Ch 19

1.2K 160 18
                                    

...

Levi berusaha untuk menghempaskan tangan (Name) dari wajahnya. Ia sudah ketahuan. Satu-satunya cara yang ampuh adalah dengan menyergah gadis itu, lalu mengusirnya.

Namun, belum satu pun kata yang keluar dari bibirnya, (Name) sudah membawanya kedalam sebuah pelukan hangat. Sebuah pelukan yang mampu membungkam sedihnya, sebuah pelukan yang mampu membawa rasa nyaman kepada dirinya, juga sebuah pelukan yang mampu membuatnya jatuh hati lagi.

°

Kesembilan belas
-Berantakan-

.

Keesokannya...

Siang itu, beberapa jam sebelum jam makan siang, Mike ikut berjaga bersama dengan beberapa kadet dan pasukan pengintai lainnya. Masing-masing dari mereka dibekali dengan persenjataan yang lengkap. Sejauh ini mereka masih dalam kondisi aman. Namun, siapa yang bisa menyangka kalau di detik berikutnya keadaan akan berubah.

"Mayor Mike?" panggil salah satu pasukan pengintai yang berada di pos jaga yang sama dengannya.

Mata pria berambut pirang itu memejam, konsentrasinya terpusat pada bau yang masuk ke dalam indra penciumannya. Bau itu berasal dari arah barat.

Wajah Mike mengeras. Sial, pikirnya, bagaimana hal ini bisa terjadi?

 Sial, pikirnya, bagaimana hal ini bisa terjadi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(SnK S2 Ep 1, Samehadaku)

"Sekelompok titan telah muncul dari arah barat. Touma, naiklah kuda dan pergilah! Beri tahukan pada semua distrik! Nanaba, segera beri tahu Levi dan Instruktur Keith! Semuanya, bergegaslah lakukan evakuasi! ...," tangan Mike mengepal, ia menggeram pelan. "kita tak memiliki banyak waktu lagi."

Kala itu Levi sedang sibuk memasang perlengkapan 3D Manuver Gear-nya, satu-satunya alat yang berhasil ia bawa. Sebagai ganti seragam kebanggaannya, ia mengenakan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam, tanpa cravat dan setelannya.

Seseorang mengetuk pintu ruangannya. Ada kesan tergesa-gesa di setiap ketukannya. Ia tak menjawab, namun segera bergegas menuju pintu dan membukanya.

"Kopral!" suara Nanaba menggema di lorong yang sunyi. "Titan berhasil menduduki Tembok Rose dan bergerak menuju tempat ini. Mayor Mike memerintahkan untuk segera melakukan evakuasi," ucapnya dengan nada bicara tenang yang sudah terlatih.

"Kau sudah memberitahu Instruktur Keith?" Nanaba mengangguk, "Beliau tengah bersiap-siap untuk evakuasi."

Nanaba memberi hormat dan undur diri. Tugasnya masih banyak: mengevakuasi para kadet yang masih belum siap untuk bertempur, benar-benar belum siap.

Levi kembali melanjutkan kegiatannya. Dari ruangannya, ia dapat mendengar suara panik para prajurit, entah mereka para kadet atau pasukan pengintai. Yang pasti, saat ini bukanlah kondisi yang mengutungkan mengingat luka bekas tembakan di pahanya masih terbuka dan tidak dijahit .

Kalaupun ia tak bisa bertarung dengan pedangnya, ia masih memiliki pistol untuk menghambat para titan.

***

"Carol!" teriak (Name) memanggil wanita dengan rambut gelombang yang diikat menjadi satu ke belakang.

"Ayo, kita tak punya banyak waktu lagi!"

"Tapi ...," (Name) menengokkan wajahnya ke arah lain. "aku akan bergabung dengan yang lain nanti."

"Tidak!" Caroline menahan (Name) untuk pergi. "Kita harus segera pergi dari sini. Se-ce-pat-nya."

(Name) masih bersikeras untuk tidak bergabung dengan prajurit lainnya. Ia kembali menolehkan kepalanya ke arah jendela. "Tapi ..."

... Levi ...

#

Pria berambut hitam dengan tinggi tidak kurang dari 160 cm itu masuk ke dalam pos jaga yang sama dengan Mike. Menatap pemandangan di hadapannya. Ini bukan berita bagus. Titan yang akan mereka lawan adalah Zeke dan para babinya.

Levi berjalan mendekati Mike. Beberapa prajurit tetap berada di sana bersama pria yang kekuatannya setara dengan Levi. "Mike," panggilnya.

Tanpa mengalihkan pandangannya, Mike berkata, "Ada sembilan titan yang datang dari arah barat, 700 meter sebelum kita berhasil mengevakuasi semuanya."

"Satu-satunya jalan keluar dari sini adalah berhadapan dengan mereka ... Tidak ada jalan lain lagi."

"Itu artinya, tidak ada yang dapat kita lakukan selain melawan mereka. Evakuasi harus segera dilaksanakan atau kita akan kehabisan waktu. Apalagi ...," ucapan Mike menggantung. Pandangannya tak lepas dari salah satu makhluk aneh yang tingginya sekitar 17 meter dengan bulu yang menutupi sebagian besar tubuhnya. Jika dibilang titan ... makhluk itu lebih mirip seperti, "...makhluk buas itu sama sekali tak mirip titan lainnya. Kita harus berhati-hati dengannya."

***

Hai, pembaca sekalian.

Sebenarnya saya agak ragu dengan warna rambut Mas Mike. Jadi saya serahkan saja pada penilaian kalian masing-masing :)

Saya lupa mau bilang apa lagi ... pass, deh :)
Jangan lupa jaga kesehatan, besok hari Senin looo า(°﹏°า )

 pass, deh :)Jangan lupa jaga kesehatan, besok hari Senin looo า(°﹏°า )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap saja itu saya :))

See ya

See ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang