will.still.same

240 30 2
                                    

"Kami bertemu jimin sunbae dan jungkook BTS." Ucap eunha dengan gembira disertai rona di pipinya.
"Lalu?" Tanya sinb yang penasaran dengan pertemuan yuju, eunha dan seniornya di bighit dulu itu.
"Jimin mengajak ku ngobrol. Dan... aaaaaa aku benar benar tidak sanggup menceritakannya. Aku senang sekali.... tolong hentikan aku... ." Teriak eunha bangkit lalu lompat lompat tidak jelas.
"Tunggu. Bagaimana dengan jungkook sunbae?" Tanya sinb dengan raut khawatir. Pasti ada sesuatu terjadi antara yuju dan jungkook yang notebennya adalah kakak kelas yang sinb sukai.
"Oh.. jungkook? Aku tidak tahu. Mungkin tadi dia bicara dengan yuju. Ah... aku tidak peduli... . Yang terpenting, jimin oppa menemuiku...  wa... aku akan tidur lelap malam ini. Aku pergi dulu... .
Jimin oppa...jimin oppa... ." Senandung eunha meninggalkan yang lainnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan lalu tidur menusul yuju.

"Dia bahagia sekali. Cinta memang luar biasa." Ucap sowon.

Sedangkan sinb. Menatap kepergian eunha dengan perasaan kalang kabut.
Apa terjadi sesuatu dengan jungkook dan yuju?
Kenapa yuju terlihat marah?
Apa jungkook menyukai yuju?
Apa dia menyatakan perasaannya pada yuju?

"Ah sudahlah. Aku mau tidur." Ucap sinb kesal, bangkit menuju kamar.

"Kenapa dengan sinb?" Tanya yerin yang bingung.
"Mungkin juga masalah cinta. Cinta bisa mengubah segalanya." Jawab sowon seadanya lalu bangkit menuju dapur diikuti umji dibelakangnya.

"Dasar. Mereka selalu meninggalkan aku sendiri." Kesal yerin lalu melangkah menuju kamar.

Di kamar.

Yuju mengambil surat di bawah bantalnya. Dia membacanya. Dengan perlahan dan dengan cermat.

Yuju, temui aku di cafe Idol'sR pukul 4 sore. Kumohon. Ini penting.

Jungkook

Yuju menghembuskan nafasnya lelah.
Saat akan menaruhnya di nakas samping tempat tidur, tiba tiba pintu terbuka.
Surat itupun yuju simpan kembali di bawah bantal.
Yuju berpura pura tidur karena takut jika sowon yang kembali masuk.

Tanpa suara, sinb yang ternyata telah membuka pintu dan hendak menuju ranjangnya yang berada di atas yuju.
Namun langkahnya terhenti. Melihat sesuatu yang terselip di bawah bantal yuju yang tidur memunggunginya.
Sinb mengambil itu.

"Surat?" Batin sinb dalam hati.
Tanpa ragu, sinb membuka dan membacanya.

"Kenapa tidak ada suara?" Batin yuju dalam tidur ayamnya.

Lalu terdengar seseorang meniki tangga kasur di dekatnya.

"Sinb? Kenapa dia diam lama sekali? Sudahlah. Aku akan mencoba tidur sungguhan. Entah aku akan menemuinya besok atau tidak. Tuhan, berikan aku jawaban dalam mimpiku."
Ucap yuju dalam hati mencoba terlelap.

Tanpa mereka sadari, seseorang melihat kejadian itu di balik pintu kamar yang sedikit terbuka.
"Aku akan membaca surat itu. Sinb terlihat tidak senang. Apa sebenarnya isi surat itu?"

~÷~

"Pagi yang indah... .
.
.

.
.
.
.
WAAAAAAA... . Kau kenapa jungkook?"
Teriak jimin melihat jungkook di sampingnya. Benar benar mengerikan melihat jungkook saat baru membuka mata.
"Aku harus bagaimana hyung?" Tanya jungkook lesu dengan lingkaran mata panda yang jelas.

"Apa anak ini tidak tidur semalaman?"batin jimin dalam hati.

"Ada apa sih. Kalian membangunkan tidurku. Padahal aku sedang bermimpi bermain sky dengan yoona sunbae." Kesal taehyung mengucek matanya di ranjang sebelah.

"Kook. Kau tidak tidur?" Tanya jimin mengutarakan pikirannya.

"Aku tidak bisa tidur hyung. Aku masih memikirkan surat tadi malam. Aku bingung apa yang harus aku lakukan." Jawab jungkook.

"Surat? Surat apa?" Tanya taehyung penasaran sambil beranjak menuju kasur jimin dan jungkook.

Jiminpun menceritakan kejadian tadi malam. Saat jimin akan mengatakan bahwa jungkook sudah mencium yuju, jungkook segera mengisyaratkan bahwa itu tidak perlu.
"Pasti dia malu. Hahaha... jungkook shy..." batin jimin dalam hati sambil tertawa. Dia punya kartu AS sang evil maknae. Itu bagus... .

"Oh... . Kalau begitu, kau tinggal menemuinya kan? Beres." Ucap taehyung mudah, mendapat anggukan jimin.

"Bagaimana jika surat itu tidak sampai pada yuju? Bagaimana jika yuju tidak datang? Atau... bagaimana jika yang datang member gfriend yang lain?" Jungkook mengungkapkan segala isi pikirannya saat ini dengan satu tarikan nafas.

"Aku yang membantumu membuat isi suratnya. Kau lupa? Ada nama yuju di amplop dan isi suratnya. Jadi pasti dia tahu.
Yang harus kau khawatirkan, apakah dia ada waktu? Jangan jangan dia ada jadwal nanti." Ucap jimin mendapat anggukan taehyung tanda setuju.
"Kau benar hyung. Kenapa aku melupakan  hal itu." Ucap jungkook semakin parau.

"Sudahlah. Nanti aku akan ikut bersamamu. Aku kan juga kangen dengan yuju adikku itu. Yang penting kita tunggu saja. Kau sudah berusaha. Jika memang dia tidak datang, mungkin dia memang ada jadwal. Gampang kan?" Ucap taehyung.
Bukannya fokus dengan solusi taehyung, jungkook justru fokus dengan kata kata taehyung... .
"Aku kan juga KANGEN yuju adikku"

KANGEN?

"HYUNG, apa maksudmu? Kau merindukan yuju kekasihku?" Tanya jungkook.
Jimin hanya menghela nafas melihat tingkah jungkook.

"Lebih baik kau tidur sekarang. Atau kau memang ingin yuju melihatmu jelek seperti ini." Ucap jimin kemudian berlalu ke ke kamar mandi.

"Apa salahnya jika aku rindu dengan yuju? Dia adikku. Dan kau harus mengoreksi kata katamu itu. Dia bukan yuju yang dulu. Dia bukan kekasihmu lagi. Dan jika aku melanggar janjiku, mungkin kita bisa kembali berkompetisi." Ucap taehyung melenggang pergi keluar kamar.

Jungkook hanya melongo dengan ucapan taehyung. Apa orang itu serius? Batin jungkook.
Jungkook kembali berguling dalam selimut.
"Aku harus segera mendapatkan yuju kembali. Dia tunanganku. Dan akan tetap seperti itu." Tekad jungkook dan mencoba terlelap.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku akan membeli kacamata. Ada yang ingin ikut?" Tanya RM.
"Aku juga ingin membeli headset. Ayo kita pergi bersama." Timpal jin.
"Aku ikut." Ucap suga.

"Aku akan menemui sepupuku nanti siang. Jimin... kau akan ikut denganku kan?" Ucap jhope.
"Tentu hyung. Asalkan kau mentraktirku." Jawab jimin suka hati.

"V apa yang akan kau lakukan di free day ini?
Lalu, dimana jungkook?" Tanya RM.

"Aku akan hibernasi dengan jungkook. Jadi jangan khawatirkan kami." Ucap taehyung cuek masih fokus dengan game mobil dan stik PS di tangannya.

"Baiklah. Kami pergi dulu. Jaga rumah ya." Ucap jin di ambang pintu.
"Tentu.
Ya. 4 tahun terakhir, tempat ini rumah kita" ucap v tersenyum di akhir kalimatnya.

"Have fun. Pulanglah malam hari." Teriak susulan v.

Di apartemen itu hanya tinggal v dengan PSnya dan jungkook yang masih terlelap.

Di sisi lain.

"Yuju. Bisa bicara sebentar? Aku ingin memberitahumu sesuatu." Bisik yerin menarik yuju ke dapur yang sedang sepi.

Yuju yang bingung hanya mengikuti eonni nya itu.

"Ada apa eonni?" Tanya yuju.

"Maaf jika aku lancang. Tapi, tadi malam aku tidak sengaja membaca suratmu. Tenang saja. Ini akan menjadi rahasia kita. Tapi, ijinkan aku ikut denganmu nanti. Kau mengerti maksudku kan?" Ucap yerin membuat yuju terkejut.
"Pantas saja, surat itu berubah posisi sejak terakhir kali aku meletakkannya. Bagaimana ini?" Batin yuju dalam hati.

"Eonni, kau berjanji akan merahasiakan ini? Sungguh?" Tanya yuju memastikan.
"Ya yuju."
"Baiklah." Jawab yuju pasrah.

"Yuju, aku akan membantumu." Batin yerin sambil tersenyum manis.

Jadi, orang yang melihat sinb membaca surat yuju adalah yerin?
Lalu apa yang akan dilakukan sinb dan yerin?





Two First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang