D3 (penyelesaian)

217 32 2
                                    


"Tae, bagaimana ini? Aku takut. Mereka terus memotret kita." Ucap yuju ketakutan menyembunyikan wajahnya di punggung taehyung.
Meskipun taehyung sudah memakai penyamaran, lengkap dengan topi, masker dan mantel yang tidak terlalu mencolok, entah bagaimana para wartawan ini bisa tahu.
"Wartawan sialan." Umpat taehyung dalam hati.
Taehyung segera melepas mantelnya dan diberikannya pada yuju untuk menutup wajahnya.

"Permisi, permisi, permisi."

Taehyung mengajak yuju berlari dari para wartawan itu.
Mereka sampai di belakang sebuah gedung dalam proses pembangunan hingga mereka lolos dari kejaran itu.

"Sial sial sial sial. Pasti gambar yuju tertangkap tadi. Kenapa bisa ada wartawan disana sih. Itu lokasi teraman. Benar benar sial." Batin taehyung menyalahkan dirinya sendiri.

"Tae, bagaimana ini?" Tanya yuju menatap taehyung.
Taehyung merasakan genggaman dalam tangannya bergetar.
"Semuanya akan baik baik saja. Tenanglah." Ucap taehyung mencoba menenangkan yuju dan mempererat genggaman tangannya.
Yuju menundukkan kepalanya dalam. Begitu banyak kekhawatiran dalam benak yuju.
Apakah aku akan masuk berita?
Apakah taehyung akan baik baik saja?
Bagaimana dengan BTS?
Bagaimana jika wajahku tertangkap kamera tadi?
Apa yang harus aku lakukan?

Disamping itu, taehyung mencoba menghubungi suga.
"Hyung, tolong aku."
"... ."
"Belakang gedung xxx"
"... ."
"Tolong cepat."
"... ."
"Baiklah. Terima kasih hyung."

15 menit berlalu.

"Itu mobil bts. Ayo." Ajak taehyung pada yuju.
Yuju menggenggam tangan taehyung seolah takut jika dia akan ditinggal.
Teehyung membukakan pintu belakang dan mempersilahkan yuju masuk.
Taehyung masuk dan duduk di jok samping kemudi. Dia melirik yuju yang mematung di belakang.
Dan taehyung sadar.
Bukan suga yang datang.
Tapi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jungkook.

"Jung jung jungkook." Panggil taehyung terbata.

"Kalian berhutang penjelasan padaku." Ucap jungkook dengan aura dingin mencekam sebelum menarik pedal gas dengan kencang.



Yuju benar benar membeku dalam posisinya. Sosok yang ia rindukan ada di depannya saat ini. Bahkan sangat dekat. Namun, kenapa harus dalam situasi seperti ini?
"Jika jungkook sudah tahu, berarti...
Aku dan taehyung sudah masuk berita?
Ya tuhan... bagaimana ini?"
Batin yuju dalam hati menundukkan kepalanya.

Taehyung dan jungkook saling mencuri pandang pada gadis di belakang mereka.
Jungkook sangat rindu dengan wajah gadis itu, sangat ingin memandangnya lagi dan lagi, sampai gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya membuat jungkook berdesis tidak suka.
Jungkook berfikir, jadi selama ini kekasihnya ini tidak ingin bertemu dengannya dan mengatakan ingin waktu sendiri. Tapi nyatanya dia selalu bertemu dengan taehyung? Apa apaan ini?
Tangan jungkook terasa sangat gatal ingin memukul lelaki di sampingnya ini.

"Bagaimana ini, kenapa bisa jungkook yang datang? Jika begitu, itu berarti aku dan yuju sudah masuk berita. Sial. Dari tadi aku tidak bisa berhenti mengumpat. Aku tidak akan membiarkan orang yang membuat masalah ini lolos begitu saja." Batin taehyung.

Jungkook membawa taehyung dan yuju ke rooftop apartemen bts.

Taehyung dan yuju masih diam begitu pula jungkook.

"Ini semua salah paham." Taehyung mengawali pembicaraan.
"Aku dan yuju hanya... . Kami..." taehyung bingung untuk melanjutkan perkataannya.

"Yuju." Panggil jungkook setajam tatapannya membuat yuju menunduk.
"Aku ingin mendengar semuanya darimu." Lanjut jungkook.

"Aku akan pergi. Selesaikan dengan kepala dingin kook. Kita akan berbicara lagi nanti." Ucap taehyung meninggalkan sepasang kekasih itu.


Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang