Tengah malam, Yerin terbangun karena dia merasa tenggorokannya kering dan butuh minum setidaknya segelas air putih.
Gadis itu menjauhkan tubuh dari Sherin, mengambil ikat rambut yang ada di atas nakas dan mulai menguncir rambutnya.
Dia berjalan keluar dari kamar Sherin menuju dapur. Saat melewati ruang keluarga, dia menyipitkan mata ketika melihat sosok Taehyung yang tengah tertidur di sofa dengan posisi miring dan kedua tangan yang lelaki itu letakkan di dada.
Yerin yang hendak berjalan lurus ke dapur, kini memilih belok dan mendekat ke arah Taehyung yang ternyata memang benar tertidur di sana.
'Bukannya dia tidur di kamar bersama Irene?' batin Yerin ketika dia ingat jika kemarin malam Taehyung tidak mau pergi dari kamar karena itu adalah kamarnya.
Taehyung sama sekali tidak menyuruh Irene tidur di sana, namun Yerin malah dengan baik hatinya memberikan tempat di mana seharusnya dia berada, mengalah, dan memilih tidur di kamar Sherin.
Yerin menarik kedua sudut bibirnya ke atas, memutuskan kembali ke kamar untuk mengambil selimut miliknya dan membawanya ke mari.
"Ah? Kau baru pulang, Daniel?" tanya Yerin ketika dia melihat Daniel baru saja menutup pintu rumah dan menguncinya. Dia memang sering pulang larut, dan dia punya kunci cadangan rumah ini sehingga dia bisa bebas masuk kapanpun dia mau.
"Ya." Daniel mengangguk, "Mengapa kau membawa selimut?"
"Mm, ini aku ...." Yerin tampak salah tingkah, melirik ke arah ruang keluarga sebelum akhirnya menatap Daniel lagi. "Aku hendak mengambil minum di dapur namun tadi karena aku melihat Taehyung tidur di sofa tanpa selimut jadi aku membawakan ini untuknya."
Alis Daniel bertaut mendengar ucapan Yerin. "Mengapa dia tidur di situ? Bukankah dia punya kamar?"
"Aku tidak tahu." Yerin mengedikkan bahu. "Kemarin malam dia tidur satu kamar dengan Irene ...."
"Irene benar-benar datang ke sini?" tanya Daniel, tampak sangat terkejut mendengar apa yang Yerin ucapkan. "Kapan? Aku tidak melihatnya."
"Saat kau pergi. Mungkin kau sudah berangkat untuk bekerja, Daniel."
"Begitu?" Lelaki itu mengangguk, "Berarti waktu itu aku benar-benar tak salah melihat sosok Irene saat aku ada di Bandara untuk menjemput temanku."
"Kau melihat Irene?"
"Ya. Makanya aku menanyakan hal mengenai dia padamu di rumah sakit."
Yerin sempat terdiam sebelum akhirnya mengalihkan pandangan ke arah selimut lagi. "Kita bicara besok lagi saja, Daniel. Lebih baik sekarang kau istirahat. Ini sudah malam."
"Lebih tepatnya ini sudah pagi," Daniel tersenyum. "Kau bilang tadi mau ambil minum di dapur. Ayo kita ke sana."
"Mm, kau duluan saja. Aku akan memberikan selimut ini pada Taehyung dulu, nanti aku akan menyusulmu."
"Baiklah."
Gadis itu melangkahkan kaki, kembali mendekat ke arah Taehyung. Dia menyelimuti tubuh suaminya perlahan agar Taehyung tak terganggu dengan apa yang dia lakukan. Sempat terdiam sebentar untuk menatap wajah laki-laki yang kini tengah memejamkan mata dengan damai, Yerin memberanikan diri untuk mendekatkan wajah ke arah Taehyung dan mencium pipi sang suami sekilas sebelum akhirnya berlari menuju ke arah dapur.
"Kau sudah ambil minum?" tanya Yerin sesampainya di dapur dan melihat Daniel tengah duduk di salah satu kursi sembari menyandarkan tubuh.
"Belum, aku menunggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua [Taehyung-Yerin] ✔
Fiksi Penggemar(DITERBITKAN) (PART WATTPAD MASIH LENGKAP) Kisah Guru TK muda yang menikah dengan duda karena desakan salah satu muridnya yang ingin punya mama karena iri melihat teman-temannya punya mama dan papa. Namun, anak pertama Taehyung tidak setuju jika wan...