(12)

8K 603 26
                                    

"Jimin-ah, Mianhae."

Hana berkata dengan lembut di kursi penumpang, aku hanya menatap lurus kejalanan sambil mengemudikan mobilku. aku sangat marah. beraninya dia masih bergaul dengan si brengsek itu.

"aah—?" Hana menatap jalanan kebingungan, "kita pulang? bukankah kau ingi akan makan malam diluar?"

"tidak. aku kehilangan minat ku."

Hana terdiam sesaat. aku hanya menatap jalanan dan mengemudi tanpa melihat kearahnya sedikitpun.

"Jimin—" Hana membuka suaranya dengan pelan, aku bisa mendengar ketakutan dari suaranya. "tentang Taehyung mengenalkan aku dengan ibunya.. kau— kau tahu?"

dia benar-benar berfikir aku bodoh? huh?

aku hanya diam tidak menanggapinya. aku benar-benar kesal, aku sudah cukup sabar dan menahan diriku untuk bersikap biasa saja saat dia berbohong padaku kemarin, tapi melihat mereka berdua bersama seperti tadi— membuatku marah.

"maafkan aku, Jimin-ah. aku tidak punya keberanian mengatakan yg sebenarnya padamu."

aku benar-benar sudha tidak tahan lagi, aku membanting stir ku ke pinggir jalanan dan memarkir mobilku di pinggir jalan.

Hana tampak terkejut karena aku berbelok dan berhenti denga tiba-tiba. aku memutar tubuhku kearah Hana, Hana menatapku dengan ketakutan.

"kenapa kau mau pergi bersamanya?"

"aku—"

"kenapa?!" aku membentaknya, tubuhnya sedikit gemetar karena ketakutan.

"aku hanya ingin membalas kebaikannya selama ini." Hana menjawabku dengan ketakutan dan langsung menutup matanya karena takut melihat reaksiku.

aku benar-benar sangat kesal. aku kembali menghadap kedepan dan menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi. aku akan benar-benar memberinya pelajaran, dia harus jera.

aku melirik kearahnya, Hana menggenggam roknya ketakutan karena aku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

saat tiba dirumah aku langsung keluar dari mobil dan menarik Hana kedalam rumah. Hana kesusahan mengimbangi langkahku. didepan pintu rumah aku menyuruh semua maid pergi keluar.

Hana mulai panik.

aku membawanya kekamar, melempar tubuhnya ketempat tidur. Hana terduduk dan gemetar menatapku. aku melepas jam tangan dan dasiku, aju benar-benar merasa gerah karena emosiku.

aku menarik Hana mendekat kearahku sampai tubuhnya berada di pelukanku dengan kasar. Hana menatap mataku dengan panik, tapi aku membelai rambutnya.. Hana tampak kebingungan dengan perlakuanku, lalu aku tersenyum miring sebelum melumat bibirnya dengan ganas.

aku menggigiti bibir Hana dan menjilati bibirnya sampai dia membuka mulutnya untuk lidahku, aku menyedot lidahnya dan memainkan lidahnya dengan lidahku. Hana awalnya sangat terkejut dan berusaha mendorongku, namun setelah beberapa saat dia mulai menikmatinya, saat dia ingin membalas permainan lidahku, aku mendorongnya menjauh membuatnya kebingungan setengah mati.

aku tersenyum miring. "kau berani menikmati ciumanku?" aku berjalan mendekatinya, Hana mundur menghindariku.

"ma-maafkan aku."

"kau tahu? kau terlihat seperti seorang istri yang berselingkuh—"

"aku tidak berselingkuh dengan siapapun!"

aku terkekeh sambil menggulung lengan kemejaku. "kemari kau." aku mengisyaratkan Hana untuk mendekat kearahku, namun ia menggelengkan kepalanya yang membuatku sangat jengkel.

Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang