(19)

7.7K 531 63
                                    

guys maafin ya tadi malem itu aku sempet publish part 19 udh kelar aku tulis tiba-tiba pas ke publish itu kayak error gitu ceritanya cuma setengah dari 2000words lebih yg ke publish cuma 1000-an words doang gitu jd akhirnya aku delete dan aku re-write deh:(

di chapt ini Hana x Jimin manis-manisan nih (a.k.a so sweet- so sweet-an wk)

aku baca comments kalian isinya:

"kak jangan siksa Hana terus dong"
"Jimin jahat banget"
"jangan gebukin Hana mulu ih Jimin"

wkwk jadi skrg aku kasih nih yang ga digebukin lagi Hananya.

seru tau nyiksa Hana, hmm.

——————

"Hana! Jangan kehilangan kesadaran! Ku mohon! tatap aku!"

aku mendengar suara Jimin yang berteriak, aku bisa melihat wajah Jimin di depan ku seperti menangis dan ia menggenggam tanganku sambil terus berlari mengimbangi aku yang bergerak— tunggu, aku bergerak?

aku mengerjapkan mataku merasakan seperti tubuhku bergerak dan masih merasakan tangan Jimin menggenggam tanganku. aku mencoba menoleh ke kiri kanan, aku mendapati beberapa orang berpakaian putih seperti sedang mendorongku sambil berlari. saat itula aku sadar, aku sedang dirumah sakit.

————-

3 jam sebelumnya.

JIMIN POV

aku terbangun karena alarm ku berbunyi, aku mematikan alaram dan menengok kesampingku mendapati Hana masih tertidur. aku tersenyum dan mendekat padanya yang sedang tertidur, aku mengerutkan dahiku melihat wajah Hana yang tampak sangat pucat dan aku bisa melihat keringat didahinya.

"Hana?" aku mengelus rambutnya.

tidak ada jawaban.

"Hana!"

tidak ada jawaban. aku mulai panik, aku sedikit mengguncang tubuh Hana untuk membuatnya bangun.

"Hana, aku tidak suka jika kau bercanda seperti ini!" aku mulai cemas karena dia benar-benar tidak menjawabku. "Hana!" aku tidak sengaja meletakan telapak tanganku di antara kedua kaki Hana ketika hendak menariknya, aku merasa tanganku menyentuh sesuatu yang basah diantara kedua kaki Hana yang tertutup selimut, aku mengangkat tanganku dan melihat telapak tanganku penuh darah, aku menarik selimut membuat tubuh Hana tidak tertutupi selimut. darah membasahi seluru bagian kaki Hana dan kasur di bawahnya. aku sangat panik, aku tidak dapat berkata apa- apa, aku mengangkat Hana dan membawanya keluar kamar sambil berteriak pada maid untuk menyiapkan mobil sekarang juga.

Hana berada di pelukanku didalam mobil ketika dia membuka matanya, aku merasa air mata jatuh dipipiku, ini benar-benar membuatku frustasi. "Hana- Hana!" Hana menatapku dengan lemah.

"aku sangat lemas."

aku menganggukkan kepalaku lalu mengelus kepalanya yang berada di pangkuanku. "kau akan baik-baik saja, bayi kita akan baik-baik saja. kau harus tetap terjaga, jangan kehlangan kesadaranmu." aku menatap Hana dengan penuh hati-hati. Hana hanya mengangguk lemah dan aku bisa melihat dia bersusah payah menjaga dirinya tetap terjaga,

saat tiba dirumah sakit, beberapa petugas medis sudah menunggu di depan dan saat kami sampai mereka segera membantuku mengangkat Hana.

—————

Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang