kali ini ia harus mengajar. apa lagi ia akan mengajar di sekolah milik Hana, ia sangat bersemangat.
Yoongi tersenyum puas lalu mencari ponselnya dan segera menelfon kenalannya itu.
Taehyung terus menghentakan kakinya dengan senyuman bahagia dibibirnya.
———————
hari berganti hari, sudah dua minggu sejak hari pernikahan mereka. Jimin masih terus bersikap dingin pada Hana, dan Hana—
ya, ia tetap memperlakukan Jimin dengan baik. selalu menyiapkan sarapan,makan siang,makan malam Jimin, membuatkan bekal untuk Jimin, padahal beberapa kali ia mendapati Jimin sengaja membuang bekalnya di tempat sampah dapur, menyiapkan air hangat untuk Jimin mandi.
Hana selalu memperhatikan Jimin yang sangat sibuk, dalam hatinya ia ingin sekali menyuruh Jimin untuk beristirahat, hingga saat ini ia bingung mengapa Jimin bekerja sangat keras, padahal Jimin sudah memiliki segalanya. Jimin biasanya pulang kerumah jam 6 sore, ia akan mandi dan makan malam setelah sampai dirumah, jam 9 atau jam 10 Jimin akan naik ke ruang kerjanya diatas dan akan melakukan pekerjaannya hingga larut malam, sesekali Hana mengantarkan kopi atau teh hangat saat Jimin sedang bekerja diruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]
Fanfictiongadis itu sangat mencintai lelaki tampan berambut keemasan yang berada di depannya saat ini. lelaki itu menatap gadis berambut coklat panjang itu dengan datar. "apa yang kau lihat?" tegurnya mendapati gadis itu memandangi wajahnya. "ah tidak ada."...