(13)

8.9K 614 40
                                    

guys maafin aku ya telat update! sbnrny ini udh lama di draft aku cuma aku lupaaa banget blom aku publish ternyata!! maafkan!
hey, jan lupa putar videonya yah biar sambil baca sambil dgr lagu 'The Truth Untold'

huwweeeeee Baper meraja lela😫😫😫😫😫😫

———————————————

"Appa..? Eomma..?" Hanna kebingungan pagi itu keluar dari kamarnya mendapati kedua orang tuanya dan orangtua Jimin sedang berbincang diruang tamu.

Hana menggunakan kimono tidurnya dengan rambut berantakan dan wajahnya yang sembab karena kejadian tadi malam.

baik Tuan, Nyonya Shin dan Tuan, Nyonya Park serentak menoleh kearah Hana yang kebingungan mendapati mereka diruang tamu.

Nyonya Shin menghampiri Hana dan memeluknya, "omo! kami sangat merindukanmu!" Nyonya Shin melepas pelukannya dan tersenyun menatap Hana.

"ah— aku juga merindukan kalian—" Hana tersenyum canggung, "tapi apa yang kalian lakukan disini sepagi ini?"

saat Nyonya Shin ingin menjawab tiba-tiba ekspresi wajah Nyonya Shin berubah serius, "Hana, apa yang terjadi dengan pipimu? aku baru sadar—" Nyonya Shin menyentuh pipi Hana.

Mata Hana melebar. "Ani, Eomma—"

"Hana-ya~~~~~ kenapa berisik sekali—" Morning Voice Jimn membuat semua org teralihkan dan terkekeh, kecuali Nyonya Shin yang terus menatap Hana dengan serius.

"Hana—" Nyonya Shin memegang bahu Hana. "Apa Jimin—" belum sempat Nyonya Shin menyelesaikan ucapannya, Jimin keluar dari kamar dan memeluk Hana dari belakang dengan mata tertutup masih belum menyadari keadaan disekitarnya.

Nyonya Shin melepas kan tangannya dari bahu Hana, semua orang hanya menahan tawa karena tingkah manja Jimin. wajah Hana memerah karena perlakuan Jimin, Hana mengerti Jimin bersikap seperti ini karena ia masih sangat merasa bersalah atas kejadian tadi malam.

"J-jimin—"

"hmmm"

"Jimin.."

"whats wrong babe?"

"buka matamu."

Jimin menggelengkan kepalanya dan membenamkan kepalanya di leher Hana. "silau" Jimin berkata sambil membenamkan wajahnya.

"Jimin— lepaskan—" Hana berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Jimin.

"aahh~~ wae????" Jimin membuka matanya.

Jimin menatap kedepannya tepat berdiri Nyonya Shin yang memandangi Jimin dengan datar. dari belakang Nyonya Shin Jimin dapat melihat Tuan Shin dan kedua orang tuanya. mata Jimin melebar ketika menyadari apa yang barusan terjadi.

"a-anyeonghaseyo"

semua orang diruangan tertawa terbahak-bahaka karena tingkah Jimin . Hana berbalik menghadap Jimin yang memerah karena malu. Jimin cemberut menatap Hana yang tersenyum kearahnya.

"wae?" Hana berjinjit sambil merapikan rambut Jimin dengan tangannya. Jimin makin cemberut dan menggelengkan wajahnya. "aku malu."

Hana tertawa lalu mendorong Jimin ke kamar, "basuh wajahmu dan sikat gigi."

setelah membawa Jimin kekamar mandi, Hana keluar mendapat Nyonya Shin masih mmenunggunya, dengan tatapan khawatir.

"eomma, na jinjja gwenchana. ige bukan ulah Jimin.." Hana menunjuk pipinya yang sedikit bengkak "aku sedang sakit gigi beberapa hari ini."

Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang