"Mama, hari ini Sherin tidak ikut ke toko lagi, ya? Mama Irene ingin mengajak Sherin pergi."
Sherin masih dekat dengan Yerin, namun sudah tidak seperti dulu. Anak itu juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama mama kandungnya sendiri sekarang.
"Oh iya, hati-hati, Sayang." Yerin berjongkok, menyejajarkan tubuh dengan anak itu sebelum akhirnya memeluk Sherin dan mencium pipinya.
"Mama juga hati-hati. Jika nenek mencariku bilang saja aku cuti kerja dulu."
Mendengar ucapan Sherin yang berlagak seperti orang dewasa, Yerin kembali berdiri, mau tak mau terkekeh sembari mengusap kepalanya karena tingkah anak yang menggemaskan itu.
Kemarin malam dia tidak tidur bersama Sherin karena Irene yang tidur dengan anak itu. Dia kesal ketika tahu Taehyung menghindarinya dan memilih tidur di sofa. Dia bahkan menyalahkan Yerin atas apa yang terjadi dan meminta agar gadis itu tak lagi mencari perhatian di hadapan suaminya ketika Yerin kembali tidur di kamar yang sama dengan Taehyung.
Dia sempat melirik ke arah wanita yang berdiri di samping Sherin, kemudian tersenyum padanya. "Hati-hati, Irene."
"Ya, terimakasih." Irene hanya tersenyum tipis lalu menggandeng tangan anaknya, perlahan menjauhi Yerin.
Gadis yang berdiri di depan gerbang sekolah menatap kedua sosok ibu dan anak itu, melambaikan tangan ketika Sherin kembali menengok ke arah belakang dan masih mendapati ibu tirinya tengah memperhatikan mereka dari jauh.
Ponsel yang berbunyi dari dalam tasnya mengalihkan perhatian Yerin. Dia mengambil ponsel itu, melihat jika seseorang tengah menelponnya.
Gadis itu menepuk kening, tersadar akan sesuatu yang hampir saja membuatnya lupa dan ingin langsung pergi ke toko bunga untuk bekerja.
"Sepuluh menit lagi aku akan sampai ke kafe itu. Kau ada di meja nomor berapa?"
Tadinya, Yerin ingin makan siang bersama Rose, Seulgi, dan Lisa. Namun karena dia sudah lebih dulu janji bertemu dengan seseorang, akhirnya acara makan bersama mereka diundur besok.
Dia melangkahkan kaki menuju halte dan menunggu bus yang akan membawanya ke tempat tujuan.
Alunan lagu yang disetel dengan volume keras oleh pemilik kafe menyambut kedatangan Yerin yang baru saja membuka pintu masuk.
Yerin melongokkan kepala, mencari sesosok wanita yang duduk di meja nomor 11, meja yang katanya ada di dekat jendela.
Saat matanya menangkap sosok yang dimaksud, Yerin sempat menghela napas dan meyakinkan diri jika semua akan berjalan baik-baik saja. Dia bergegas menghampiri wanita yang kini tengah memakan rainbow cake itu.
"Yerin, akhirnya mama bisa bertemu denganmu lagi," ucapnya senang. "Kau ingin pesan apa? Ayo, pesan saja apapun yang kau mau. Kau pasti lapar kan setelah pulang bekerja?"
Yerin menerima buku menu yang disodorkan sang mama kemudian tersenyum simpul. Gadis yang duduk berhadapan dengan mamanya ini melihat buku menu, memilih makanan berat karena kebetulan dia sedang lapar dan kepalanya agak pusing saat dia naik kendaraan dengan perut kosong.
"Aku penasaran sejak pagi tadi. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya sang mama ketika pagi-pagi sekali dia sudah mendapat pesan dari Yerin. Anak kandungnya itu mengajak bertemu untuk mengatakan sesuatu. Dia menyipitkan mata ke arah Yerin, "Sepertinya ini adalah masalah serius. Apa aku benar?"
Yerin menatap wajah mamanya, kemudian mengangguk. "Ya," lirih Yerin. "Ini berkaitan dengan tawaran yang kau berikan padaku sekitar seminggu lalu di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fanfiction(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...