Hana POV
aku memutuskan untuk bersedia menemani Taehyung. aku duduk di kursi penumpang sambil memandangi Taehyung yang tersenyum sepertinya dia sedang dalam mood yang baik. "oppa, kita mau kemana?"
"you'll see." Taehyung tersenyum.
aku hanya mengangguk dan tersenyum.
beberapa menit di perjalanaan, aku mulai mengenal lingkungan ini. aku merasa pernah kesini, "oppa, ini dekat dengan rumah mu bukan?" aku mengerutkan dahiku menoleh pada Taehyung yang terkekeh.
"eoh"
aku menatapnya dengan bingung, kenapa dia membawa ku kerumahnya? "kenapa?"
Taehyung menoleh padaku dan tersenyum sebelum kembali melihat jalanan. "ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu."
"hmm?" aku makin bingung. aku tidak mengenal banyak orang— "yeoja?"
Taehyung mengangguk sambil menoleh padaku dan tersenyum.
senyumku mengembang. "wanita yang kau cintai?" aku mengangguk-anggukkan kepalaku.
"sangat ku cintai."
aku terkekeh lalu menatapnya dengan ekspresi mengejek.
Taehyung ikut terkekeh saat mobilnya memasuki pagar tinggi yang menghubungkan langsung ke area rumahnya yang tidak kalah besar dengan rumah Jimin.
Taehyung memarkir mobilnya di depan rumah lalu membuka kan pintu untukku, "tidak perlu membukakan pintu untukku." aku tersenyum sambil keluar dari mobil.
"yhaa— seorang laki-laki harus membukakan pintu untuk wanita. itu adalah sopan santun." dia mneatapku dengan mantap membuatku terkekeh dan dia ikut terkekeh menyadari ucapannya sendiri.
"jadi— bagaimana wanita ini? kau akan segera menikah dengannya?" aku menyikut pinggangnya.
dia menggelengkan kepalanya lalu tertawa. "ayo ikut aku."
aku mengerutkan dahiku, "jika kau mencintainya kau harus menikah dengannya." aku berkata saat Taehyung menarik tanganku membawa ku masuk kedalam rumahnya.
Taehyung hanya terkekeh mendnegar ucapanku. aku melongo saat masuk kedalam rumahnya. rumah Taehyung sangat bagus, interiornya sangat bagus semua perabotan rumahnya terlihat mewah dan modern. "uwaaa, daebak. gajimu untuk mengajar disekolahku tidak akan cukup untuk membangun setengah dari rumah mu ini." mataku melebar menjelajahi sekeliling rumah Taehyung sambil dia terus menarikku ke ruang Tv.
Taehyung berhenti membuatku juga berhenti. seorang wanita sedang duduk memunggugi kami menontob tv.
Taehyung menoleh padaku tersenyun bahagia. aku tersenyum padanya, dia memanggil wanita itu, "eomma—"
mataku melebar mendengar Taehyung memanggilnya— eomma?
wanita itu menoleh kearah Taehyung dan aku, aku masih menatap Taehyung yang menatapku tersenyum, lalu menolh pada eomma Taehyung yang tersenyum kearahku. aku membungkuk memberinya salam, "anyeonghaseyo eommonim"
Taehyung menarikku mendekat kearah eomma-nya. "ini wanita yang ku cintai, eomma."
mataku melebar menatap Taehyung. dia barusan bilang— wanita yang dia cintai? itu— aku?
aku menoleh lagi pada Nyonya Kim lalu tersenyum canggung.
Nyonya Kim terlihat sangat cantik, wajahnya mungil, matanya sangat indah seperti Taehyung, hidungnya kecil. dia terkekeh melihat aku yang terkejut karena ucapan Taehyung. "Taehyung-ah, kau membuatnya syok." Nyonya Kim menarikku untuk duduk di sofa disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Dare [Park Jimin BTS FF]
Fanfictiongadis itu sangat mencintai lelaki tampan berambut keemasan yang berada di depannya saat ini. lelaki itu menatap gadis berambut coklat panjang itu dengan datar. "apa yang kau lihat?" tegurnya mendapati gadis itu memandangi wajahnya. "ah tidak ada."...