Ch 6 : R

2.7K 366 32
                                    

Happy Reading Ma Beloved Reader *chu

*

*

*

Sesuai seperti yang dikatakan Kopral Levi, Auruo datang untuk mengantarkanku menghadap Komandan Erwin. Sepanjang perjalanan Auruo-san banyak mengoceh tentang ini dan itu, terlebih tentang Komandan Erwin dan kehebatannya. Ia juga memperingatkanku tentang seorang pria yang memiliki kebiasaan aneh, Mike Zacharias.

*knock* *knock*

"Excuse me, Commander Erwin." Aku masuk sendirian. Auruo bilang ia akan menungguku di luar. Ia orang yang baik. "I'm sorry for interrupting."

Aku membungkukkan badan untuk memberikan hormat pada Komandan Erwin. Dua pasang mata di hadapanku menatap intens setiap gerak-gerikku. Aku baru ingat, ini bukan cara mereka memberi hormat. Buru-buru aku mengakkan kembali tubuhku.

"No need for formalities," ucap Komandan Erwin dengan ramah, namun tegas. "(Name), kau tahu apa yang membawamu kemari?"

Aku menggeleng. Seingatku, Kopral Levi tidak mengatakan apapun tentang hal ini. Ia hanya mengatakan kalau Komandan Erwin ingin bicara denganku dan Auruo yang akan mengantarkan. Apa ada bagian yang kulewatkan?

"Levi dan Hanji sudah menceritakan tentangmu padaku. Kau tiba di tempat ini, Paradis Island, beberapa minggu yang lalu dan salah satu anggota Pasukan Pengintai, Daniel Krüger, yang sedang berpatroli menemukanmu, lalu membawamu masuk ke dalam dinding dan merawatmu di desa kampung halamannya."

Aku mengangguk membenarkan ucapan Komandan Erwin.

"Lalu, beberapa hari yang lalu kau kabur dari sana. Dan, salah satu anggota Pasukan Pengintai, Petra Ral, menemukanmu dalam keadaan tidak layak. Keberatan jika kau menceritakan bagian yang terlewatkan itu?"

Tibalah hari di mana aku akan menceritakan bagian ini. Serangan titan di dalam tembok. I don't mind at all aku ingin Komandan Erwin mengetahui semuanya, karena sepertinya Komandan Erwin juga mengetahui sesuatu.

"Jadi, pria bernama Zeke itu yang menjadi dalang dari serangan titan yang telah merebut Wall Maria dan serangan di distrik Trost?"

"Basically, yes." Seorang pria yang dari tadi berdiri di belakang Erwin melirik ke arah Erwin. Di sana raut wajah Erwin berubah serius. Aku tak tahu apa yang sedang ia pikirkan, sepertinya hal itu juga dirasakan oleh pria yang berdiri di belakang Komandan Erwin.

 Aku tak tahu apa yang sedang ia pikirkan, sepertinya hal itu juga dirasakan oleh pria yang berdiri di belakang Komandan Erwin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ep akhir S2/Ch 51*

"In other words, the forms of titans ... are actually humans."

"Begitulah. Saya mungkin tidak punya bukti konkret untuk penjelasan ini. Tapi, itulah alasan mengapa titan memiliki kelemahan di bagian belakang lehernya.

 Tapi, itulah alasan mengapa titan memiliki kelemahan di bagian belakang lehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ch 51. Penjelasan dari Hanji Zoe dengan penyesuaian seadanya*

Jika dihubungkan dengan tubuh manusia, penjelasan ini dapat digambarkan melalui hubungan antara 'Brain and Spinal Cord'. Jika spinal cord (sum-sum tulang belakang) masih terhubung dengan otak, maka titan akan terus melakukan regenarasi. Begitupun sebaliknya, jika daging di daerah tengkuk mereka terpotong, maka titan tidak bisa melakukan regenerasi dan akhirnya mati."

"Artinya," pria yang berdiri di belakang Erwin angkat bicara. Sejauh ini ia sama sekali tak membuka suaranya. Ia hanya diam dan menatapku tajam. "sampai sekarang kita, para Pasukan Pengintai, hanya membuang tenaga dan mengorbankan nyawa pasukan untuk membunuh manusia, betul?"

Pria itu menatap ke arah Komandan Erwin. "Erwin..." tak ada respon. "Erwin?"

Aku baru menyadari kalau Komandan Erwin kini tengah tersenyum. Seperti, gotcha!

"Erwin!"

Komandan Erwin menoleh ke arah pria itu, masih dengan senyum jackpot di wajahnya.

"Apa ... yang membuatmu tersenyum?"

Masih dengan senyumnya yang aneh, Komandan Erwin menurunkan tatapannya dan menjawab, "Ah ..., tak ada."

.

"He's a creepy, ain't it?"

.

Malam ini akan diadakan upacara penerimaan anggota baru. Setiap kadet akan memilih Divisi Militer mana yang akan mereka masuki. Berdasarkan cerita yang kudengar dari Eren, kadet berhak memilih salah satu dari tiga Divisi: Stationary Guard, Scouting Legion, dan Military Police.

Komandan Erwin yang mengajakku datang ke upacara penerimanaan kadet 104. Eren tidak akan ada di sini karena ia bersama Kopral Levi dan senpai lainnya sedang berpatroli sampai esok hari dan sebulan setelahnya para Pasukan Pengintai, termasuk anggota yang baru saja diresmikan, akan melakukan ekspedisi ke-57 di luar tembok. Ekspedisi ini merupakan latihan untuk perjalanan Eren menuju Shiganshina, katanya.

"Mari buat suatu perjanjian."

"Kami akan menyembunyikan identitas dan kekuatanmu. Bahkan jika kau ditangkap dan dibawa ke pengadilan, kami akan memenangkanmu."

Tawaran Komandan Erwin cukup menggiurkan, namun, dari apa yang kulihat, bukan itu tujuan utama Komandan Erwin.

"Tapi, sebagai gantinya kau akan bergabung dengan Pasukan Pengintai dan bertarung melawan titan dengan kekuatanmu itu."

As I said before.

.°.•.°.•.°.•.°.

Sasageyo! Sasageyo! Shinzo wo SASAGEYO!
Subete no gisei wa ima kono toki no tame ni~ *hayo siapa yang nyanyi*

Sasageyo! Sasageyo! Shinzo wo SASAGEYO!Subete no gisei wa ima kono toki no tame ni~ *hayo siapa yang nyanyi*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang