8 - Hanya Orang Asing

9.1K 1.5K 238
                                    

CINTA KEDUA SUDAH TERBIT, YANG MAU PESAN BUKUNYA BISA CEK BIO AKU.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bahkan sejak hari itu, Herin malah lebih bersikap dingin ketika dia berpapasan dengan Yerin. Yerin berusaha tidak mempedulikannya, meski di dalam hati kadang Yerin ingin menyerah dan pergi dari rumah itu.

Sayangnya, dia masih berat meninggalkan Sherin. Ya, anak itu adalah alasan mengapa Yerin masih bertahan dengan semua kepura-puraan ini.

Kadang dia berpikir, kenapa Sherin harus menyukainya dan memaksanya agar sang papa menjadikan Yerin sebagai ibu? Maksudnya, kenapa harus Yerin? Kenapa bukan guru yang lain saja?

"Mama, lihat deh. Di buku ini banyak gambarnya."

Yerin menghampiri Sherin yang tengah melihat-lihat buku khusus anak-anak di toko buku. Ya, gadis itu mengajak Sherin ke toko buku dibanding berdiam di rumah padahal teman-temannya yang lain juga sedang liburan bersama keluarga mereka.

"Wah, iya, bagus ya. Lihat deh gambar yang ini keren."

Menjadi seorang guru TK, membuat Yerin mengerti bagaimana dia harus menempatkan diri sebagai orang yang merangkul dan berusaha menjadi teman yang baik. Dulu dia tidak menyukai anak-anak, namun saat dia mulai bekerja sebagai guru TK, dia mengubah persepsi itu. Menjadi guru TK menyenangkan. Bisa belajar sambil bermain, tertawa bersama, dan memposisikan diri kita sebaya dengan mereka. Menjadi anak kecil yang polos tanpa beban. Yang tidak memikirkan apa pun selain bermain, yang menangis hanya karena jatuh saat berlari atau berebutan sesuatu dengan teman mereka, bukan karena masalah besar seperti yang dialami orang dewasa dan kadang membuat mereka menyerah karena keadaan.

Yerin merindukan masa-masa kecilnya. Jika bisa, dia tidak ingin menjadi dewasa dan punya konflik. Dia ingin semua berjalan baik-baik saja namun ternyata hidup tidak semudah itu.

"Sebelum pulang, kita ke kedai es krim, yuk. Kita makan es krim coklat di sana," ajak Yerin pada sang anak yang sedang melihat-lihat buku yang lain.

"Yeay! Aku mau, Ma."

Yerin tersenyum, kemudian mengikuti langkah Sherin yang tengah mencari buku dongeng kesukaannya di sini. Sherin ingin membeli buku dongeng dan minta dibacakan dongeng sebelum tidur oleh Yerin.

Dua hari lagi, anak-anak mulai masuk sekolah seperti biasa. Sherin bilang, nanti setiap istirahat dia akan pergi ke kelas A, tempat di mana Yerin mengajar sambil membawa bekal yang mamanya buat. Dia minta disuapi setiap hari agar sama seperti teman-temannya. Dia bahkan berpesan pada Yerin agar tidak membawakan bekal dengan menu yang sama setiap hari seperti Bu Bora karena terlihat sangat membosankan.

"Mari pulang, marilah pulang, marilah pulang bersama-sama."

Yerin dan Sherin menyanyi sambil bergandengan ketika mereka baru saja turun dari Transjakarta dan berjalan menuju rumah mereka. Karena jarak antara halte dan rumah tidak terlalu jauh dan biayanya murah, makanya Yerin suka sekali naik angkutan umum itu. Sherin juga menyukainya, kata anak itu, di dalam sana dingin.

Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang