friend

284 20 0
                                    

"Yuju" panggil seseorang dari pintu cafe.
"Eh... . Julia. Sini" yuju melambaikan tangannya mengajak julia duduk bersamanya.
Sesampainya. Julia langsung memeluk yuju.
"Kamu pulang kapan?"
"Tadi siang. Kamu gak bareng vina sama dina? Aku kangen banget sama kalian. Soalnya biasa weekend bareng."
Julia duduk di samping yuju.
"Oh iya. Kamu belum tahu ya. Kaki dina harus digips. Kemarin dia jatuh kepleset dari tangga. Jadinya kita bertiga juga gak bisa pergi weekend kaya biasa. Cuma ngumpul bareng di rumah dina. Nemenin dia, kasihan gak bisa kemana mana. Loe tahu sendiri sih gimana dina yang aktif banget. Apalagi sama kamu. Kalian jadi duo hyperaktif+ tukang makan."
Yuju hanya tertawa mendengar seseorang yang mendeskripsikannya. Tapi semua itu memang benar.
"Kalau gitu antar aku ke rumah dina yuk? Sekalian ajak vina."
"Boleh. Oh iya lupa. Salam kak. Ngobrol jadi lupa kasih salam."
Julia sedikit membungkuk seperti orang korea.
"Gak usah formal banget kali jul. Pake gaya orang korea segala. Salaman aja."
Julia mengulurkan tangannya. Dan disambut oleh tangan kak minho dengan wajah cueknya.
"Kakak loe bisa bahasa indonesia gak ju?" Bisik julia pada yuju.
"Bisa lah. Yah kayak aku ini. Rada formal formal gitu."
"Owh... ." Julia mengerti sambil menganggukkan kepalanya.
"Kak. Aku pergi sama julia ke rumah dina ya. Aku titip belanjaannya. Oke?" Bujuk yuju dengan aegyo terbaiknya.
"Terserah."
"Oke. Makasih kak."
"Habiskan dulu makananmu." Ucap kak minho.
"Oh iya.
Jul. Kamu sendiri kesini mau ngapain?"
"Aku mau nyamperin bibi aku yang kerja di sini. Nganterin titipan dari mama."
"Oh... .ya udah, sekalian makan aja. Biar ditraktir kak minho. Ya kan kak?"
"Gak gak gak. Aku udah makan dari rumah kok. Masih kenyang banget. Kalo gitu aku anter titipan dulu ya."
"Hm hm" yuju menganggukkan kepalanya sambil mengunyah spaghetti yang memenuhi mulutnya.

"Menurut kakak, julia itu gimana?" Tanya yuju pada kakaknya.
"Maksud kamu?"
"Julia itu satu satunya yang gak terpesona sama kakak loh. Waktu aku tunjukin foto kakak sama dia, vina dan dina. Cuma julia yang gak terpesona. Dan waktu hari ini pertama kali ketemu juga biasa aja."
"Terus?"
"Gak ada terusannya. Udah ah. Capek ngomong sama kakak."

"Yuk ju. Aku udah sekalian bungkusin makanan buat dina."
"Oh gitu ya? Ayok. Aku juga udah selesai."
"Cepet banget kamu makannya."
"Iya dong."
"Gak dikunyah sih."
"Bisa aja kamu. Kak. Aku pergi dulu ya."
Kak minho hanya mengangguk.
"Permisi kak." Pamit julia sopan.

Di mobil julia.
"Kamu ketemu sama tunangan kamu ju?" Tanya julia.
"Iya."
"Ganteng gak? Kamu suka?"
"Ganteng. Suka atau enggak. Aku masih bingung."(bohong yuju. Padahal dia sangat menyukai jungkook tapi bimbang antara jungkook dengan taehyung yang lebih dulu ada rasa nyaman di hatinya).
"Owh... gitu. Kapan kapan kenalin dong."
"Iya."
"Ceritain dong liburanmu di sana."
"Yah ada sedihnya ada senengnya juga."
"Sedih apaan?"
"Waktu pertama kali aku sampai di korea. Aku ingin menginap di rumah temanku. Namanya eunsang. Tapi... dia membuatku kecewa."
"Kecewa gimana? Gak boleh nginep ya?"
"Kalau gak boleh nginep aku gak papa. Tapi dia bilang kalau teman temannya akan datang. Dan kalau aku mau nginep harus bayar dulu. Apa dia akan mengusir teman temannya kalau aku membayarnya untuk menginap? Rasanya sakit banget. Ternyata selama ini dia hanya memanfaatkanku. Padahal aku menganggapnya sahabatku."
Yuju mengatakannya dengan suara tercekat.
Julia memegang tangan yuju sambil berfokus menyetir.
"Sudahlah. Sekarang kan ada aku, vina dan dina. Kita kan teman." Julia tersenyum tulus pada yuju.
"Kurasa kalian bukan temanku. Tapi sahabatku. Terima kasih telah menjadi sahabatku, dan selalu ada buat aku. Aku benar benar sangat beruntung memiliki kalian di saat suka dan duka."
"Udah ah. Jadi melow melow kaya marsmello aja."
Mereka tertawa bersama dalam mobil.

Di rumah dina

"Selamat sore tante." Ucap julia dan yuju kepada ibunya dina.
"Eh. Julia. Loh, yuju udah pulang dari korea? Liburan pulang kampung ya?" Tanya tante mina.
"Iya tante."yuju tersenyum mencium punggung tangan tante mina.
"Ayo masuk. Dinanya lagi di kamar. Kayaknya seharian ini dia bosen."
"Oh gitu ya tante. Kalau gitu kita permisi dulu ya." Pamit julia ke kamar dina diikuti yuju.

"Dina... ." Teriak julia dan yuju membuka pintu kamar dina hingga membuat yang punya kamar terlonjak kaget.
"Julia, yuju."
Mereka langsung berpelukan seperti teletubies.
"Yuju pulang kapan?" Tanya dina antusias.
"Aku pulang tadi siang. Kaki kamu kenapa bisa gini sih din?" Tanya yuju.
"Dia itu ceroboh yuju. Tante itu sampai capek kalau harus teriak teriak dia biar diem bentar gitu." Jawab tante Mina masuk sambil membawakan minuman dingin orange yang sepertinya rasa jeruk dan cemilan.
"Ini minuman sama cemilannya. Kalau kurang ambil sendiri di kulkas atau lemari dapur ya. Mumpung kalian disini. Tante minta tolong jagain dina bentar ya. Tante mau belanja ke supermarket depan komplek. Biasa. Belanja bulanan."
"Oh iya tante. Tenang aja. Kita pasti jagain dina kok." Ucap julia.
"Iya tante. Nanti cemilannya saya abisin deh yang di dapur sekalian." Ucap yuju menambahkan.
"Iya iya. Tante seneng banget kalau gitu. Berasa punya putri banyak. Anggap aja rumah sendiri ya."
"Ok tante." Jawab yuju dengan semangat.
"Ma.. . Dina titip ya." Ucap dina.
"Titip apa?"
"Pembersih wajah, masker sama komik edisi terbaru kayak biasanya. Kalau nunggu kaki dina sembuh. Nanti gak kebagian komiknya.
Oh ya... . Sama cemilan juga yang bayak."
"Setuju tante" yuju antusias.
"Iya iya. Mama berangkat dulu ya. Papa kamu lembur din. Reno tidur di rumah vian. Julia, yuju, tante pergi dulu ya."
"Iya tante" ucap julia.
"Hati hati tante." Yuju menambahkan.

"Din. Aku ke dapur ambil cemilan ya." Yuju bangkit dari duduk ya.
"Elah... ini aja belum dimakan mau ambil lagi. Gawat nih gue kalau bareng kalian berdua terus. Makan sama becanda mulu deh. Vina mana ya. Gak ada temen main game nih." Ucap julia menyalakan TV bersiap bermain game seperti biasanya.
"Gak papa kali jul. Kamu itu perlu menaikkan berat badan tahu." Ucap yuju sambil pergi meninggalkan kamar dina.
"Huft."
"Main sama aku yuk. Aku bosen banget nih. Emang sih dari pagi sampe sekarang aku cuman ngemil, main game, baca komik sama skrool hp."
"Yuk langsung aja deh. Sambil nungguin vina."

2 jam kemudian

"Vina mana sih. Lama banget. Katanya udah mau otw. Ditelfon gak diangkat, WA gak dibaca. Sebel gue." Kesal julia.
"Ah... . Aku kenyang bangeg"ucap yuju tiduran dengan bungkus snack lebih dari lima. Tentu saja dia memakannya bersama dina.
"Tanganku pegel banget nih. Pegang stick game dari tadi. Yuju ambilin keripik yang itu dong."
Ucap dina sambil mengunyah cemilan.
"Nih."

Cklek
Pintu terbuka menampilkan wajah vina yang kusut.

Tiba tiba vina ambruk dan memeluk julia yang paling dekat dari pintu.
Dan pecahlah tangisannya.
"Vin. Kamu kenapa?" Yuju dan dina meninggalkan aktivitas mereka dan mendekati vina dan julia.
"Loe kenapa vin?" Tanya julia sambil memeluk vina.
Tidak ada jawaban sama sekali dari vina. Dan hanya tangisan yang keluar.
Akhirnya mereka bertigapun menunggu vina tenang baru memintanya cerita apa yang terjadi.
20 menit berlalu.
Tina mulai bernafas teratur dan tidak menangis lagi. Yang tersisa hanya sesenggukannya.
"Abang gu e abang gu e, dia, dia ngancem gu gue. Dia bak bak bakalan apa ap apain angga ka kalau gu gu gue gak ngejauhin dia."
"Apa!??!" Julia dan dina terkejut. Tidak dengan yuju yang mengetahui sesuatu.
"Abang loe. Maksud gue bang rio udah pulang?" Tanya julia.
"Belum. Dia masih di korea. Dia telfon aku tadi. Aku bener bener gak tahu harus apa sekarang."
"Tunggu. Korea?" Ulang julia.
Seketika semua menatap ke arah yuju.
Yuju hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya seperti biasa.
"Gue mau cerita boleh?" Tanya yuju menatap sedih vina.

Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang