3 - Penerimaan dan Penolakan

11.3K 1.6K 220
                                    

CINTA KEDUA SUDAH TERBIT, YANG MAU PESAN BUKUNYA BISA CEK BIO AKU.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Terima! Kau harus menerima laki-laki itu," pekik mamanya senang ketika Yerin menceritakan padanya jika Taehyung melamar dan hendak menikahi dia dalam waktu dekat.

"Dia duda, Ma. Aku tidak mau menikah dengan seseorang yang sebelumnya sudah punya istri ... aku ...."

"Tapi dia kaya, Yerin!" ucap wanita setengah baya itu memotong ucapan putrinya. "Kau bisa meminta apapun padanya dan kita tidak perlu bekerja keras untuk melunasi hutang papamu."

"Ma, kenapa sih mama itu selalu saja memikirkan masalah uang? Ha? Apa mama tidak pernah berpikir aku akan bahagia atau tidak dengan laki-laki itu?" Dia tidak mencintaiku, pernikahan kami hanya sebatas aku yang akan merawat anak-anaknya dan aku digaji setiap bulan. Apa kau tega?

Yerin mampu berteriak, namun itu semua dia lakukan dalam hati. Dia memilih menyimpan masalahnya sendiri karena tidak ingin sang mama kasihan, namun kadang mamanya suka tidak tahu diri jika sudah berhubungan dengan uang.

"Jaman sekarang, cinta itu nomor dua setelah uang, Yerin. Banyak istri pejabat yang rela dimadu asal uang bulanan tetap lancar. Banyak istri pejabat yang tahu suaminya selingkuh, namun tidak acuh karena mereka hanya ingin uang. Percayalah, tanpa uang kau bukan apa-apa."

"Apa mama menyamakan aku dengan istri pejabat di luar sana?" Yerin kini duduk di sofa ruang tamu, memijat keningnya yang mendadak pusing. "Aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai. Bukan dengan laki-laki duda yang mungkin masih mencintai mantan istrinya."

"Ya, terserah kau saja. Tapi karena cinta, maka sampai mati kita bersusah payah mencari uang untuk menutupi hutang papamu itu." Mamanya tampak kesal. "Dia meninggal bukannya memberi warisan malah menyusahkan keluarga. Aku menyesal sekali menikah dengannya karena cinta."

"Ma, apa yang kau katakan sebenarnya?" Suara Yerin meninggi.

"Aku membenci suamiku yang sudah mati. Apa kau puas, ha? Kita jadi bekerja keras namun uang yang kita dapatkan habis seketika untuk membayar hutang. Belum lagi biaya adik bengalmu yang baru masuk SMA dan dia yang meminta ini-itu seolah tidak sadar diri jika kita ini miskin."

Yerin menunduk mendengar ucapan ibunya. Bila sudah begini, dia tak bisa berbuat apa-apa selain hanya diam dan menuruti keinginan ibunya.

Yerin bukan hanya bekerja sebagai guru TK. Dia punya pekerjaan sambilan sebagai pegawai di toko bunga yang letaknya tak jauh dari sekolah. Dia bekerja dari pukul tiga sore sampai sembilan malam, hanya full di hari Sabtu dan Minggu. Uang yang dia dapatkan dari toko bunga setengah dia tabung dan setengah lagi untuk makan, sementara gaji utamanya mengajar dia berikan pada ibunya untuk mencicil pembayaran hutang papanya dan setengah lagi untuk membayar kos murah yang dia tempati.

"Yak, Yerin, kau mau ke mana?" Ibunya berteriak ketika putri sulungnya yang baru sampai rumah setengah jam lalu, kini meninggalkan sang mama yang tengah membuat kue pesanan untuk anak tetangganya yang sedang ulang tahun.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang