Final Chapter Part 3 (The End)

2.3K 181 64
                                    



DOOR!!!!

"Andwae!!!!" seakan waktu berhenti, saat ini yang dapat dirasakan Hana adalah rasa sakit, ketakutan, amarah, dan kehancuran. Hana menatap tubuh lemah yang tergeletak didepannya dengan nanar. Seolah tercekat, tidak ada suara lagi yang keluar dari mulutnya, air mata terus mengalir dipipinya, Hana merasa seperti jantung didadanya berhenti berdetak, paru-paru didadanya berhenti berkerja. seperti ada batu besar menimpa tubuhnya, pertama kalinya Hana berharap ia tidak pernah lahir di dunia ini. Hana tidak bisa berpikir, seperti semuanya menjadi lambat, waktu melambat, Hana tidak bisa mendengar suara apapun, tubuhnya dingin, Hana menyentuh tubuh kaku di hadapannya, menyentuh pipi, hidung, rambutnya..

'bukankah lebih baik jika aku saja yang mati?' fikir Hana. Hana mendapati pistol tergeletak tidak jauh dari tempatnya jatuh terduduk, Hana meraih pistol didekatnya dan meletakannya moncong pistol itu disisi kepalanya. 'aku tidak akan bisa hidup setelah ini. aku lebih baik mati, aku ingin mati, aku tidak bisa hidup lagi.'

————

Seakan alam ikut bersedih, udara hari ini terasa sangat dingin menusuk tulang Hana, ia menatap kelangit, awan hitam mulai menutupi langit diatasnya, Hana baru saja turun dari mobil, ia hanya dia berdiri dan menatap langit, Hana memejamkan matanya, 'aku harap ini adalah mimpi, ketika aku membuka mataku setelah ini semua akan baik-baik saja' Hana membuka matanya, mendapati Taehyung berpakaian serba hitam menatapnya dan berkata "Hana, ayo, ini sudah waktunya", Hanya hanya diam. Hana sadar ia tidak bisa merubah semua ini, semua sudah terjadi, dan ini bukanlah sebuah mimpi.

Taehyung merangkul bahu Hana sambil mendorongnya dengan pelan untuk berjalan, mereka berjalan kearah gerbang besar, dibelakang dan di depan mereka banyak orang-orang berjalan mengiringi mereka, semua terlihat sedih, beberapa orang menangis, dan beberapa mencoba tersenyum kepada Hana mencoba menguatkan Hana. Tepat di depan gerbang Hana berhenti, membuat Taehyung ikut berhenti. Hana menoleh kearah Taehyung, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Hana, Taehyung mengelus punggung Hana dengan lembut, "semua orang disana sudah menunggumu Hana, aku tahu ini sangat berat untukmu, ini juga sangat berat untukku, Hana. Tapi setidaknya, kita harus memberikan perpisahan yang layak untuk menghormati—" Hana tidak ingin Taehyung menyelesaikan ucapannya, Hana mengangguk kecil dan kembali berjalan melewati gerbang, Taehyung tersenyum kecut menatap punggung Hana yang berjalan mendahuluinya, semua ini sungguh menyakitkan untuk Taehyung, dan memikirkan bagaimana hancurnya Hana karena ini semua membuat semuanya lebih sulit, lebih menyakitkan dan lebih menyiksa untuk Taehyung.

--

Taehyung berdiri diantara Hana dan Namjoon. Orangtua Jimin dan orang tua Hana, berada disisi kanan Hana. Walaupun upacara pemakaman sudah selesai, Hana masih berdiri menatap dua batu nisan didepannya dengan sendu. Taehyung, Namjoon, orangtua Jimin dan orangtua Hana juga memilih tetap di pemakaman untuk beberapa saat. untuk beberapa saat yang terdengat hanyalah tangisan kedua orang tua Jimin, dan Hana.

Namjoon menoleh kearah Hana yang bahkan tidak meneteskan air mata sedikitpun sejak upacara pemakaman dimulai, Namjoon merasa sangat khawatir dengan kondisi Hana yang seperti ini sejak tragedi itu terjadi,

FLASH BACK

Jennie tertawa keras mendengar ucapan Hana. "Kau tidak bisa memberiku apa-apa, Hana. kau hanya wanita bodoh yang terobsesi dengan sekolah musik mu dan terpaksa menikah dengan Park Jimin. memangnya kau fikir apa yang bisa kau berikan padaku?" Jennie tertawa makin keras mengejek Hana.

Taehyung merasa sangat jengkel yang tidak tertahankan lagi kali ini, "Oh, dan tanpa sengaja kau sangat iri dengan wanita bodoh yang tidak bisa memberimu apa-apa sampai kau melakukan apapun untuk menghancurkannya?!" Taehyung melotot pada Jennie, "Menyedihkan."

Jennie merasa terhina mendengar ucapan Taehyung, ia melakukan semua ini untuk merebut Jimin kembali padanya, Jimin yang sudah direbut dari genggamannya, direbut oleh Hana. "Wanita bodoh itu merebut Jimin dari ku!" amarah Jennie tidak terbendung, ia tidak lagi gemetar memegang pistol, pemandangan di belakang Namjoon dan Taehyung membuatnya kehilangan akal,

Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang