Hana kehilangan banyak darah dan dia hipotermia. Taehyung kembali menghajar Jimin ketika ia melihat bath tub kamar mandi yang airnya berwarna merah darah.
Taehyung hampir membunuh Jimin jika ia tidak dipisahkan Yoongi, Yoongi membawa Taehyung pergi dari rumah Jimin untuk menenangkannya.
———
Jimin duduk di kursi di sebelah tempat tidurnya sambil menggenggam tangan istrinya itu. ini sudah 2 hari Hana tidak sadarkan diri. semua alat dari rumah sakit yang di perlukan di bawa kerumah Jimin. ia merahasiakan hal ini bahkan dari keluarganya dan keluarga Hana.
Jimin meletakan kepalanya di tempat tidur. ia tidak tidur 2 malam ini karena khawatir dan rasa bersalah mengaliri hatinya membuatnya tidak tenang.
Jimin terus menggenggam tangan Hana.
tiba-tiba tangan Hana bergerak.
Jimin yang merasakan tangan Hana bergerak di genggamannya langsung menatap Hana. perlahan-lahan Hana membuka matanya.
Hana menoleh pada Jimin yang menatapnya penuh harapan. Hana tersenyum lemah mendapati lelaki yang di cintainya itu adalah orang pertama yang dilihatnya.
"kau—" Hana tersenyum. "sudah sarapan?"
itu adalah kata-kata pertama Hana ketika ia bangun.
Jimin merasa pertahanan dirinya akan runtuh sebentar lagi, ia menggigit bibirnya untuk menahannya agar tidak menangis. Jimin melepas genggaman tangannya pada Hana lalu mengelus rambut Hana.
"mulai sekarang jangan khawatirkan aku lagi." Jimin tersenyum pada Hana, ia menahan tangisannya dengan sekuat hati. "tunggu sebentar, aku akaan panggil dokter Byun."
Jimin keluar dari kamarnya, ia melihat perawat lalu mengisyaratkan perawat untuk masuk. perawat tersebut langsung bergegas masuk.
Jimin naik ke lantai atas, masuk ke ruang kerjanya dan mengunci pintu. ia duduk di sofa lalu menutup wajahnya dengan telapak tangan dan menangis tersedu-sedu.
"a-aku hampir membunuhnya—" Jimin tersedak karena tangisannya. "aku hampir membunuhnya."
Jimin menangis tersedu-sedu. ia merasa sangat bersalah.
——————
TAEHYUNG POV
aku langsung bergegas menyuruh Yoongi hyung menyetir balik kerumah Jimin ketika mendengar kabar bahwa Hana sudah sadar.
Yoongi hyung menyetir sangat kencang.
saat tiba di rumah Jimin, aku bergegas masuk ke rumahnya dan kedalam kamar Jimin. aku mendapati Hana— ia membuka matanya. beberapa alat dari tubuhnya sudah dilepas. dan ia tersenyum padaku. aku menhampirinya dan menggenggam tangannya. air mata mengalir di pipiku.
"aku fikir aku akan kehilanganmu." aku menangis membenamkan kepalaku di bahunya. Hana menepuk-nepuk bahuku berulang kali mengatakan bahwa dia baik-baik saja.
aku menarik diri dari Hana lalu menatapnya dengan tajam. "kau tahu—" akumenggenggam tangan Hana. "aku hampir membunuh Jimin karenamu."
Hana tersenyum. "ah— jadi karena itu wajah Jimin babak belur."
"kau sudah bertemu dengannya?"
Hana mengangguk. "saat aku tersadar tadi aku merasa seseorang menggenggam tanganku, aku membuka mataku aku mendapati dia menatapku penuh harapan."
ekspresiku berubah melihat Hana tersenyum membicarakan laki-laki yang hampir membunuhnya itu.
——————
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]
Fanficgadis itu sangat mencintai lelaki tampan berambut keemasan yang berada di depannya saat ini. lelaki itu menatap gadis berambut coklat panjang itu dengan datar. "apa yang kau lihat?" tegurnya mendapati gadis itu memandangi wajahnya. "ah tidak ada."...