Tadinya mau gue privat, lupa kalau cerita ini lagi dijadiin penilaian event lomba dan gak boleh diprivat dulu wkwkwk. Jadi, buruan baca extra part sebelum diprivat!
Bagian Herin sama Mark gak baku, jangan bingung yo.
***
"Lagi, elus rambut saya lagi," ucap Taehyung sembari menarik tangan wanita yang duduk di atas sofa agar kembali hinggap di rambut Taehyung.Saat ini, Yerin, Taehyung, dan kedua anaknya tengah menikmati menonton film horor luar negeri bersama yang tayang di salah satu channel televisi.
Herin duduk di sofa bersama Yerin, sementara Taehyung duduk di karpet dengan si kecil Sherin yang duduk diam di pangkuannya, sesekali menggunakan kedua telapak tangan untuk menutup mata ketika ada hantu yang muncul.
Kini, Taehyung tak lagi ragu jika dia ingin sesuatu atau bertingkah seperti anak-anaknya jika Yerin ada di dekatnya.
Yerin yang duduk di belakang suaminya, kembali mengelus rambut Taehyung. Menelusupkan jemarinya di antara rambut hitam lelaki itu dan menariknya pelan. Dia melakukan hal itu berulang-ulang, meski matanya tetap fokus pada layar televisi.
Sesekali, Yerin meringis ketika mendengar backsound yang jauh lebih membuatnya kaget dibanding hantu itu sendiri.
Herin, gadis itu merasa ngantuk dan rasanya ingin tidur padahal jam masih menunjukkan pukul delapan. Namun, dia tak mungkin meninggalkan tempat ini lebih dulu karena besok sore dia sudah harus pergi ke negara yang akan menjadi tempat tinggalnya selama beberapa tahun. Herin tidak ingin menyia-nyiakan waktu bersama mereka.
Kapan lagi bisa nonton film horor bersama begini?
"Bentar, bentar," gadis itu menghentikan tangan Yerin yang mengelus-elus rambut papanya, kemudian menyipitkan mata ke arah sesuatu yang terasa asing di matanya. "Jangan lepas tanganmu, Ma."
"Aduh!" Taehyung reflek menoleh ke belakang dan mengusap kepalanya ketika dia merasakan rambutnya dicabut beberapa helai.
Dilihatnya Herin menunjukkan sesuatu ke arah mereka. Sehelai rambut putih dan dua helai rambut berwarna hitam yang ikut tercabut. Gadis itu nyengir, "Ada uban, Pa."
Yerin terbahak karena melihat Taehyung yang kini menatap anak pertamanya dengan datar. Kalau sudah begini, pasti sewaktu-waktu akan dijadikan bahan ejekan oleh anak itu.
"Mana-mana, Sherin mau lihat uban papa juga." Si bungsu bangun dari pangkuan Taehyung, mendekat ke arah kakaknya dan melihat uban yang ada di telapak tangan Herin. "Iya benar, papa punya uban sama seperti nenek."
"Iya, papa kan memang sudah tua sekarang, wajar bila ada uban," balas Herin, melirik ke arah papanya yang kini pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan olehnya dan memilih fokus pada film.
Yerin mendekatkan wajah ke arah Taehyung kemudian mencium pipi suaminya dari belakang. Satu tangannya dia gunakan untuk memeluk Taehyung dan sebelah lagi untuk mengusap pipi laki-laki itu. "Biarkan dia puas menghinamu, karena dia tidak bisa melakukan itu di Inggris," bisik istrinya. "Kau aman sebentar lagi, hm?"
"Jangan mencoba menghibur dia, Ma. Walaupun aku berada dalam jarak yang jauh, aku masih bisa membully papa lewat LINE, atau saat kita sedang video call."
"Saya akan memblok sosial mediamu."
"Kalau begitu aku akan membully papa saat kau datang mengunjungiku."
"Saya tidak ingin ke sana."
Yerin kembali terkekeh, kemudian menyuruh Herin serta Taehyung menghentikan perdebatan tak berujung ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fiksi Penggemar(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...