nantang?

246 17 1
                                    

Group chat yujuliadina
Julia
Yuju berangkat kapan sih?

Vina
Eh iya. Gue lupa. Kenapa kita gak tanya waktu itu sih.

Dina
Iya ya. Dina juga lupa. Yuju udah berangkat belum?

Julia
Yuju?

Vina
^2

Dina
^2
Eh typo maksudnya ^3
.
.
.

.

.

.
Vina
Guys. Gue boleh curhat gak?

Dina
Boleh kok vin.

Julia
Kenapa? Si Angga lagi?

Vina
Bukan.
Abang gue baru aja balik.

Julia
Bang Rio maksud loe?

Dina
Bang Rio? Pulang dari korea?

Vina
Yups. Dan gue mau kabur dulu nih. Bantuin dong. Gue ke rumah loe ya din?

Julia
Gue otw.

Dina
Dina beli makanan dulu deh. Nanti masuk aja langsung.

Vina
Ok.

~÷~

Yah. Ikut kumpul gak ya?. Batin yuju dalam hati.

Yuju
Aku ikut. Berangkat lusa.

Yuju bergegas keluar kamar menyambar jaket hitam kesayangannya.
"Kak... . Kunci motor mana?" Tanya yuju tak sabar sambil menuruni anak tangga.
"Hati hati yuju. Nanti jatuh." Ucap ny. Jeon.
"Di laci nakas depan kamar tamu. Mau kemana?" Tanya minho.
"Ke rumah dina. Kumpul kumpul sebelum aku berangkat besok." Teriak yuju sambil menggeledah nakas.
Yuju berlari ke luar rumah. Sebelum pintu benar benar ditutupnya, yuju mengingat sesuatu. Yuju menyembulkan kepalanya ke dalam pintu rumah yang masih belum tertutup sempurna.
"Oh iya. Kak minho gak nitip salam ke julia?" Tanya yuju berteriak menggoda. Yuju segera menstater motor matic yang sudah siap pakai di halaman, dan meninggalkan rumah dengan tawa yang meledak. Yuju yakin pasti kakaknya akan diintrogasi oleh ibunya dan suzy noona.

Diperjalanan yuju berhenti di lampu merah. Pandangannya tidak lepas dari lampu merah yang akan berganti ke kuning kemudian hijau. Saking tidak sabar tentunya untuk bertemu teman temannya.
Di sisi lain, seseorang di seberang jalan yang juga berhenti karena lampu merah di pertigaan itu melihat yuju dan kemudian tersenyum penuh arti.
"Mau kemana ya? Ikutin gak ya? Gak pernah liat yuju pake motor deh. Makin cantik." Ucap seseorang itu diikuti yuju yang kembali melajukan motornya. Dan tak lama setelah itu, orang tadi melaju mengikuti yuju setelah lampu merah berubah hijau.

Yuju mengendarai motornya dengan hati hati. Setelah sekian lama dia tidak menyentuh stir motor dia harus berhati hati takut takut kalau tiba tiba tangannya kram. Wk wk wk wk.

Dari spion yuju melihat seorang pengendara yang mencurigakan tepat 5 meter di belakangnya.
"Kok kayak kenal ya? Ngikutin lagi kayaknya. Coba jalan yang sini deh yang agak jauhan." Batin yuju dalam hati mengubah arah motornya ke kanan yang padahal harusnya le kiri agar lebih cepat sampai. Dia merasa pengendara itu mengikutinya. Yuju memelankan laju motornya yang diikuti juga oleh pengendara itu.
"Ok. Fiks. Dia ngikutin aku." Batin yuju memberhentikan motornya di area taman kota yang ramai.
Yuju mendekati pengendara motor tadi yang juga berhenti dibelakangnya.
"Maaf. Sepertinya anda mengikuti saya?" Tanya yuju sedikit kesal. Pengendara tadi membuka helmnya dan terlihat sosok
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"DAVID!!!" Pekik yuju kaget.
"Hai cantik... ." David nyengir kuda.
"Kamu ngapain? Aku kira orang jahat tau." Ucap yuju kesal.
"Gue cuma penasaran. Gue kira loe udah terbang ke korsel. Eh... malah ketemu di lampu merah. Loenya naik motor lagi. Kan gue jadi tambah penasaran loe mau kemana. Sorry.... hehehe" ucap david memperlebar cengirannya.
"Ya udah. Aku pergi dulu ya. Kamu jangan nguikutin lagi." Ucap yuju berbalik hendak pergi. Namun david menahan tangannya.
"Tunggu. Loe mau kemana? Gue ikut dong. Loe harus jelasin semuanya ke gue."
"Tidak bisa. Aku buru buru david. Please... let me go." Tekan yuju di akhir kalimatnya saking kesalnya.
"Gue ikut. Titik." Keukeuh David.
"Aku mau ke rumah dina. Kumpul kumpul di sana. Memangnya kamu mau kumpul sama cewek cewek?"
"Oh... gitu ya? Kalau gitu... gue ajak si angga aja gimana menurut loe?"
"Aduh... kok jadi angga kebawa bawa juga sih. Kan ini mau bahas masalah kak rio. Duh bagaimana nih?" Batin yuju dalam hati.
"Tunggu dulu. Biar aku ngomong sama mereka dulu. Kamu tunggu di sini." Ucap yuju menjauh dari david dan mengambil ponselnya dari saku jaketnya untuk menelpon vina.
Tut
Tut
Tut
"Halo vina."
"Hai juy. Loe jadi kan ikut kumpul. Buruan. Gue udah di rumah dina'."
"Aku udah di jalan. Tapi si david ngikutin. Dia katanya mau ikut. Dan aku bilang masak dia mau kumpul sama perempuan. Terus yang lebih parah, dia mau ngajak angga bareng dia vin gimana dong? Kamu katanya lagi kabur dari kak rio?" Jelas yuju panjang kali lebar plus tinggi.
"Waduh. Bentar bentar. Gini aja. Aku nyusul kamu ke sana. Kamu tinggal share location aja. Biar gue yang ngusir si davol itu. Ok. Bye. Buruan. Si julia juga udah di sini. Nanti gue ajak dia juga. Buruan."

"Oke."
Y

uju mendekati motornya dan duduk diatasnya.
"Gimana?" Tanya david mendekati yuju.
"Sebentar." Yuju menenggelamkan kepalanya dengan tangannya terlipat di atas bagian kepala motor.
"Loe kenapa? Pusing?" Tanya david khawatir.
"Aku boleh jujur sama kamu gak david?" Tanya yuju mendongakkan kepalanya.
"Hm."
"Sebelum itu. Aku mau tanya dulu. Kamu masih suka sama aku?" Tanya yuju.
"Itu... . Jujur aku masih suka sama kamu pake bang to the nget. Dan rasa ini makin kuat tiap harinya."
"Aku kan udah punya pacar."
"Dan itu bukan larangan buat aku punya rasa ini plus buat perjuangin kamu." Jawab david mantap.
"Kamu tau gak. Aku suka, oh bukan. Tapi aku sudah sangat mencintai pacar aku itu." Ucap yuju menekan kalimat terakhir yang meluncur dari mulutnya dalam satu tarikan nafas.
David terdiam dengan ekspresi datar.
Cukup lama david menatap yuju lekat penuh arti. David tersenyum. Itu membuat yuju terkejut.
"Ada apa dengan anak ini?"batin yuju dalam hati.
David mengacak rambuat yuju pelan.
"Lepas tangan kotor loe itu. Gak pantes." Vina datang langsung menampik tangan david dari atas rambut yuju.
David kini paham. Yuju menunggu teman temannya.
"Yuju. Ingat satu hal. Kalau gue bakal perjuangin loe. Gue jadi penasaran. Kayak apa sih pacar yang sangat loe CINTAI itu. Sebaik apakah dari pada seorang DAVID EVAN PRATAMA. Ini tantangan yang menarik. Tantangan buat dapetin loe." Ucap david.
"David, david. Loe bego banget sih. Udah ditolak juga. Kalo boleh gue bandingin loe sama pacarnya yuju yang di korsel sana. Loe gak ada apa apanya. Dan loe bilang tantangan? Gue taruhan mobil gue (menunjuk mobil yang terpakir di belakang motor david) buat loe kalo loe bisa dapetin yuju." Ucap julia.

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang