"He is ... someone who lives in a world different than mine"-...
°
Kesembilan
•
.
.
Wajah (Name) berubah menjadi merah padam sampai ke telinganya. Sedangkan sang tersangka malah menikmati pemandangan di hadapannya.
"Ada apa dengan wajahmu? Kau malu mendengar ucapanku tadi?" Levi sama sekali tak beranjak dari tempatnya berdiri.
Semakin malam suasana di Distrik Trost semakin hidup. Para pedagang, Pasukan Militer, petani, pegawai swasta, dan lain sebagainya berbaur menjadi satu untuk melepas penat setelah seharian bergelut dengan pekerjaan mereka di kandangnya masing-masing. Ada yang mengeluhkan tentang makin tingginya pajak, ada pula yang memimpikan untuk tinggal di dalam dinding Sina dan hidup glamour tanpa perlu kerja banting tulang setiap harinya, serta pembicaraan-pembicaraan kecil yang tak penting lainnya.
"Kembalilah sebelum hari makin larut. Besok kau harus bangun pagi-pagi sekali dan kita akan mulai latihanmu." Setelah mengatakannya, Levi berlalu begitu saja. Ia berjalan ke arah yang berlawanan dengan markas pusat.
Kemana ia pergi?
***
Sebelumnya tidak ada yang mengatakan padaku kalau pemanasan untuk 'pelatihan militer' akan jadi seberat ini. Atau mungkin karena Levi yang melatihku, pemanasan ini jadi terasa (makin) berat? Bisa juga ini gabungan dari keduanya.
"Siapa yang menyuruhmu untuk berjalan santai?" Teriak Levi, sengaja untuk memanas-manasiku. Ia dengan cangkir dan cara memegangnya yang sialan aneh berhasil membangkitkan nafsu membunuhku. Ini kali kedua ada iblis yang berhasil menyalakan sumbu peledak dalam diriku. "Bahkan kuda bisa berlari dengan lebih baik dibandingkan dirimu."
Bagus, kini aku makin kesal. Kurang lebih satu jam yang lalu, Levi memberikan perintah untuk berlari sesuai tempo yang sudah ia berikan selama sepuluh menit. Jika aku berhasil mempertahankan tempo sampai sepuluh menit, sesuai dengan janji Levi sebelumnya, ia akan memberikanku istirahat dan paket komplet sarapan ringan untuk mengisi perutku yang masih kosong. Sayang, baru tiga menit berjalan aku sudah terengah-engah. Semangat juang dan rasa percaya diri saat putaran pertama kini telah menguap bersamaan dengan panas tubuhku yang semakin naik.
Sial! Bahkan kini kakiku terasa kaku dan nyaris mati rasa. Bahuku pegal karena terus mengayuh berlawanan arah dengan gerak kaki. Pinggangku juga. Rasanya seperti ingin mundur saja.
*slide* *KABOOM!*
Aku terjatuh. Seseorang—siapa lagi kalau bukan si cebol sialan itu—sengaja menjegalku. Aku berbalik, bersiap untuk menyemburkan amarahku sebelum akhirnya Levi membuka mulutnya lebih dulu.
"Apa yang kau lakukan? Kau sama sekali tidak menunjukkan semangatmu untuk berlatih," semburnya. Mungkin ia sama sekali tak menunjukkan emosi di wajah maupun di nada suaranya, namun entah mengapa kata-katanya berhasil menampar keras sampai ke lubuk hatiku yang paling dalam. "Kau tidak ingin memanfaatkan kekuatanmu untuk membantu umat manusia? Dengar, (Name), aku sama sekali tidak peduli dengan informasi yang ada di dalam otak sialanmu itu selama hal itu sama sekali tidak membawa umat manusia untuk selangkah lebih maju."
Aku terdiam. Apa aku sama sekali tidak menunjukkan semangatku untuk latihan? Sial!
"Kalau kau masih mau melanjutkan pelatihan ini, akan kuberi kau kesempatan. Sekali lagi, berlarilah selama tiga menit sesuai tempo. Namun, jika kau mau mundur, aku tak akan menghalangimu. I'm trusting in you."
Tiga menit. Kali ini hanya tiga menit. Neraka tiga menit yang sialan panjang. Tapi kali ini berbeda, setelah mendengar kalimatnya yang terakhir, semangatku semakin membara.
I'm trusting in you...
.°.•.°.✧*̣̩⋆̩☽⋆°.•.°.
Tiga menit. Benar-benar tiga menit yang panjang dan aku berhasil melakukannya. Su-sungguh?
"Alright," Levi berjalan ke arahku. Kali ini aku benar-benar tidak dapat merasakan telapak kakiku. Bahkan aku dapat merasakan denyut jantung yang bekerja lebih cepat dari sebelumnya. " Stand."
Aku baru sadar kalau si cebol itu sedang mengulurkan tangannya di depan wajahku. Aku melihat ke telapak tangannya yang bersih, lalu bergantian menatap ke wajahnya.
"Kau perlu melakukan pendinginan setelah olahraga ringanmu tadi. Kalau begini caranya, kau akan mati lebih cepat."
Ringan? Olahraga ringan, katanya.
Aku tak punya tenaga lagi untuk kesal saat aku perlu mengerahkan sisa tenagaku untuk melakukan pendinginan. Aku menyambut uluran tangannya, lalu ia menarik tubuhku untuk berdiri tegak di hadapannya. Kupikir ia akan limbung karena menarik tubuhku yang sudah tak bertenaga.
"Bertahanlah, setidaknya sampai kau selesai melakukan pendinginan, karena aku tak mau repot-repot membopongmu kalau kau pingsan di tengah latihan."
*.°.•.*.°.•.*
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappear (Levi x Reader)
FanfictionI don't own chara. I don't own you. Chara & original story belong to Hajime Isayama. ~~~ 107 tahun berlalu sejak titan menduduki sebagian daratan. Namun, diantara mereka ada beberapa jenis titan yang spesial, seperti titan yang menghancurkan Dind...