Bagian Herin sama pacarnya bahasanya gak baku, jangan bingung ya hehe.
***
"Ambil saja semuanya, dasar perempuan gila!" teriak Herin sesampainya di kamar. Gadis itu membuang bantal dan selimutnya ke lantai. "Aku membencimu. Yak!" Lagi-lagi, barang yang mudah dijangkau olehnya yang dilemparkan ke sembarang arah.Herin seperti hilang akal. Dia masih tak terima akan kelakuan Yerin yang mengotori dress mahal pemberian kekasihnya yang akan dia pakai ke acara ulang tahun laki-laki itu sekarang. Waktu itu keduanya memang sudah putus, namun mereka kembali bersama karena sang pacar berjanji akan berubah menjadi lebih baik lagi.
Dia juga tak terima karena Yerin menamparnya. Apalagi saat dia melihat jika sang papa malah membela Yerin dan mengabaikannya. Herin semakin benci saja kepada gadis yang menurutnya munafik itu.
Sementara, Taehyung mengajak Yerin yang masih sesenggukan di pelukannya untuk pergi ke kamar. Perlahan, lelaki itu membantu Yerin berdiri dan merangkul sembari menepuk-nepuk bahu istrinya untuk menenangkan tangis Yerin.
Sebelum naik ke kamar, dia pergi sebentar ke kamar Bora dan mengatakan pada wanita itu agar membersihkan sayur yang ditumpahkan Yerin ke lantai.
Daniel tidak ada di rumah karena dia pergi bersama teman-temannya hari ini, kemungkinan akan pulang larut.
"Saya minta maaf atas kelakuan Herin yang bersikap kurang ajar padamu selama ini. Maafkan saya yang tidak bisa mendidiknya dengan baik."
Yerin tak menghiraukan perkataan laki-laki yang baru saja menutup pintu kamar, berjalan dan memilih duduk di samping gadis yang ada di pinggir ranjang.
"Saya juga minta maaf atas perlakuan saya yang mungkin sering menyakitimu."
Gadis itu mengusap airmatanya, kemudian memilih menunduk dan memilin ujung bajunya tanpa ingin membalas perkataan Taehyung.
"Yerin? Apa kau dengar saya?" Taehyung menepuk satu kali bahu Yerin untuk memastikan jika Yerin mendengarkannya. Gadis itu mengangguk pelan tanpa harus repot menatap sang suami.
Taehyung yang melihat itu, menghela napas dan kembali menjauhkan tangannya dari bahu Yerin. "Selama ini kau terlihat baik-baik saja. Kau terlihat tanpa masalah, tenang, dan tak pernah menunjukkan raut wajah masam sama sekali," ada jeda dalam ucapannya, "Namun malam ini, saya melihat sisi lain dari dalam dirimu. Hm, atau mungkin ini adalah dirimu yang sebenarnya?"
Yerin melirik ke arah Taehyung sekilas, kemudian kembali menghapus airmatanya yang masih mengalir.
"Aku sedang dalam keadaan yang sangat tidak baik sejak tadi. Itu sebabnya aku berubah jadi sensitif."
"Apa kau punya masalah? Ada apa?" tanya Taehyung langsung. "Apa mengenai salah satu anakku?"
Gadis itu menggeleng. "Masalah lain yang membuatku berpikir untuk bunuh diri sekarang. Bagaimana menurutmu? Apa ideku bagus?"
"Apa yang kau katakan?" Taehyung terkejut mendengar kalimat yang diucapkan oleh gadis di sampingnya. "Saya tidak tahu mengapa kau jadi seperti ini. Tapi bisakah untuk membicarakan masalah ini dengan baik? Kau tidak bisa menyerah begitu saja."
"Kau tahu? Dalam hidup, manusia pasti punya masa di mana dia sangat terpuruk sehingga tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Sama seperti aku, jika selama ini aku berusaha untuk tidak peduli pada apapun yang mengangguku, kali ini aku tidak bisa mengabaikan semuanya."
"Yerin, saya tahu kau adalah gadis yang kuat. Kau pasti bisa melewati semua masalahmu," kata Taehyung. "Jika kau ada masalah, kau bisa berbagi padaku. Saya pasti akan membantumu. Jangan bersikap ceroboh dan merugikan diri sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fanfic(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...