Gue kira mentang-mentang dah pada masuk sekolah pembacanya agak berkurang, tapi ternyata gak nih hehehe. Part ini 3000 kata kurang, sebagai permintaan maaf mimi di part kemarin karena kurang maksimal. Enjoy😄
***
Yerin ikut berlari di samping tubuh Herin yang hendak dibawa ke ruang gawat darurat menggunakan brankar rumah sakit. Langkahnya terhenti ketika Herin dimasukkan ke dalam ruangan dan seorang suster menahan Yerin agar menunggu di luar. Gadis itu mengangguk dan membiarkan wanita yang merupakan suster itu menutup pintu ruangan untuk menangani anak tirinya.Yerin masih menangis, dia menggapai tembok untuk menyangga tubuhnya sendiri dan perlahan terduduk di salah satu kursi yang ada di ruang tunggu karena dia terasa lemas sekarang.
Dengan tangan gemetar, dia membuka resleting tas dan mengambil ponsel untuk menghubungi Taehyung untuk memberitahu jika Herin kecelakaan dan menyuruh lelaki itu datang ke rumah sakit. Dia juga menghubungi nenek tua pemilik toko bunga untuk menolongnya menjaga Sherin sementara di sana karena dia ada di rumah sakit. Dia juga bilang sepeda milik nenek itu sudah dibawa oleh seseorang dan ditaruh di parkiran rumah sakit. Nenek yang sudah ia anggap sebagai mamanya sendiri berkata jika tak usah mengkhawatirkan sepeda dan mendoakan agar Herin bisa selamat dari kejadian ini.
Gadis itu tak henti-hentinya berdoa dan berharap Herin baik-baik saja, dia tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Jika saja bisa, Yerin ingin menukar posisi Herin dengan dirinya agar Herin tak perlu merasakan seperti ini.
Umurnya belum genap 17 tahun, dia harus tetap hidup dan bisa melanjutkan masa depannya. Dia pasti masih punya banyak keinginan dan cita-cita yang ingin diraih. Yerin berharap Tuhan berbaik hati untuk memberi anak itu kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki segalanya.
Hampir sekitar lima belas menit Yerin menangis dan menundukkan kepalanya memanjatkan doa, pintu ruangan terbuka dan menampakkan sosok dokter yang menangani Herin.
Gadis itu langsung menoleh dan berdiri dari kursi, menghampiri sang dokter dan menanyakan bagaimana kondisi anak tirinya itu. Sang dokter bilang Herin mengalami pendarahan yang cukup parah di bagian kepala belakang hingga dia kekurangan banyak darah, dan dia harus melakukan operasi juga karena kaki sebelah kanannya patah.
"Apa anda keluarga pasien?" ucap laki-laki setengah baya yang kini mendapati Yerin menutup mulutnya dengan telapak tangan, terkejut mendengar apa yang dikatakan dokter itu mengenai kondisi Herin sekarang.
"Ya, saya ibu pasien," jawab Yerin tanpa ragu.
"Kami kekurangan stok darah AB saat ini, apa golongan darah anda dan pasien sama? Atau ada kerabat lain yang memiliki golongan darah yang sama?"
"Golongan darah saya O, tapi bukankah itu bisa membantunya? Kau bisa mencobanya dulu. Keadaan darurat seperti ini tidak mungkin rasanya untuk saya menanyakan golongan darah pada orang lain."
"Baiklah, kalau begitu ayo ikut saya."
Yerin mengikuti langkah dokter itu untuk melakukan transfusi darah pada Herin. Dia harap, dia bisa membantu menyelamatkan hidupnya dengan cara begini.
***
"Yerin," panggil Taehyung ketika gadis yang berbaring di ranjang rumah sakit setelah mendonorkan darahnya dan langsung pingsan, perlahan mulai membuka mata dan menatap laki-laki yang sampai rumah sakit beberapa menit lalu. Taehyung duduk di sebelah Yerin sembari menunggunya sadar.
Saat dia tersadar, hal yang pertama kali dia pikirkan adalah Herin. "Bagaimana kondisi Herin? Apa ada perkembangan?"
"Tidak perlu duduk, berbaring saja. Kau juga butuh istirahat." Taehyung mencegah Yerin yang hendak mengubah posisinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/131383313-288-k443904.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fanfiction(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...