end then start

349 21 1
                                    


Seorang gadis berjalan di lorong kelas 10 yang sepi karena KBM sudah dimulai 10 menit yang lalu. Ia baru saja dari perpustakaan untuk meminjam buku paket. Terlihat dia bersusah payah membawa lebih dari 10 buku paket di tangannya. Entah kenapa ia membawanya sendiri. Sesampainya di tangga, seseorang menarik bahunya hingga tubuhnya oleng karena tidak seimbang. Hingga buku buku dalam genggaman si gadis berjatuhan di lantai. Tapi, saat si gadis membuka matanya yang tertutup, melihat seseorang yang sudah membuat buku buku setebal kurang lebih 5 cm berserakan dilantai, percakapan ini dimulai... .
"Ma'af" seorang siswa membantu si gadis mengambil buku buku di lantai.
Sesudahnya, mereka hanya diam satu sama lain.
"Aku ke kelas du... ." Perkataan si gadis terpotong oleh siswa berambut pirang itu.
"Vina, aku... ."

Perpustakaan (waktu istirahat)

"Vin. Kamu kayaknya salah deh ngerjain yang nomor 11, coba liat dulu. Harusnya 46 dikali 79 itu... ." Yuju berhenti melanjutkan perkataannya. Ia melihat orang yang ia ajak bicara hanya mentap kosong ke depan. Percuma saja kalau dia menjelaskan soal induksi matematika itu panjang lebar tapi setelah itu hanya dianggap angin lalu saja. Hanya membuang buang tenaga.
"Hallo.... vina? Vin.. kamu dengerin aku ngomong gak sih?"
Yuju mengguncang bahu vina pelan.
"Eh. Iya ju. Gimana?"
"Kamu kenapa sih vin? Kamu lagi mikirin apa?" Tanya yuju menggeser kursinya lebih dekat.
"Tadi aku diajak ngomong sama angga." Jawab vina.
Yuju kaget.
Jadi alasan angga ke toilet tadi pagi di jam pertama adalah untuk menemui vina. Dan asal kalian tahu, dia belum kembali ke kelas sampai sekarang.
"Kamu ketemu angga?"
"Hm"
"Kamu tahu gak kalau dia belum kembali ke kelas sampai sekarang?"
"Apa?" Vina kaget mendengar ucapan yuju. Ia segera berlari meninggalkan yuju yang belum mendapat jawaban dari vina tentang apa yang terjadi.
Vina berlari menaiki satu persatu anak tangga sambil sesekali menaiki 2 anak tangga sekaligus. Ya. Dia menuju rooftop tempat dimana ia berbicara dengan angga tadi.

Flashback on

"Aku ke kelas du... ."
Ucapan vina terpotong.
"Vina, aku mau ngomong sebentar sama kamu. Please, ikut aku." Ucap angga mengambil buku paket di genggaman vina dan menyerahkan buku itu ke salah seorang siswi.
"Tolong kasih ke kelas 11-3 ya? Bilang kalau vina lagi di uks." Ucap angga pada siswi itu.
Angga menarik pergelangan tangan vina untuk mengikutinya.
Dan sampailah mereka di atap.
"Vin"
"Hm. Aku lagi gak ada waktu buat dengerin curhatan loe ngga. Gue mau ke kelas du... ."
Angga menarik lengan vina yang hendak berbalik. Dan angga memeluk vina. Tak terlihat penolakan dari vina, namun vina tak membalas pelukan angga.
"Vin, sampai kapan kamu mau kayak gini terus? Kasih aku jawaban sekarang." Ucap angga dalam pelukannya.
Vina terdiam.
"Loe cowok apaan sih? Baru kemarin loe bilang cinta sama sahabat gue, dan sekarang loe meluk gue di sini?"
"Kemarin itu cuma... ." Giliran kini perkataan angga dipotong vina.
"Gak usah jelasin apa apa ke gue. Gue udah tahu semuanya. Dan loe pengen tahu jawaban gue? Kapan loe nanya gue? Apa yang loe tanya ke gue? Gue harus jawab apaan? Apa mau loe? Ha?"
Angga tercengang dengan perkataan vina. Kini gadis di hadapannya sudah terlihat menahan air mata.
"Aku... ."
"Stop. Loe nyadar gak sih? Loe berusaha mengkhianati sahabat gue? Loe ditolak yuju kan? Dan sekarang loe beralih ke gue? Maksud loe apa?"
"Stop vin! Dengerin gue dulu."
"Gue capek, gue mau balik."
"Kenapa kamu harus capek vin? Sedangkan aku yang udah nunggu kamu dengan sabar kamu pikir gak capek?"
"Maksud loe?" Tanya vina bingung dengan ucapan angga.
"Kamu gak peka kan? Kamu selama ini sengaja gak peka atau emang kamu gak peka sama sekali?"
"Maksud loe... . Loe.. loe suka sama gue?"
"Aku kira kamu udah tahu itu dari semua yang udah aku lakuin buat kamu. Jadi emang bener kamu gak peka."
Vina menutup mulutnya terkejut.
"Gak, gak mungkin. Kalau loe suka sama gue, harusnya loe bales surat surat gue. Setelah gue tahu loe gak pernah respon surat surat gue, gue mencoba buat lupain loe. Dan gue lebih sedih saat loe bersikap biasa aja setelah semua surat yang gue kasih. Dan sekarang loe bilang suka gue? Gak, gak mungkin."
"Apa kamu bilang? Surat? Aku juga ngasih kamu surat vin. Malah aku gak pernah nerima surat dari kamu."
"Hah?"
"Aku rasa ada orang yang sengaja  mencuri surat surat kita. Jadi, kamu juga ngasih aku surat?"
"Gue udah gak peduli."
Vina meninggalkan angga sendiri. Vina bingung dengan semua yang terjadi antara dirinya dengan angga. Ternyata selama ini surat suratnya tidak sampai kepada angga. Dan anggapun ternyata mengirimkan surat padanya. Kemana surat suratnya dan angga?. Siapa yang melakukan ini semua?.
Semua itu membuat vina pusing dan memilih untuk kembali ke kelas untuk tidur.

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang