mengalah

244 21 2
                                    

"Yuju ya"
"Oh. Kau sudah bangun kook. Yuju sedang keluar sebentar untuk beli minuman." Ucap minho.
"Tapi... . Itu..." jungkook menunjuk minuman dan cemilan yang berjejer di meja.
"Oh... ibumu yang beli. Tapi tidak ada soda. Jadi yuju pergi untuk membelinya."
"Oh... ."
"Apa sudah lama?" Lanjut jungkook.
"Lumayan."

Di sisi lain.
V melewati yuju yang masih menangis.
"Kajja... . "
V memberikan sapu tangan dan melanjutkan langkahnya.

Yuju tertawa sambil mengusap air mata di pipinya.
"Bahkan dia lebih tahu tentangku dari pada jungkook. Kapan kami dekat? Dia benar benar pengungit kelas atas."
Yuju meraba motif bunga lily putih di sapu tangan itu. Ya. Itu bunga kesukaannya.
Yuju menghela nafas.
"Pasti kebetulan."
Yuju melanjutkan langkahnya menyusul taehyung yang sudah tidak terlihat lagi.

Pintu ruangan terbuka.
"Yuj..." panggil jungkook terhenti.
"Wah... kau mengira aku kekasihmu? Ish ish ish... ." Taehyung duduk di samping minho dan mengucapkan salam.
"Anyeong hyungnim. Taehyung imnida."
"Minho."
"Apa kau sudah merasa lebih baik kook?" Tanya v pada jungkook.
"Hm" jawab jungkook cuek.
"Ok. Baiklah. Mmm minho hyung, bolehkah aku berbicara dengan jungkook? Maksudku berdua saja."
"Tentu. Aku akan keluar."
Minho keluar dari ruangan. Sebelum membuka pintu, yuju muncul terlebih dahulu untuk masuk.
"Mereka ingin bicara 4 mata. Kita tunggu di luar." Minho menarik yuju keluar.

~~~

"cepat katakan. Aku tidak ingin kau berlama lama di sini." Ucap jungkook dengan sarkatis.
"Yah... sebenarnya kamar apartemen sangat sepi tanpamu. Ah tidak. Kurasa seluruh apartemen. Mmmmmm
Sebelumnya tolong jangan bersikap begitu padaku. Bagaimanapun juga aku ini hyungmu. Aku... ."
"Jangan basa basi. Cepat katakan. Atau kau keluar saja sekarang." Sela jungkook di tengah perkataan taehyung.
"Ok ok. Kau masih sama. Tidak sabaran.
Tidak banyak yang ingin aku katakan. Hanya saja... . aku ingin mengatakan kalau aku tidak akan mengganggu hubunganmu dengan yuju mulai sekarang."
Jungkook menoleh cepat pada taehyung.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan kook. Aku bersungguh sungguh. Aku sudah mengatakan semuanya pada yuju. Dan aku minta maaf untuk semua yang telah aku lakukan selama ini padamu dan yuju. Semoga kalian bahagia. Tapi... jika kau menyakiti yuju, aku mungkin akan menarik kata kataku ini."
Ucap taehyung.
"Tunggu... . Tapi... kenapa.. kau... . Tiba tiba.. " tanya jungkook tidak percaya.
Terakhir perdebatannya dengan taehyung, taehyung tidak akan mungkin mudah untuk melepaskan yuju.
"Kau tahu, aku bukan orang yang mudah menyerah. Apalagi untuk seseorang seperti yuju yang patut diperjuangkan. Tapi, setelah kupikir pikir, untuk apa aku menghalangi kau dan yuju yang sudah saling mencintai? Itu hanya akan menyakiti kita semua dan akan lebih menyakiti diriku sendiri."
"Hyung... ."
"Sebenarnya aku ingin tidur di sini menemanimu. Tapi karena kau menyurihku untuk cepat pergi, aku akan kembali."
"Tidak. Kau boleh tetap tinggal." Ucap jungkook memalingkan wajahnya menghadap jendela.
"Tunggu, apa kau merasa tidak enak padaku kook?" Tanya taehyung.
"Ti tidak kok. Kau bilang ingin tinggal kan? Kalau begitu tinggallah. Tetap di sini bersamaku." Ucap jungkook sedikit gagap menahan gengsinya.
Taehyung tersenyum.
"Yak.... jungkookie... . Adiku.... ." Ucap taehyung sambil merangkul jungkook.
"Hyung, hyung, sakit... . Aku tidak bisa bernafas."
"Oh.. mianhe... . Aku mau jalan jalan dulu. Aku akan memanggil yuju di luar."
Jungkook mengangguk.

Taehyung keluar dari ruangan.
"Yuju. Masuklah." Ucap taehyung.
"Baiklah. Tunggu. Tapi kau mau kemana?" Tanya yuju.
"Aku mau cari udara segar. Titip jungkook sebentar ya."
"Tentu."
Yuju membalas senyuman taehyung sebelum masuk ke dalam ruangan.

Yuju duduk di samping bangsal jungkook.
"Mmm... apakah taehyung mengatakan sesuatu padamu?" Tanya yuju ragu.
"Mmm... . Bagaimana ya.  Dia bilang dia tidak akan mengganggu hubungan kita lagi. Menurutmu bagaimana?" Jungkook balik bertanya pada yuju.
"Dia juga mengatakan hal yang sama padaku. Kurasa kau harus bersikap baik lagi pada taehyung. Jangan mengacuhkannya. Mengerti?"
"Aku mengerti nona jeon yuju."
"Berhenti menggodaku atau kusuruh suster menyuntikkan obat tidur padamu."
Mereka tertawa bersama penuh kegembiraan dan tentunya godaan jungkook tidak berhenti di situ saja hanya karena ancaman yuju.

Taehyung duduk di bangku taman rumah sakit.
"Kenapa rasanya sakit?" Taehyung menundukkan kepalanya dan memegangi dadanya yang terasa sesak.
"Ini benar benar sakit. Apa aku bisa melakukannya? Tapi ini yang terbaik. Aku tidak punya pilihan lain. Maafkan dirimu sendiri taehyung. Kau pasti bisa."
Taehyung menghela nafas berkali kali semakin ia memikirkan pilihannya untuk membiarkan yuju bersama jungkook.

"Hey. Kau baik baik saja?" Tanya seseorang menghampiri taehyung.
"Oh... minho hyung. Aku baik baik saja. Duduklah." Taehyung mempersilahkan.
"Minumlah." Minho memberikan sekaleng minuman soda pada taehyung.
"Terima kasih."
"Aku tahu bagaimana rasanya patah hati. Tapi aku tahu, mungkin pengalamanku tidak ada apa apanya dengan yang kau alami kali ini. Aku mendengar semua yang kau katakan barusan. Sedalam itukah cintamu pada adikku yuju?"
Tanya minho.
"Maaf hyung. Karena kau bertanya aku akan menjawabnya." Taehyung mencoba melucu.
"Tentu saja kau harus menjawabnya. Bagaimana sih." Mereka tertawa untuk sesaat.
"Aku sangat mencintai yuju. Aku ingin selalu bersamanya, membuatnya tersenyum, melindunginya, aku... . Sangat mencintainya. Hingga aku sadar. Bahwa aku ini bodoh. Kenapa tidak dari awal aku merelakan yuju. Meskipun aku sudah tahu, yuju adalah tunangan jungkook, aku masih tetap bersikeras mengejarnya. Dan sekarang. Dengan perasaanku yang sudah begitu dalam. Akupun merasakan jatuh yang sangat meyakitkan saat mengetahui mereka saling mencintai. Aku memang orang yang sangat bodoh." Taehyung mencoba menertawakan dirinya sendiri.
"Kau tahu itu. Jadi pilihanmu ini tepat." Ucap minho masih menatap depan.
Taehyung memperhatikan minho.
"Kau sudah jatuh cinta pada yuju sangat dalam. Sebelum kau tidak bisa menghentikannya, maka pilihanmu untuk mengalah ini benar. Kau bilang sangat sakit kan? Apalagi jika kau masih mempertahankan untuk memperjuangkan yuju padahal kau tahu dia mencintai orang lain, kurasa itu lebih sakit dari yang kau rasakan saat ini. Aku yakin awalnya memang sulit. Tapi masa kau tidak bisa? Aku tidak percaya itu. Apa yang kau lakukan hari ini sangat keren. Jadilah adikku mulai saat ini. Bagaimana???"
Mereka tertawa keras membuat mereka menutup mulut mereka karena orang orang sekitar mulai memperhatikan mereka.

"Kau pasti bisa. Kim taehyung. Kau tidak sendirian. Sebentar lagi semuanya akan baik baik saja. Fighting!!!" Batin taehyung masih sambil tertawa dengan minho.

"Semoga semuanya baik baik saja. Kuharap taehyung hyung baik baik saja. Aku mencintaimu, choi yuju. " Batin jungkook di dalam ruangan sambil mengelus puncak kepala yuju yang tertidur di samping bangsalnya.

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang