(18)

8K 562 28
                                    

HANA POV

aku sedang duduk di sofa dan menonton drama kesukaanku, hari ini keadaanku sangat lemah, sejak pagi aku sudah muntah 3x, kepalaku sangat sakit, tubuhku sangat terasa lemah. aku sedang asyik menonton saat ponsel ku berdering, BaeJin dan Taehyung mengirimiku pesan.

From: Taehyung.
akhir pekan ini aku tidak bisa mengunjungimu
aku akan pergi mengurus sesuatu bersama
Jinyoung, jangan pergi keluar rumah.

From: Baejin
noona, aku tidak pulang hari ini sampai
akhir pekan aku akan bersama Taehyungie-
hyung. ingat pesanku, jangan keluar rumah.

aku memutar bola mataku. mereka mencemaskan hal tidak penting, yah seminggu ini mereka seperti mengurungku didalam rumahku sendiri. minggu ini kandunganku berumur 3 bulan, Taehyung berjanji untuk menemaniku bertemu dokter Hwang, mengecek kesehatan bayiku. aku rasa Taehyung lupa .. aku menghela nafas ku dan mengelus perutku. "eoh, ku rasa minggu depan tidak masalah, Taehyung pasti sangat sibuk."

tiba-tiba aku mendengar suara maidku berteriak dari pintu depan, aku langsung berdiri dan bergegas melihat apa yang terjadi.

dan seakan bumi ini berhenti berputar, tubuku membeku, tanganku gemetar saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu dan menatapku dengan tajam,



Park Jimin.

berdiri di depan pintu rumahku yang terbuka bersama beberapa pengawalnya, maidku yang berteriak tampak lemah dipegangi oleh pengawalnya.

Jimin menatap mataku. tubuhku gemetar. aku ketakutan. aku mundur saat ia maju mendekatiku. tanganku refleks menyentuh perutku. aku tidak mau dia menyakitiku dan bayiku.

"ma-mau apa kau?!" aku terbata-bata bertanya pdanya, aku masih turus melangkah mundur. Jimin hanya menatap mataku sampai dia benar-benar bearada di dpanku, kakiku seakan tidak memiliki kekuatan, aku tidak bisa bergerak.

mata Jimin menatapku dengan tajam. aku tidak bisa membaca ekspresinya.

tiba-tiba tangan Jimin menyentuh pipiku. aku memejamkan mataku, aku mengira dia akan menamparku. tapi, dia mengelus pipiku. "aku hanya ingin menjemputmu untuk pulang." tatapan Jimin melemah menatapku. aku bisa merasakan dia mengatakan hal itu dengan tulus. aku menelan ludahku dan menyentuh tangan Jimin yang berada di pipiku.

"rumah mu di Seoul. di rumahku. rumah kita," Jimin melihat sekeliling rumahku lalu kembali menatap mataku. "ini bukan rumahmu."

aku menggelengkan kepalaku.

Jimin mengerutkan dahinya, aku bisa melihat dia mencoba menahan amarahnya kali ini melihat reaksiku. "apa ini semua karena Taehyung? kau tidak ingin pulang denganku karena Taehyung?"

aku terkejut mendnegar ucapannya, aku melepaskan tangan Jimin dari pipiku dan mundur selangkah menatap matanya dengan tidak percaya.

Jimin mengacak rambutnya dan menatapku dengan kesal. "kau ingin tinggal bersama Taehyung? kau ingi bersamanya dan meninggalkanku sendiri?!"

apa-apaan dia? bukankah dia yang bersenang-senang dengan Jennie dibelakang ku? sekarang dia menuduhku dan Taehyung?

aku menghela nafasku, kepalaku sangat pusing, aku sedang tidak ingin bertengkar. aku memutar bola mataku sebelum menjwab Jimin, "aku hanya ingin pergi jauh darimu, Jimin. ini bukan karena Taehyung atau siapapun. aku hanya mencintaimu seorang, walaupun aku tahu kau mencintai Jennie."

Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang