Ch 20

1.2K 166 5
                                    

Song: Final Fantasy X: Suteki Da Ne (with Kalimba) covered by April Yang
Saya suka, saya suka ♡♡♡

°

Kedua puluh
- "Aku ... ingin hidup lebih lama lagi" -

.

Seluruh prajurit sudah siap di atas kudanya masing-masing. Mike memimpin di barisan depan, Levi dan Nanaba berada tepat di sisi kanan dan kiri Mike, begitupun para veteran yang berbaris rapi di belakangnya. Tak lama, aba-aba untuk memulai evakuasi berkumandang. Semua prajurit memacu kudanya dengan cepat, karena barisan depan juga begitu.

(Name) berada di barisan tengah bersama Caroline, James, dan para kadet yang menampakkan raut wajah ketakutan. Seolah mereka sedang menyuarakan 'aku masih ingin hidup!' yang sudah sesak memenuhi rongga dada.

"(Name)," panggil Caroline yang memacu kudanya sejajar dengan (Name). "apa kita memiliki kesempatan untuk hidup? Aku ... ingin hidup lebih lama lagi! Aku tak ingin mati konyol dengan menjadi santapan para titan di sini!"

(Name) susah payah menelan ludahnya hingga nyaris tersedak. Ia bertanya pada dirinya sendiri di dalam benaknya, bagaimana denganmu? Apa kita memiliki kesempatan untuk hidup ... lagi?

"Pasti! Kita pasti-" (Name) menghentikan kalimatnya karena dikejutkan oleh peristiwa yang terjadi tepat di hadapannya. Dalam sekejap, sebuah bongkahan besar batu melesat tepat menimpa Caroline dan beberapa prajurit, serta kuda-kudanya. Status mereka saat ini positif, tewas di tempat.

***

"Ah, raksasa aneh itu berhenti!" Nanaba menunjuk ke Titan Zeke. "Apa ia sudah tidak kuat lagi berjalan?" Timpal orang-orang tua yang ada di barisan belakang Levi sambil terkekeh.

"Tch," Levi berdecih. Dasar congkak, batinnya.

Titan itu membungkuk sedikit. Levi tahu, gesture itu bukan karena Zeke lelah berjalan. Tapi, lebih terlihat seperti sedang memungut sesuatu. Sesuatu seperti apa yang Levi maksud, ia pun tak tahu.

"Apa yang monster itu lakukan?" salah satu suara datang dari barisan belakang, disusul dengan keributan lain yang mempertanyakan gerak-gerik aneh dari titan tersebut.

Itu terlihat seperti ancang-ancang akan melempar sesuatu. Dan, benar, dalam waktu sekejap sebongkah batu dengan ukuran cukup besar melesat dengan cepat, secepat meteor jatuh.

Suara debuman keras terdengar dari arah belakang, bahkan getarannya masih terasa. Jeritan melengking para prajurit menjadi bukti bahwa peristiwa barusan menimbulkan korban jiwa.

Sialnya, (Name) berada di barisan tengah yang berisiko menjadi salah satu korban.

"Yagen, periksa berapa banyak korban jiwa yang jatuh saat ini dan berikan instruksi kepada para kadet untuk tetap berada di posisi masing-masing, apapun yang terjadi!" perintah Instruktur Keith. Sesaat, Nanaba terkejut dengan instruksi yang diberikan Instruktur Keith, mantan Komandan yang menjabat sebelum Erwin. Ia pikir, dalam keadaan mereka yang sedang berhadapan dengan para titan, Instruktur Keith akan merasa sedikit trauma dan bersikap pasif.

***

(Name) terus memacu kudanya seperti yang sudah diinstruksikan. Di waktu yang krusial ini, ia tak memiliki waktu untuk bersedih hati. Paling tidak, jika nanti ia masih dapat bertahan hidup dari serangan-serangan para titan ini, ia bisa melakukannya sepanjang ia menginginkannya.

"Hng ... masih belum kena, ya?"

Semua prajurit terbelalak karena ucapan barusan. Rasa gentar yang mereka rasakan makin menjadi-jadi. Ada beberapa yang berteriak histeris dan pasrah, ada pula yang diam-diam kabur ke arah yang berbeda. Levi mulai menyadari sesuatu. Tujuan Zeke adalah untuk mengambil kembali barang miliknya, sekalian juga mengorek informasi tentang keluarga Reiss yang katanya adalah salah satu pecahan kekuatan titan milik nenek moyangnya terdahulu, Ymir.

Kalau memang benar, itu artinya dia akan mengambil kekuatan itu.

Padahal, Zeke pikir dirinyalah satu-satunya orang yang memiliki kekuatan titan tersebut. Tapi, baguslah, dengan mencuri 4 dari 9 kekuatan milik nenek tua Ymir yang terpecah itu, kini Zeke semakin dekat dengan tujuannya: menciptakan kedamaian dunia, versinya sendiri. Cita-cita yang juga pernah diimpikan ayah (Name), pria yang memiliki tempat istimewa di hati Zeke.

"Awas!!"

Seseorang mendorong (Name) hingga jatuh dari kudanya. Dan, dalam sekejap, orang yang mendorongnya, James, dan kudanya mati tertimpa bongkahan yang tadinya mengarah tepat menuju (Name).

"Aahh ... kalian merepotkan sekali, ya?"

Levi memacu kudanya semakin cepat. Jika Zeke masih punya banyak waktu untuk bicara omong kosong seperti itu, berarti usahanya untuk menghancurkan (Name) masih belum berhasil.

Jika usahanya masih belum berhasil, itu artinya, Zeke akan melancarkan usahanya yang lain.

"Yaah ... sekarang giliran kalian untuk maju."

Sesuai perkiraan Levi, monster itu akan melancarkan aksinya. Dengan jarak mereka yang tak lebih dari 300 meter, sekitar 7 titan jenis aneh berlari lurus menuju rombongan prajurit. Tidak ada yang bisa dilakukan jika kau ingin hidup lebih lama lagi ..., kecuali kalau ada prajurit kuat yang mau melawan titan-titan tersebut.

Levi memerhatikan setiap sudut tubuh (Name). Tidak ada luka yang parah, hanya tulang sikunya yang bergeser dari tempatnya. Levi segera turun dari kudanya, sementara (Name) sudah tak tahan lagi dengan rasa sakit di lengan kirinya. "Yagen, bantu aku sebentar."

Levi memberi instruksi agar Yagen menahan lengan atas (Name) dengan kedua tangannya, sementara Levi akan mengembalikan posisi tulang perempuan itu seperti semula.

"Tahan," ucapnya tanpa rasa iba sedikitpun. Dan, dalam hitungan detik yang terasa seperti seabad lamanya, tulang lengan (Name) kembali ke posisi semula.

***

"Sesuai rencana, kita akan berpencar menjadi dua kelompok! Hindari kontak langsung dengan titan dan kurangi jumlah korban jiwa! Tidak ada usaha yang sia-sia selama kita mau berjuang!"

"Mayor Mike! Titan sudah semakin mendekat!" hardik Nanaba. Mike menggeram rendah. Sial, batinnya.

"Berpencar! Larilah sekencang mungkin!" teriak Mike dengan pedangnya yang mengangkat ke udara.

"Sejarah umat manusia masih belum berakhir!" pidato singkat Mike, entah memiliki kekuatan apa hingga mampu mengukuhkan kembali semangat dan rasa percaya mereka bahwa masih ada hari esok untuk mereka, masih ada masa depan untuk umat manusia.

"Instruktur Keith," Mike menghela kudanya menjauh dari kelompoknya. "kuserahkan tim ini kepadamu!"

***

See ya :")

See ya :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang