out

256 20 0
                                    



"Yuju. Temanmu datang." Ucap ny. Choi dari lantai 1.
"Siapa bu? Julia, vina sama dina tidak bilang mau kesini deh." Jawab yuju masih di dalam walk in closet kamarnya. Ia baru saja selesai mandi. Ini hari minggu. Dia ingin jalan jalan. Tapi teman temannya bilang mereka pada sibuk. Ya gini deh. Alone... . Maklum, nasibnya LDR.
Tiba tiba ibunya yuju masuk ke kamar yuju dan menggedor gedor pintu kamar mandi.
"Yuju. Ibu mau bicara sama kamu." Ucap ibunya serius membuat yuju segera keluar dari kamar mandi.
"Ada apa bu?" Tanya yuju bingung melihat raut wajah ibunya yang serius.
"Kamu jangan coba coba selingkuh dari jungkook ya."
Deg... .
Apa apaan nih, batin yuju dalam hati.
"Hah.. . Kapan aku selingkuh eomma. Apa eomma melihatku dengan pria lain?" Tanya yuju kesal.
"Turun dan lihatlah."
Ny. Choi meninggalkan yuju dan berjalan ke arah dapur. Tanpa menunggu lama, yuju langsung terjun ke ruang tamu rumahnya.
Dan...
"Kamu... ." Ucap yuju.
"Hai. Yuju."
"Kamu ngapain ke sini? Darimana kamu dapat alamat rumahku?"
"Itu gak penting. Loe tahu kan gue ini siapa? Soal kayak gitu mah kecil."
"Terus kamu mau ngapain di sini david evan pratama. Tolong jangan ganggu aku di rumah. Di sekolah saja sudah cukup. Oke?"
"Gue cuma mau ajak loe jalan jalan kok. Lagian loe udah cantik gitu pasti mau jalan jalan kan? Yuk bareng gue aja."
Ny. Choi keluar dari dapur bersama dengan ayah yuju yang baru keluar dari ruang kerja pribadinya.
"Halo om." Sapa david kaku.
"Halo." Ucap ayah yuju dengan ramah.
"Saya david om, temannya yuju. Mau ijin ngajak yuju jalan." Lanjut david.
"Ini diminum dulu tehnya ya nak david." Ucap ny choi berpura pura ramah. Padahal ia tidak suka ada laki laki yang bertamu untuk yuju, sedangkan calon menantunya saja belum pernah menginjakkan kakinya di rumah ini.
"Iya tante. Makasih."
"Yuju. Kamu mau jalan sama nak david?" Tanya ayah yuju pada putrinya itu.
"Tidak appa. Aku ingin di rumah saja hari ini." Jawab yuju melenggang masuk ke kamarnya di lantai dua.
Yuju berpapasan dengan kakaknya yang terlihat buru buru.
"Mau kemana kak? Kok buru buru?" Sempat sempatnya yuju bertanya.
"Ke sawah.
Ya ke rumah sakit lah. Kamu gimana sih. Kakak ada operasi darurat nih. Gak jadi cuti deh." Ucap kak minho sambil menahan ingusnya yang hampir keluar dari hidungnya itu. Ya. Kak minho ingin mengambil cuti karena dia dalam keadaan flu. Dengan rambut acak acakan, hidung merah, mata sembab, dan itu semua membuat tingkat kegantengannya turun 20%. Itu pikir yuju.
Minho melihat orang asing sedang duduk di ruang tamu bersama ayahnya dengan raut wajah sedih.
Siapa nih? Batin minho.
"Ayah. Ibu. Minho ada operasi darurat. Minho berangkat ya." Ucap minho berlari keluar rumah secepat kilat.
"Hah... katanya cuti. Kasihan dia." Ucap ny. Choi.
"Om. Tante. Itu siapa ya?" Tanya david penasaran.
"Apa pacarnya yuju?" Batin david melihat minho yang benar benar tampan membuat nyalinya ciut untuk mendapatkan yuju.
"Dia min ho. Kakaknya yuju." Jawab ayah yuju membuat david ber oh ria.
"Dia dokter spesialis jantung di rumah sakit jakarta pusat." Lanjut ny. Choi kembali membuat david hanya bisa ber oh ria.
"Wah... hebat sekali. Ayah saya memiliki gangguan jantung dan beliau ditangani di rumah sakit jakarta pusat. Mungkin, kak minho mengenal ayah saya." Ucap david.
"Mungkin saja." Ucap tn choi.
"Kalau begitu saya permisi dulu om tante." Pamit david.
"Iya. Maafkan yuju ya." Ucal tn choi.
"Tidak apa apa om. Dia memang begitu dengan saya. Tapi saya tidak akan pernah menyerah untuk yuju." Ucap david dengan senyum manisnya dan pergi keluar.
"Hah... . Kasian dia. Tidak tahu kalau yuju sudah punya tunangan." Ucap ibu yuju.
"Iya. Apa sebaiknya kita beritahu anak muda itu? Kurasa dia benar benar serius dengan ucapannya." Tn choi.
"Tidak. Tidak ada yang boleh tahu tentang pertunangan ini. Tinggal menunggu 1 tahun lagi yuju akan lulus. Dan kau juga akan mengakhiri kontrak kerjamu kan? Dan kita kembali ke korea untuk pernikahan yuju." Ucap ny. Choi.
Ayah yuju hanya menghela nafas.

Yuju melihat david keluar dari rumahnya dari jendela kamarnya.
Ternyata hari ini david membawa motor. David melajukan motornya keluar dari area rumah yuju. Yujupun lega.
"Akhirnya pergi juga. Ah aku jadi malas mau keluar jalan jalan deh. Tapi kasihan david. Ah... sudahlah. Dia kan selalu menggangguku." Ucap yuju kesal mengingat david yang selalu mengganggunya di sekolah.
Tiba tiba handphone yuju bergetar.
Taehyung calling
"Astaga... bagaimana ini?" Yuju terkejut dan bingung setengah mati. Taehyung menelfonnya guys.
Yuju menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan.
Dan dengan tenang yuju mengangkat telefon itu.
"Halo." Yuju mengawali.
"Hai. Bagaimana kabar mu?"
"Baik. Aku baik. Bagaimana denganmu?" Tanya yuju kaku.
"Aku baik. Kau sedang apa?" Tanya taehyung lagi.
"Aku sedang duduk. Ma maksudku aku aku sedang bersantai di dalam kamarku." Yuju merutuki dirinya sendiri yang gugup.
Terdengar tawa geli di seberang sana.
"Kenapa kamu tertawa?" Tanya yuju bingung.
"Tidak apa apa. Suaramu indah."
Blush... jawaban taehyung membuat pipi yuju memanas. Untung saja ini voice call. Gimana kalau video call?
"Yuju. Aku mencintaimu." Ucap taehyung dengan suara serak nan lembut.
Yuju diam membeku.
"Aku tahu aku salah. Tapi aku benar benar mencintaimu. Sungguh ini membuatku lelah. Aku berfikir untuk meninggalkan bts dan..."
Ucapan taehyung terpotong yuju.
"Jangan... ." Yuju tanpa sadar berteriak. Dan tiba tiba memutus sambungan telepon.
"Taehyung keluar dari bts? Aku akan menyesal sejadi jadinya. Ini tidak boleh terjadi. Gara gara aku bts akan dapat masalah. Apa yang harus aku lakukan?" Racau yuju pada dirinya sendiri.
Dengan segera, yuju mengirimkan pesan pada taehyung.
"Maafkan aku memutus sambungan telepon secara tiba tiba. Aku benar benar terkejut. Tolong jangan berfikir seperti itu. Aku merasa sedih membuat bts dalam masalah.
Terima kasih kau sudah mencintaiku." Isi pesan yuju.
Taehyung menatap pesan itu datar.
"Yuju tidak memberi jawaban. Selalu sama. Hah.. ." Batin taehyung.
"Ya." Pesan balasan taehyung.

Jungkook mencoba menghubungi yuju tapi nomor yuju sedang sibuk.
"Bertelefon dengan siapa ya?" Jungkook bertanya tanya.
Saat dia keluar kamar. Jungkook melihat taehyung sedang bertelfon di balkon. Dan refleks saja, jungkook mendekat untuk mendengar pembicaraan taehyung dengan seseorang yang ditelfonnya. Alias menguping.
"Aku mencintaimu." Ucap taehyung.
Deg...
"Jadi yuju ditelfon taehyung hyung?" Batin jungkook mengepalkan tangannya.
Tapi jungkook masih setia mendengarkan dengan hati was was. Apakah yuju akan mengatakan kalau dia juga mencintai hyungnya itu.
"Loh... dimatikan?" Batin jungkook sambil menahan tawanya. Yuju mematikannya secara sepihak, dan itu membuat jungkook senang. Tapi, jungkook tidak pernah menyangka bahwa hyungnya akan dengan mudah meninggalkan bts demi yuju.
"Ini tidak benar." Batin jungkook menghampiri v dan menariknya untuk berbalik menghadapnya.
"Jadi, menurutmu bts hanya mainan dan dengan mudahnya kau akan meninggalkannya?" Ucap jungkook menahan emosi.
"Kau mendengarnya?" Tanya V balik dengan kekehannya. Menganggap itu hal yang lucu.
"Kurasa, jika aku meninggalkan bts itu tidak masalah. Tapi jika kau yang meninggalkan bts, menurutku kau tidak akan bisa. Aku akan melakukan apapun untuk yuju. Kau tahu? Semakin dia menjauh, entah kenapa perasaanku semakin dalam padanya." Lanjut taehyung.
"Lalu bagaimana dengan kontrakmu dengan bighit ent. Tn kim taehyung. Kurasa kau akan sulit juga keluar dari sini." Ucap jungkook meremehkan.
Taehyung meninggalkan jungkook seorang diri dengan wajah yang sulit ditebak. Entah apa yang dipikirkannya mendengar kata kata jungkook barusan.
Tanpa sadar, lima member bts yang lain mendengarkan dengan seksama pembicaraan kedua adik mereka itu.
V melihat hyung"nya hanya berlalu. V tahu, pasti mereka kecewa padanya. Sebenarnya ia tidak bermaksud begitu.
"V. Jangan kemana mana." Ucap RM tegas. Dengan sigap. RM menarik jungkook dan mendudukkannya di sofa. Setelah itu RM kembali menarik V yang hanya diam dan mendudukkannya di sebelah kirinya. Sedangkan jungkook di sebelah kanannya.
"Halo, pak. Apakah anda sudah sampai?" Tanya RM dengan telepon.
"... ."
"Baiklah. Kami menunggu. Ada hal penting yang harus dibicarakan. RM menutup sambungan.
Dan pintu apartemen terbuka, menampilkan jajaran petinggi yang terdiri dari bos besar bighit dan 2 manager bts.
V dan jungkook terkejut.
"Apa yang akan terjadi?" Batin kedua maknae itu.
Para member bts yang semula duduk di sofa, berdiri mempersilahkan 3 orang itu duduk. Sekarang mereka berdiri di belakang sofa yang diduduki RM, jungkook dan v.
"Ada apa ini?" Tanya bang shin hyuk, bos bighit ent.
"Salah satu dari kedua maknae ini ingin menghentikan kontrak kerjanya."
3 orang di depan mereka terkejut namun hanya sesaat.
"Keluar dari bts maksudmu?" Tanya manager 1.
"Ya." Jawab RM tegas.
"Siapa diantara kalian yang ingin mengakhiri kontrak? Aku penasaran. Alasan sebagus apapun kurasa tidak akan bisa menyembuhkan sakit hatiku mendengar ini." Ucap bang shin hyuk dengan nada rendah.
Hening cukup lama.
"Aku." V menundukkan kepalanya.
"Kau rupanya. Kukira jungkook. Apa kau masih marah dulu aku tidak tahu namamu?" Tanya bang shin hyuk.
"Tidak PDnim. Aku sudah melupakannya." Jawab v masih menunduk.
"Kau bilang kau suka nama panggungmu? V. Nama yang mengagumkan, berkharisma dan mudah diingat. Apa kau lebih suka nama aslimu? Kim taehyung?" Tanya bang shin hyuk masih dingin dan mencekam.
"Tidak. Aku suka namaku." Ucap v masih dengan menunduk.
"Tatap mata orang yang berbicara denganmu." Ucap bang shin hyuk sedikit meninggi.
Dengan ragu ragu V mengangkat kepalanya dan matanya langsung bertubrukan dengan mata bos bighit ent itu.
"Apa yang membuatmu ingin meninggalkan bts? Apa menurutmu BTS HANYA MAINAN DAN KAU HANYA BERMAIN MAIN SAJA SELAMA INI?" Kali ini bang shin hyuk benar benar berteriak hingga membuat 8 orang di ruangan itu kaget kecuali v yang masih setia menatap bang shin hyuk. Mereka tidak pernah melihat bos ini marah kecuali saat untuk program acara dulu saat RM harus memilih antara karier solonya atau bts. Dan kali ini benar benar kemarahan yang nyata.
"Aku menyukai seorang yeoja PDnim." Ucap v tegas menaikkan sedikit oktaf suaranya.
"Yeoja?" Ucap PDnim berbarengan dengan kedua manager di sampingnya.
"Lalu... . Kenapa jungkook juga ikut disini." Tanya PDnim kembali.
"Yeoja yang dia sukai sama dengan yeoja yang aku sukai. Dan yeoja itu... . Kekasihku." Ucap jungkook menyembunyikan fakta pertunangannya.
"Oh... jadi... "



Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang