Ch 3 : C

3.1K 415 3
                                    

"Kau mengingat siapa dirimu?" Tanya seorang wanita dengan ekspresi aneh dan pandangan yang berbinar-binar. Aku mengangguk sebagai jawabannya.

Pria itu, iyaa pria yang itu, ia menatap ke arahku dengan tatapan dingin, seolah ia dapat membunuh siapapun dengan sekali pandang.

"Kami menemukanmu dalam keadaan mengenaskan, maksudku, apa yang sudah terjadi padamu?" Sekarang giliran wanita dengan rambut potongan sebahu yang tak jauh dari Eren bertanya. Eren adalah satu-satunya orang yang kukenal, aku mengenalnya lewat kumpulan data milik ilmuwan gila itu.

"Sebelum aku bercerita, aku ingin bertanya. Kau... kau Eren Jeager, benar?" tanyaku, Eren mengangguk. Aku mengela nafas lega. "Senang bisa bertemu denganmu, Eren. Aku sudah mencarimu sejak lama".

Matanya melebar, "O-ooh ya, terimakasih".

"Kau mencarinya? Kenapa?" Tanya wanita yang bertampang aneh, menurutku lebih mirip seperti tampang mesum.

"Ha, Hanji-san~" aku memotong ucapan Eren. Jadi, wanita dengan tampang mesum itu bernama Hanji?

"Cepat atau lambat, mereka akan mengetahui kemampuan Eren sehingga ia harus segera memusnahkannya," jelasku dengan cepat.

"Mereka? Dia? Siapa yang kau maksud?" Tanya Hanji dengan nada serius. Tampang mesum yang beberapa waktu lalu bertengger di wajahnya kini menghilang, digantikan dengan ekspresi serius.

"Mereka adalah yang sejenis dengan Eren dan sudah lama menjadi kaki-tangan ilmuwan sinting yang telah melakukan berbagai eksperimen pada tubuhku." Mereka menatapku dengan serius. "Ia juga yang telah menciptakan titan-titan itu dan merencanakan penyerangan di Paradis Island.

Dari cerita yang sudah kudengar, rencana ini sudah dimulai beberapa tahun lalu dan sepertinya para Ksatria sedang mendapat beberapa hambatan."

Aku menatap ke arah Eren dan membuat kontak dengannya. "Eren, kau bukan ciptaannya dan ia memiliki data yang lengkap tentangmu. Begitu kau mampu menguasai kekuatanmu, detik itu juga kau akan menjadi ancaman yang nyata untuknya. Kau akan segera dimusnahkan, sama sepertiku".

"Boleh aku bertanya, Nona?" tanya Hanji menginterupsi. Aku mengangguk untuk mempersilahkannya bicara. "Paradis Island yang kau maksud, apa itu nama dari daratan yang kita pijak saat ini?"

°.•.°.•.°.•.°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang