real criminal ( wanita ular )

211 23 1
                                    


"Oh. Kalian ingin bertemu yuju? Dia ada di kamar. Langsung saja ke kamarnya." Ucap ny choi pada 3 gadis yang menjadi sahabat putrinya itu.
"Terima kasih tante." Jawab mereka bersamaan melangkah terburu buru menuju kamar yuju.

Cklek.
"Eh.. é é.. kak kak minho." Ucap vina gagap yang hampir saja menabrak minho yang baru keluar dari kamarnya. Ya. Kamar minho dan yuju bersebelahan. Jika kalian menuju ke kamar yuju, kalian akan melewati kamar minho sang pangeran es.  Vina yang berlari paling semangat dan mendahului julia dan dina, kini hanya tergagap melihat kakak sahabatnya itu.
"Kami ingin menemui yuju." Ucap dina dengan sedikit ketakutan melihat wajah minho yang menatap mereka tajam.
"Pelit senyum amat kakaknya yuju. Ganteng sih ganteng. Amit amit punya cowok kaya dia. Tapi Angga kan gak serem kaya gini. Untung cowok gue angga." Batin vina dalam hati.

"Dia baru bangun tidur. Masuklah." Ucap minho.
Seketika, vina dan dina masuk ke kamar yuju.
Minho menghentikan langkahnya di samping sahabat adiknya yang masih terdiam menundukkan kepalanya
Dia Julia.

Julia mendongakkan kepalanya dan tatapan mereka bertemu.
"Tolong hibur yuju." Ucap minho melepaskan tatapannya dan melangkah meninggalkan julia.

"Tanpa kau mengatakannya, aku akan tetap menghiburnya.
Yuju. Kau pasti tertekan." Batin julia dalam hati sebelum masuk ke kamar yuju menyusul vina dan dina.

"Yuju.... " teriak vina dan dina memeluk yuju yang masih duduk di ranjangnya.
"Yuju...." teriakan julia menyusul.

"Kalian. You managed to surprise me guys. I miss you." Ucap yuju memeluk 3 sahabatnya itu.

"We  miss you more dear." Ucap julia.
"Yes. Kita sangat sangat dan lebih merindukan loe ujuy." Ucap vina.
"Oleh olehnya ujuy... ." Timpal dina mendapat jitakan dari julia dan vina.
"Di otak loe cuma ada makanan makanan mulu deh din. Emang loe lebih mentingin tuh oleh oleh dari pada yuju ya?" Tanya vina.
"Gak guys. Aku cuma bercanda. Hehehe. I miss you so much baby." Ucap dina cengengesan.

"Tenang aja. Oleh oleh kalian aman.
Eh tau gak. Di korea, pas aku lagi bete, aku keinget dina tau. Dan berkat dina aku gak bete lagi." Ucap yuju penuh senyuman. That's fake smile guys.
Tapi yuju senang, di saat dirinya dalam keadaan paling rapuh, sahabatnya datang dan membuat moodnya membaik seketika. Yuju benar benar rindu dengan genknya ini.
"Tapi kamu sama sekali gak ngehubungin aku kok yuju. Gimana aku bantu kamu?" Tanya dina bingung.
"Waktu aku bete di sana, aku inget kamu yang lagi makan sambil menangis. Kan kamu bilang, kalau lagi bete kamu bakal makan. Dan ternyata memang benar. Makan bisa mengobati bete. That's amazing event. Keren." Ucap yuju dengan semangat.
"Lihat. Apa kataku benar kan?" Kata dina membanggakan diri.

"Oke. Sekarang apa yang akan kita lakukan?" Tanya julia.
"Mmmm" mereka berdehem bersama seolah berpikir keras.
Lalu mereka tertawa bersama.

"Sudah sudah. Aku sampai mau menangis ini." Ucap yuju masih dengan tawanya.
Seketika, julia, vina dan dina memeluk yuju yang menangis. Mereka tahu, yuju bukan menangis karena tertawa. Tapi karena hatinya yang hancur. Dan saat ini, yang yuju butuhkan adalah sahabat yang selalu menemaninya di kala suka maupun duka.
"Menangislah sepuasmu yuju. Kami tahu apa yang terjadi. Kami akan selalu ada untuk kamu. Jika kau sudah tenang, berceritalah pada kami. Kami tidak memaksa. Tapi mungkin dengan kamu berbagi cerita, itu bisa meringankan beban pikiranmu." Ucap julia mendapat anggukan dari vina dan dina.
"Te te rima kasih. Aku sayang kalian." Ucap yuju dengan sesenggukan.
"Kami juga sayang kamu yuju. We love you." Ucap julia, vina dan dina mengeratkan pelukan mereka.

Di sisi lain
"Ini bayaran untukmu. Jika hasilnya bagus, aku akan memberikan sisanya. Dan juga bonus tentunya."
"Baik nona. Terima kasih."
"Pergilah."
.
.
.
"Kau akan segera menjadi milikku, jeon jungkook." Ucap si wanita dengan smirk evilnya.

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang