sambil di play videonya yuk, biar ada yg nemenin sambil baca wkwkw
———
setelah kejadian malam itu, Taehyung menyeret Jimin pergi dari kamarku tanpa sepatah kata pun. setelah itu Taehyung kembali dan mengobati lukaku. memar di seluruh tubuh dan sebagian wajahku.
Taehyung akan menemaniku kedokter siang ini. aku terus menangis sejak malam itu, aku sangat panik bagaimana jika terjadi sesuatu dengan bayiku.
———
Taehyung memegangi bahuku membantuku berjalan masuk keruang periksa dokter Hwang. dokter Hwang berteman baik dengan Taehyung, karena itu Taehyung menyarankan aku pergi ke dokter Hwang, Taehyung memastikan keadaanku tidak akan bocor kepublik atau ke siapapun, terutama orang tuaku dan orang tua jimin.
dokter Hwang terlihat sedikit terkejut melihat keadaanku. ya, wajahku tidak baik untuk dipandang saat ini, sudut kiri bibirku berdarah, pipiku bengkak, sudut mataku & kiriku bengkak dan berdarah. aku hanya tersenyum kecut saat berbaring di tempat tidur yang di sediakan. dokter Hwang menanyakan apakah aku pernah terjatuh yang menyebabkan perutku mungkin terguncang? aku hanya mengangguk dengan air mata mengalir dipipiku, Taehyung dengan cepat menghapus air mataku dan menggenggam tanganku saat dokter Hwang mulai meletakan alat USG di perutku.
"gwenchana, gwenchana.." Taehyung tersenyum sambil mengelus rambutku, menguatkanku.
air mata mengalir dari sudut mataku. aku sangat takut jika terjadi sesuatu dengan bayiku.
dokter Hwang beralih menatapku dari minitor, "apa kau berdarah?"
aku mnegerutkan dahiku bingung, namun aku segera menyadari maksud dokter Hwang. aku menggelengkan kepalaku. dokter Hwang tersenyum lalu memintaku duduk.
"gwenchanayo. bayimu kuat. aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi melihat keadaanmu," dokter Hwang menatapku dengan khawatir sbeelum melanjutkan ucapannya. "aku bisa menerka sesuatu yang sangat buruk terjadi padamu, tapi bayimu sangat kuat." Dokter Hwang menyentuh bahu Taehyung dan tersenyum padaku dan Taehyung.
—————
aku dan Taehyung langsung kembali kehotel setelah dari rumah sakit, Taehyung menuntunku untuk duduk di sofa dan bergegas membuatkanku teh. aku tersenyum, dia memperlakukanku dengan sangat baik, entah apa yang akan terjadi padaku dan bayiku jika Taehyung tidak ada.
Taehyung duduk disebelahku menyodorkan teh buatannya padaku, aku menerimanya dan menikmati tehnya. aku menyandarkan kepalaku di sofa, untuk sesaat, aku lega, bayiku baik-baik saja. aku mengelus perutkut.
Taehyung melihatku mengelus perutku, "syukurlah." Taehyung berkata dan meletakan telapak tangannya di atas tanganku yang mengelus perutku.
aku tersneyum menoleh padanya, "Oppa, gomawoyo jika bukan karenamu, entah apa yang akan terjadi padaku dan bayiku." Taehyung menatapku terkejut dengan ucapanku, dia memalingkan wajahnya dariku, aku dapat melihat telinganya memerah, aku membuatnya tersipu?
"eeeyyy~~ aku mencintaimu, jadi tentu saja aku akan melakukan apapun untukmu."
aku terkejut dan tertawa setelah mendengar ucapannya. bagaimana bisa dia mengutarakan cintanya padaku sesantai itu. Taehyung menoleh kearahku yang tertawa lalu ikut tertawa bersamaku.
sore itu aku menghabiskan wkatu dengan tenang bersama Taehyung dan Netflix.tiba-tiba Taehyung bertanya padaku, "kau mau tinggal dirumahku?"
aku menoleh padanya.
Taehyung mengelus belakang lehernya dengan canggung, "m-maksudku, yaah, sampai kapan kau mau tinggal di hotel seperti ini? aku tidak mungkin memintamu pulang kerumah orang tuamu, apa lagi kerumah Jimin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]
Fiksi Penggemargadis itu sangat mencintai lelaki tampan berambut keemasan yang berada di depannya saat ini. lelaki itu menatap gadis berambut coklat panjang itu dengan datar. "apa yang kau lihat?" tegurnya mendapati gadis itu memandangi wajahnya. "ah tidak ada."...