°
Kesepuluh
•
.
.
Hening menyelimuti suasana malam itu. Keempat anggota Regu Operasi Khusus Pasukan Pengintai, atau yang biasa dikenal Regu Levi, sudah duduk manis menanti kehadiran sang Kopral, Levi, dengan ditemani seteko teh hitam favorit Levi.
Erd membuka pembicaraan, "Kudengar, kita akan memiliki tugas baru begitu ekspedisi selesai."
Auruo duduk di hadapan Petra dengan bertopang dagu. "Hah? Tidak ada libur? Keluargaku sudah menantiku di rumah."
"Kopral Levi hanya mengatakan kalau kita akan tinggal beberapa waktu di pinggir kota," ucap Petra sambil memutar-mutar cangkirnya. Matanya terus mengamati riak-riak kecil dalam cangkir tehnya.
"Kira-kira tugas apa lagi kali ini?" tanya Günther menerka-nerka tugas seperti apa yang akan ia dan anggota regunya terima kali ini.
"Kuharap sih ini bukan tugas bersih-bersih lagi. Menyebalkan," ucap Auruo dengan nada sebal. Aura hitam muncul di belakang Auruo. Tiga dari empat orang di sana langsung duduk dengan tegap. Bertingkah seolah tak mendengar perkataan Auruo barusan.
"Oh, kuharap juga begitu." Auruo merasakan bulu tengkuknya meremang mendengar suara dingin itu. Ia baru saja menggali lubang kuburnya sendiri. "Kau tidak perlu berterima kasih, akan kuberikan tugas spesial hanya untukmu nanti."
Mati kau, Auruo! Heuheu~
»»»«««
Udara malam yang dingin seolah mampu menusuk sampai menembus ke dalam tulang. Seorang pria duduk dengan ditemani cahaya temaram dari lampu petromaks dan sebuah buku tebal di pangkuannya. Matanya liar memerhatikan kata demi kata yang ada pada lembaran di hadapannya.
Hanya ada buku-buku tebal sepanjang mata memandang. Cahaya rembulan masuk menembus jendela besar yang ada di ruangan tersebut. Erwin, pria itu larut ke dalam pikirannya. Pikirannya yang mengalun kembali ke masa lampau. Membawa kenangan pahit dari masa lalunya yang kelam. Kenangan tentang seseorang yang harus kehilangan nyawanya hanya karena ia mengetahui sesuatu. Semuanya tak akan terjadi seandainya saat itu Erwin tidak membuka mulutnya.
Erwin mengingat-ingat kembali ucapan Ayahnya dan mengulangnya di dalam hati. "100 years before now, the people who fled within the walls at that time... In order for King to government them more easily, their memories were altered," adalah teori yang dikemukakan oleh Ayah Erwin yang membuat akhir dari hidupnya dengan meregang nyawa di tangan Royal Government.
Erwin menghela napas sambil menyenderkan tubuhnya ke kepala kursi. Ingatan itu selalu membawa kembali emosi terpendam yang berkecamuk di dalam dada. Ditutup buku itu, lalu diletakkan kembali ke rak buku besar yang sudah sesak dengan buku-buku tebal lainnya. Kakinya menuntun dirinya menuju jendela besar di sana. Ia membukanya. Merasakan silir angin yang menerpa wajahnya, beban di dalam pikirannya berkurang.
Percakapannya dengan (Name) kemarin sore kembali mengiang di dalam ingatannya. Tak terlewatkan satu kata pun. Ia kembali menyelam ke dalam pikirannya, namun terganggu karena suara ketukan pintu. Mike muncul dari balik pintu. Pandangannya menyapu ke seluruh ruangan, dia mengobservasi keadaan di hadapannya.
"Kelihatannya kau punya banyak waktu untuk melamun," ucap Mike sambil menutup kembali pintu ruangan Erwin. "Mengapa tidak kaumanfaatkan untuk mencari wanita di luar sana?"
Erwin terkekeh, ia tidak menanggapi ucapan Mike dengan serius. "Ada apa kau kemari malam-malam begini?"
Mike menatap lurus ke arah Erwin. Wajah Erwin terlihat jelas karena ia berdiri di bawah terpaan cahaya rembulan, berkebalikan dengan Mike. "Untuk mengajakmu berkencan?"
Erwin tersenyum. Jika keadaannya sedang baik, mungkin ia akan tergelak mendengar ucapan Mike barusan. "Kaupasti sudah menyimpan banyak pertanyaan sejak kemarin."
Senyum simpul menghiasi wajah Mike. "Itu berarti kau akan menghabiskan malam ini bersamaku."
.•*°*•.•*°*•.•*°*•.
(A/N: saya ajakin kencan dong Bang Mike, huehehehe (っ'-')╮ =͟͟͞͞🔪)
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappear (Levi x Reader)
FanfictionI don't own chara. I don't own you. Chara & original story belong to Hajime Isayama. ~~~ 107 tahun berlalu sejak titan menduduki sebagian daratan. Namun, diantara mereka ada beberapa jenis titan yang spesial, seperti titan yang menghancurkan Dind...