°
Kedelapan belas : 3
-Pencuri-●
•
.
(Name) berhenti menari. Ini sudah lagu ketiga yang ia senandungkan, namun Levi belum juga muncul. Membuat beberapa pertanyaan bermunculan di kepalanya. Padahal biasanya Levi sudah ada di sana sebelum (Name) tiba. Tidur di salah satu pohon yang tumbuh mengelilingi hamparan tulip yang di tengah-tengahnya tumbuh pohon mimosa kuning, menjadi pagar yang melindungi harta karun di dalamnya.
Mungkinkah Levi sudah muak dengan dirinya dan tak ingin melihatnya lagi?
Ia menggeleng-gelengkan kepala. Menolak segala pikiran buruk yang mulai muncul satu per satu ke dalam benaknya. Tidak mungkin!
(Name) mengistirahatkan tubuhnya pada sebatang pohon tua yang akar-akar besarnya muncul ke permukaan tanah. Duduk di antara akar-akar besar tersebut membuatnya merasa kecil dan terlindungi.
Gadis itu jadi teringat sebuah cerita yang pernah Zeke sampaikan kalau pohon itu sudah hidup jauh sebelum ia dilahirkan. Pohon tua itu adalah tetua yang senantiasa melindungi anak-anak dari marabahaya.
(Name) menghela napas dalam-dalam. Ia memejamkan mata sambil menikmati silir angin yang berembus pelan. Semerbak wangi tulip yang sudah akrab dengan indra penciumannya merilekskan otot-ototnya yang tegang. Dan, tanpa sadar membawanya menuju mimpi indahnya.
***
Levi mengebas-ngebaskan celananya yang tertempel debu-debu halus akibat duduk di tempat yang kotor dan agak lembab. Setelah dirasa bersih, Levi lekas meninggalkan tempat itu.
Namun langkahnya terhenti saat ia menyadari satu hal : tidak lagi terdengar senandung merdu seperti yang tadi didengarnya saat baru sampai di sana. Dan, ia pun membalikkan tubuhnya, melangkah mendekati TKP.
Di sana tidak lagi ada gadis (cerewet) yang menari dengan gemulai. Yang ada hanya hamparan tulip yang menari-nari mengikuti arah embusan angin.
Karena masih belum terpuaskan rasa penasarannya, Levi berjalan beberapa langkah lagi ke depan. Di sanalah ia menemukan gadis yang ia cari, sedang tidur bersandar pada pohon. Akar-akar besar itu bagai menyelimuti dirinya, tak membiarkan gadis penuh aura positif itu kedinginan.
Levi melangkahkan kakinya semakin mendekat pada (Name). Memerhatikan wajah perempuan itu dari dekat. Ia memanggil lirih nama perempuan yang sudah mewarnai hari-harinya di tempat asing ini, "(Name)..."
Jemarinya menelusuri kontur wajah perempuan (cerewet) itu. Mengingat-ingat usaha (Name) untuk membuatnya tertawa, mulai dari yang konyol hingga yang paling konyol. Mengajarkan padanya cara merangkai bunga hingga membentuk sebuah mahkota, memaksanya untuk berkeliling melihat danau yang cukup indah menurutnya.
Dan sekarang yang paling indah tengah terlelap di hadapannya.
Entah datang dari mana keberanian itu muncul. Levi mengecup bibir (Name). Singkat. Meski hanya beberapa saat, kejadian tersebut mampu meledakkan berbagai kembang api emosi yang ada di dalam dirinya.
Tanpa membuang-buang waktu lagi, Levi segera meninggalkan tempat itu. Tentu dengan wajahnya yang memerah.
Dalam hati, Levi membatin, "Dasar pencuri!"
***
Kemarin saya lupa nambahin satu nama lagi yang juga terinspirasi dari mitologi yunani, Niks. Atau dalam bahasa latinnya Noks.
Siapa itu Niks? Dia adalah seorang Dewi Malam, emaknya Thanatos. Ya yang pasti masih ada hubungannya dengan Hades :^
Penasaran dengan pohon mimosa yang saya maksud? Di mulmed.
Hngg.... :( Padahal saya bayanginnya bakal sebesar ini...
Pohon Tabeuia? Tabuya? Kaguya? Kagura? Kabuto? Naruto? Amanto?
Ya pokoknya saya bayanginnya kayak gini lahSee ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappear (Levi x Reader)
Fiksi PenggemarI don't own chara. I don't own you. Chara & original story belong to Hajime Isayama. ~~~ 107 tahun berlalu sejak titan menduduki sebagian daratan. Namun, diantara mereka ada beberapa jenis titan yang spesial, seperti titan yang menghancurkan Dind...