Sejak tadi, gadis yang berbaring membelakangi Taehyung ini tak mampu memejamkan mata barang sedetik. Keputusannya yang memilih pergi juga perkataan cinta Taehyung membuatnya terus saja memikirkan kedua masalah itu.
Selesai berunding dengan Taehyung dan Irene tadi, Yerin langsung bergegas ke kamar, membersihkan diri lalu memilih langsung tidur dan tak membiarkan Taehyung membuka percakapan atau mengobrol seperti biasa sebelum tidur.
Yerin canggung, sangat canggung. Jika biasanya dia sudah gugup berada di dekat Taehyung, kini dia semakin gugup bahkan terlihat sekali jika sedang salah tingkah. Itu sebabnya dia tidak ingin mengobrol atau menatap Taehyung meski hanya sebentar, dia hanya takut jika ... dia semakin mencintai suaminya sendiri dan itu menganggu semua keputusan yang sudah dipikirkan secara matang-matang.
'Jangan berbangga hati dulu, Yerin. Rasa cinta Taehyung padamu dan pada Irene itu sama. Kau tidak lebih istimewa dari cinta pertama Taehyung.'
'Walau begitu, setidaknya kau tahu jika mencintai Taehyung bukanlah hal yang sia-sia karena dia mempunyai rasa yang sama padamu. Kau dan dia sama-sama saling mencintai, jadi kau tidak perlu lagi menerka-nerka mengenai perasaan laki-laki itu karena kau telah menemukan jawabannya.'
Sisi pesimis dan optimis dalam diri Yerin sedang berkelahi, adu pendapat mengenai reaksi yang diberikan atas apa yang diucapkan Taehyung tadi.
Yerin menghela napas kasar, mencengkram selimutnya dengan erat dan memilih berbalik arah, berharap bisa mengusir pikiran-pikiran yang sangat menganggunya hingga tidak bisa tidur.
Matanya membulat saat dia melihat sepasang mata hitam pekat itu menatapnya dalam diam. Tatapan keduanya bertemu, membuat jantung Yerin berdebar keras dan seolah matanya terkunci hingga tak bisa mengalihkan pandangan ke mana-mana.
"Tae-Taehyung?" gugup Yerin ketika melihat suaminya yang dia kira tertidur pulas ternyata kini tengah menatapnya. "K-kau tidak tidur?"
"Bagaimana saya bisa tidur? Daritadi kau tidak mau diam. Terus saja mengubah posisimu dan menarik-narik selimut."
"B-benarkah?" Gadis itu reflek mengubah posisi menjadi duduk dan mendapati jika dia bukan hanya menarik selimutnya sendiri, melainkan juga menarik selimut Taehyung. "Ah dasar kau bodoh, Yerin." Dia memukul kepalanya sendiri, kemudian meminta maaf pada Taehyung dan mengembalikan selimut yang sudah dia tarik-tarik itu.
"Apa ada sesuatu yang menganggumu?" tanya Taehyung ketika dia melihat raut wajah istrinya gelisah.
Yerin menggeleng, "Tidak ada. Mm, sekali lagi maafkan aku, Taehyung. Lebih baik kau tidur lagi, ini masih tengah malam."
"Kau mau ke mana?" tanya Taehyung ketika dia melihat Yerin menjauhkan diri dari laki-laki itu dan duduk di pinggir ranjang.
"Ke dapur, aku haus."
Tidak ada rencana jika sebelumnya Yerin dan Taehyung akan duduk di sofa balkon kamar mereka di tengah malam seperti ini.
Taehyung menyesap kopi hitam yang dibuatkan oleh Yerin, kemudian melirik sekilas ke arah orang yang duduk berdampingan dengannya. Yerin tengah memeluk diri sendiri sembari menatap langit dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fiksi Penggemar(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...