interview

380 28 0
                                    

"Apa?" Tanya jungkook dengan wajah terpolosnya.
"Ah... . Dasar. Kemari kau bocah kecil." Ucap jimin.
Semuanya mengerubungi jungkook dengan antusias.
"Ah... gak jadi gak jadi. Aku mau tidur"  jungkook mencoba kabur dari hyung hyungnya.
"Eitss... . Apa yang baru saja kau lakukan?" Tanya RM menarik jungkook yang mencoba bangun untuk duduk kembali.
"Kau tahu? Kami hampir saja terbunuh oleh manager." Ucap jin.
"Maaf... maafkan aku. Aku ada urusan penting. Sudah dulu ya... " jungkook bangun dari duduknya.
"Kau menemui tunanganmu kan?" Ucap suga yang berada di ambang pintu. Entah sejak kapan ia disana.
"Tunangan?" Ucap jimin dan v.
"Tunanganmu disini?" Tanya jhope.
"A.. a..aku..." jungkook gagap seketika. Bagaimana bisa tebakan hyungnya yang satu itu bisa tepat. Memang begitulah suga.
"Wahhh.. benar... hyung suga, jadilah peramal saja. Aku yakin kau akan sukses." Ucap jimin.
"Wow...Daebak.... memang benar." Ucap semua member.
"Tolong ijinkan aku pergi." Jungkook memelas.
"Duduklah dulu... . Kenapa kau terburu buru. Kau tahu kan kita ini sudah seperti keluarga. Jadi ceritalah sedikit. Jangan coba menyembunyikan sesuatu." Ucap RM.
Jungkook kembali duduk. Ia termenung sesaat. Yang dikatakan sang leader memang ada benarnya. Sudah bertahun tahun ia melewatkan suka duka bersama hyung hyungnya ini. Seharusnya ia mulai belajar untuk terbuka.
"Baiklah. Suga hyung benar. Tunanganku disini. Dia kabur dari rumah. Entah apa yang dia cari. Dia sudah melihat wajahku." Ucap jungkook.
"Wah.... lalu sekarang bagaimana? Pasti dia senang menjadi tunangan dari jeon jungkook sang idola." Ucap jimin.
"Tidak. Dia benar benar aneh. Seakan dia sudah tahu kalu dia bertunangan denganku. Dia sama sekali tidak terkejut." Ungkap jungkook.
"Benarkah?" Tanya V
"Dia terkejut. Sebenarnya benar benar terkejut." Ucap suga yang tiba tiba saja sudah duduk di samping jin.
"Hyung. Kau benar benar menakutkan. Selalu mengagetkan saja." Ucap jimin.
"Jadi peramal saja sana hyung kau benar benar sok tahu. Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?" Tanya jhope.
"Tunggu. Kenapa begitu hyung?" Tanya jungkook benar benar penasaran. Tebakan suga hyung memang 99% selalu tepat. Dia orang yang cerdas. Dia dan RM adalah pasangan serasi. BTS technology.
"Pasti wajahnya datar saat pertama kali melihat wajahmu." Ucap suga sambil menunjuk jungkook.
"Bagaimana kook?" Tanya semuanya.
"Benar." Jawab jungkook.
"Wahhh..." kagum semuanya.
"Ayo lanjutkan." Ucap jin tidak sabar.
"Ini menarik." Ucap jhope.
"Sudahlah. Aku mengantuk." Ucap suga tiba tiba berdiri menuju kamarnya.
"Hyung... . Selanjutnya apa? Kau harus mengatakannya... hyung." Panggil jungkook. Suga hanya berlalu cuek.
"Ah... suga hyung tidak seru. Aku kan jadi penasaran." Ungkap jimin.
"Sudahlah. Kau jelaskan saja semuanya kook"ucap Jhope.
"Malas ah. Aku tidur saja." Ucap jungkook bangkit menuju kamarnya.
"Ah... mereka berdua tidak seru." Ucap v.
"Aku punya ide." Ucap jin dengan seringainya.
"Kalian harus membantuku. Ini demi keselamatan kita bersama."
Lanjutnya.
"Yayya.... . Kau mengarang lagi hyung." Ucap jimin.
"Hey aku bersungguh sungguh. Kalau jungkook ketahuan tunangan oleh agensi. Dia akan ditendang dari bts. Aku tidak mau bts runtuh begitu saja setelah semua yang kita capai."
Jelas jin panjang lebar.
"Ya. Apa yang dikatakan jin hyung benar. Kurasa manager akan mulai menyelidiki atau mungkin akan langsung mengintrogasi jungkook atas kejadian tadi." Ucap RM sang leader.
"Oke. Apa rencanamu hyung?"tanya jhope.
"Kita... ."

Kamar jungkook

"Bagaimana ini? Suga hyung kok bisa benar ya tebakannya. Apa dia tahu aku menemui yuju?" Ucap jungkook sambil tiduran menatap langit kamarnya.
V keluar dari kamar mandi.
"Kau benar benar menemui tunanganmu kook?" Tanya v sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Entahlah." Jawab jungkook malas.
"Apa kau sudah memberikan lagu itu padanya?"
Jungkook termenung sesaat. Ia ingat lagu ciptaannya dan v yang berjudul "two first love" dan tiba tiba saja jungkook tertarik.
"Oh iya ya. Aku lupa. Belum hyung."
Jungkook tidak sadar dia sudah terpancing oleh taehyung.
"Kena kau." Ucap taehyung.
"Kena?"jungkook bingung dengan apa yang dikatakan taehyung.
"Kau tadi menemui tunanganmu kan? Jujur sajalah kook." Bujuk taehyung.
"Ahhhh sial. Aku kena jebakan. Aku tadi kan sudah mengatakannya."
"Belum. Untuk selengkapnya maksudku. Sudahlah. Sepintar pintarnya kau menyembunyikan rahasia dari hyung hyungmu ini. Semuanya pasti akan terungkap dengan sendirinya."
Jungkook tidak menjawab perkataan taehyung. Dia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum tidur.

Kamar 308

Suasana malam yang sunyi. Terdengar rintihan yuju yang memilukan.
"Mmmmm... . "
Dengan berbalut selimut tebal yuju merasakan suhu tubuhnya yang panas. Yuju hanya bisa merintih. Ia bahkan tidak sanggup untuk bangun.
Tiba tiba terdengar dering telepon. Yuju mencoba mengangkatnya meski matanya terasa berat dan panas.
Tertera nama jungkook di ponsel yang berdering itu. Ada sedikit rasa lega yang terasa di hati yuju.
"Yuju... . Apa kau sudah baikan?"
Tanya jungkook di seberang sana.
Jungkook tak mendapat jawaban apapun dari yuju.
"Yuju? Kau baik baik saja?"
Tiba tiba jungkook mendengar rintihan yuju yang lemah.
"Yuju... kau kenapa?"
Jungkook segera bergegas pergi dari teras apartemen bts dan mengambil jaket di kamarnya.
Kebetulan dia melihat RM baru saja keluar dari studio.
"Hyung. Aku pinjam mobilnya. Ini darurat."
"Tunggu kook. Kau mau kemana?"
Jungkook mengambil kunci mobil di dalam laci nakas dan bergegas lari keluar apartemen.
Waktu itu jam menunjukkan pukul 2 dini hari. Jungkook merasa perasaannya tidak enak dan menelepon yuju untuk memastikan keadaan tunangannya itu. Jungkook khawatir karena terakhir dia meninggalkan tunangannya itu, yuju sedang demam. Ternyata perasaannya benar. Yuju sedang membutuhkan jungkook saat ini.
Jungkook mengemudikan mobilnya di jalan yang sudah sepi, sehingga tidak masalah dengan kecepatan tinggi. Ia tidak mau terjadi apa apa dengan tunangannya itu.

Sampailah jungkook di hotel.

Tok tok tok
"Yuju? Ini aku jungkook."
Pintu pun terbuka menampilkan yuju dengan mukanya yang sangat merah dan mata yang sembab.
Tiba tiba yuju ambruk dalam pelukan jungkook karena sudah tidak kuat menahan pusing di kepalanya.
"Yuju... bangun yuju? Apa yang terjadi?"
Jungkook memegang dahi yuju. Dan panas yang membara terasa.
"Ya tuhan. Harusnya aku tidak meninggalkannya tadi."
Jungkook menggendong yuju menuju ranjang tidur.
Jungkook segera berlari ke dapur dan merebus air untuk mengkompres yuju.
Jungkook kembali ke kamar dan mencoba membangunkan yuju.
"Yuju. Bangunlah. Minum ini." Jungkook memberi yuju air putih untuk diminum yuju.
Jungkook kembali ke dapur menyiapkan air kompresan. Jungkook mengkompres yuju dengan telaten.
"Panas sekali badannya. Yuju, ayo kita ke dokter."
Yuju menggelengkan kepalanya tanda penolakan.
"Aku baik baik saja. Pergilah." Ucap yuju lemah.
"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu dalam keadaan begini? Aku benar benar khawatir setengah mati saat mendengar kau merintih dari telepon tadi."
"Kau harus istirahat untuk konsermu besok."
"Aku tidak peduli konser itu."
Hening sesaat...
Terdengar telpon berdering.
Hp jungkook tertinggal di apartemen, jadi hp yuju lah yang berdering.
Jungkook mengangkat telepon
"Halo"
Seseorang di seberang telepon hanya diam.
"Halo?" Jungkook mengulanginya lagi.
Sambungan telepon terputus.
"Dasar."
Jungkook meletakkan kembali hp yuju di atas nakas tanpa melihat nama seseorang yang baru saja menelpon hp yuju. Jungkook benar benar tidak peduli. Saat ini ia hanya khawatir dengan kondisi yuju.

Apartemen bts.

"Jungkook?" Batin v dalam hati. Ia memutuskan sambungan teleponnya dengan yuju.
"Jangan jangan... . Yuju tunangan kookie?"

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang