Ch 15 : I

1.7K 235 12
                                    

"Oh, Perse. Lihatlah dirimu yang kotor ini. Darah pengkhianat mengalir didalam dirimu.

Menyedihkan.

Andaikan saja... andaikan saat itu dia tidak pergi meninggalkanku.

Andaikan saat itu dia tidak mengucapkan mimpi omong kosong yang selalu diagung-agungkan umat manusia.

Andaikan dia tidak pernah bertemu dewi laknat itu.

Saat ini pasti...

Takdir Sang Malaikat Terakhir tidak jatuh ke tangan ja*ang sepertimu."

.

"Kau sudah merasa baikan?" tanya Caroline yang sedang bersandar pada pintu. "Bagaimana dengan syal yang kuberikan? Yah, memang barang lama dan aku nyaris tak pernah memakainya. Kau suka? Ibuku yang merajutnya."

(Name) yang sedang sibuk merapikan tempat tidurnya tersenyum simpul. "Terima kasih. Aku sudah merasa lebih baik. Dan untuk syal yang kauberikan..." (Name) menghentikan kegiatannya lalu menghadap ke arah Caroline, "aku menyukainya."

"Syukurlah, aku senang mendengarnya."

"Um... Carol? Bisa temani aku berlatih hari ini? Aku tahu ini melanggar perintah Instruktur Keith, tapi..."

"Ya," sela Caroline. Ia gemas melihat reaksi wanita yang lebih muda dua tahun di depannya. Karena itu, ia menyambar tangan (Name) seperti predator yang sedang kelaparan dan langsung menarik (Name) keluar dari asrama tersebut.

"Ah! Ca-Carol, aku belum memakai perlengkapanku!"

Sejak (Name) dikirim ke kamp pelatihan, Caroline menjadi satu-satunya senior yang akrab dengan dia. Carolinelah yang pertama kali mendekati (Name) dan selalu membantu (Name) dalam berlatih trik-trik bermanuver. Bagi (Name), Caroline sudah seperti kakak perempuannya sendiri.

☆☆☆

"Instruktur." Seorang pria dengan rambut klimis disisir menyamping membuka pintu ruangan tersebut setelah sebelumnya ia mengetuk pintunya sebanyak dua kali.

Dari balik pintu tersebut muncullah figur manusia terkuat yang lebih banyak mencurahkan seluruh waktu dan perhatiannya pada monster yang tak jelas asal-usulnya. Mereka seperti sekumpulan masokis yang haus akan perlakuan sadis dari para titan. Menghambur kesana-kemari berkedok untuk membela umat manusia atau apalah itu, padahal mereka hanya akan berakhir sebagai santapan para titan. Mereka sekumpulan pasukan yang aneh.

"Mantan Komandan, Keith Shadis. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Anda." Levi memberikan hormatnya kepada Instruktur Keith, begitupun dengan orang yang berada di sampingnya.

Keith memandang kosong ke arah dua orang di hadapannya. Masa kelam itu.

"Duduklah." Keith mengalihkan pandangannya. Ia membuang jauh-jauh pikirannya dan kembali fokus untuk segala hal yang akan disampaikan oleh dua orang ini. "Apa lagi rencana Erwin kali ini?"

Levi baru saja mendaratkan bokongnya di atas kursi dengan mulus bagai seorang bangsawan. Ia menjulurkan tangannya ke bawah meja untuk mengecek sesuatu. Hasilnya, partikel ringan yang lembut itu luruh dan menempel di tangannya. Secara otomatis wajah Levi tertekuk. Cih.

Mike yang sedari tadi hanya diam memperhatikan gerak-gerik Levi kini mengambil alih peran. "Kepolisian Militer sedang menahan Komandan Erwin."

Suasana berubah menjadi tegang. Bahkan Instruktur Keith sempat menahan napas begitu nama Erwin disebutkan.

Levi merapikan kembali saputangan putihnya yang baru saja ia pakai untuk membersihkan tangannya ke dalam saku. "Keadaan markas kini sedang kacau karena anggota Polisi Militer tanpa otak itu sedang melakukan penggeledahan. Beberapa orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan titan shifter juga ikut ditahan, termasuk diantaranya ada Eren Jeager, Armin Arlert, Mikasa Ackerman, Daniel Krüger, dan Marie Ardlan. Mereka berada di bawah pengawasan Polisi Militer dan ditahan di tempat yang terpisah. Hanji sedang bersembunyi dari kejaran Polisi Militer, mungkin ia kini berada di desa terpencil di dekat tembok Sina bagian utara."

Instruktur Keith memandang kedua pria di hadapannya secara bergantian. "Apa saja yang sudah kalian perbuat dan sedang apa kalian di sini? Kabur dari kejaran juga?"

Levi beradu pandang dengan Mike, sekadar untuk mengonfirmasikan bahwa mereka sama-sama siap untuk putusan yang harus diambil selanjutnya.

"Rencana untuk menangkap seorang titan shifter yang bersembunyi diantara anggota Pasukan Pengintai lolos sampai ke telinga Generalissimo Dallis Zacklay. Sesuai dugaan Erwin, ada merpati-merpati musuh yang ditempatkan di antara orang kepercayaan Erwin."

Mike menimpali, "Mereka berencana untuk menangkap (Name) karena dicurigai sebagai titan shifter yang sedang mereka cari. Dan, tempat ini menjadi tujuan mereka selanjutnya."

●♡●

●♡●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang