22 - Cinta Yang Kedua

8.8K 1.4K 298
                                    

A/n : Irenenya kubikin begini karena emang perannya sebagai mantan istri taehyung. Jadi jangan mikir macem-macem kaya misalnya, Yailah kenapa irene si yang jadi antagonisnya? Atau blablabla dan nuduh gue yang enggak-enggak, dikiranya gue gak suka irene jadi jelek-jelekin dia atau gimana, enggak ya gaes! Awas kalau ada yang komen gak enak tentang gue, gue doain jempol tangannya bau azab /galak lagi pms/

Aku jadiin irene kaya gini bukan karena aku benci dia, jadi jangan berpikiran kaya gitu. Rasa sayangku buat Yerin, Taehyung, dan Irene itu sama. So, jadi pembaca yang cerdas, gak baperan, dan jangan bersumbu pendek, ya hehe😊

***

"Mama?"

Mendengar suara lain di ruangan ini, Irene menjauhkan diri dari Taehyung dan menatap seorang remaja perempuan yang berdiri menggunakan kedua tongkat penyangga di sebelah papanya.

"Apa kau Herin?" Irene mendekati anak itu, menangkup kedua pipinya dengan mata berkaca. "Mama datang ke sini karena mendengar kau kecelakaan. Apa kau baik-baik saja sekarang, hm? Mama juga merindukanmu." Irene memeluk tubuh anak pertamanya, membuat Sherin yang masih digandeng Yerin, menoleh ke arah sang mama dan berkata,

"Siapa dia, Ma?" Sherin menunjuk ke arah wanita yang tengah menangis dan mencium kedua pipi Herin.

Yerin meneguk ludah, bingung harus menjawab apa. Dia menatap ke arah Taehyung, melihat laki-laki itu juga tengah menatap ke arahnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Irene menoleh, menatap seorang anak kecil yang tengah memperhatikan dia dengan mata bulatnya. Dia melepas pelukannya, kemudian kembali berjalan mendekat ke arah di mana Sherin masih mengeratkan genggamannya pada Yerin.

Herin membuang muka, tidak ingin siapapun melihatnya meneteskan airmata. Jujur, Herin merindukan mamanya. Dia rindu dipeluk dan diperhatikan seperti tadi. Dia rindu bisa berkumpul bersama seperti dulu lagi.

"Apa kau adalah Sherin?" tanya Irene sembari menyejajarkan tubuh dengan anak keduanya. Dia langsung memeluk tubuh sang anak, membuat genggaman tangan Sherin terlepas dari Yerin. "Mama tidak menyangka kau sudah sebesar ini. Maafkan kesalahan mama dulu, Nak. Maafkan mama."

Sherin yang tidak mengerti apa-apa, menoleh ke arah Yerin. Yerin mengangguk sembari menarik kedua sudut bibirnya ke atas, membiarkan bulir-bulir airmatanya jatuh ketika dia melihat pemandangan di hadapannya sekarang.

Gadis itu berbalik arah, menatap Taehyung sebentar sebelum akhirnya memutuskan pergi ke kamar Bora karena tak tahu harus ke mana. Dia tidak mungkin ke kamar tamu karena itu adalah kamar Daniel, dan dia tidak mungkin ke kamar Taehyung karena tempat itu akan disinggahi oleh Irene lagi.

"Aku sudah punya mama, Mama Yerin. Ibu siapa?" tanya Sherin ketika pelukan mereka terlepas.

"Aku adalah mamamu, Nak. Mama kandungmu. Orang yang melahirkan Sherin ke dunia ini," ucap Irene yang kini sesenggukan. Dia melirik ke arah Taehyung yang tengah menatapnya, sekilas, sebelum akhirnya kembali bicara dengan Sherin. "Kau bilang selama ini kau mencari mama. Sekarang, mama sudah kembali untuk berkumpul bersama Kak Herin dan Sherin. Apa Sherin senang?"

"Benarkah?"

"Ya." Irene mengangguk, mengusap-usap rambut yang dikucir dua oleh Yerin itu.

Kebingungan Sherin berganti dengan senyuman manisnya. "Jadi mama sudah kembali? Asyik, aku bisa bermain bersama mama lagi," kata anak itu dengan girang. Dia menoleh ke arah sang papa, "Pa, berarti aku punya dua mama, ya? Mama Yerin dan mamaku sekarang."

Irene yang mendengar itu, tersenyum samar dan kembali berdiri. "Kudengar kau menikah lagi dengan guru Sherin, apa aku benar?" kata wanita itu dengan tenang.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang