Ch 18.6

1.1K 161 14
                                    

°

Kedelapan belas : 6
-The Man with Angel Wings-

.

Zeke menyarungkan kembali pisaunya. Satu serangga sudah ia singkirkan dan kini ia hanya perlu mendapatkan Levi saja. Rencananya untuk melakukan agresi terhadap benteng pertahanan Fritz akan... oh, tentu bukan Fritz lagi namanya. Mungkin, pria sialan itu lebih dikenal dengan nama Reiss.

"Perse, sayangku, kemarilah," ucap Zeke seraya melangkah mendekati (Name) tanpa menghiraukan Levi yang masih terguncang dengan kematian 'paman tersayangnya'. "Perse," panggilnya sekali lagi.

(Name) yang namanya terus terpanggil masih bergeming. Di dalam kepalanya, ia tengah dibanjiri informasi. Informasi tentang masa lalunya; informasi tentang dirinya, keluarganya, dan informasi tentang siapa Zeke sebenarnya.

Zeke menatap rendah ke arah (Name), namun, masih dengan nada bicaranya yang lembut, ia memanggil, "Perse, (Name), putriku, kemarilah."

Tangannya terulur untuk menarik sejumput rambut yang menutupi kecantikan (Name) yang wajahnya kini tengah tertunduk. Helai-helai rambut (Name) terasa lembut di tangan Zeke, lalu bagaimana rasanya jika ia menciumnya? Apa sensasi yang akan ia rasakan?

Maka, di dekatkanlah wajah Zeke untuk mencium sejumput rambut (Name) tersebut. Sensasi menggelitik dan aroma wangi yang memenuhi rongga dadanya benar-benar menggoda. Lalu... bagaimana rasanya jika rambut (Name) memenuhi genggamannya? Memohon padanya untuk terus melanjutkan itu? Dan ia akan terus bersikap heartless sampai seluruh rasa puasnya tersalurkan? Bagaimana jika ia mengantarkan (Name) kembali kepada keluarganya di sana, di tempat yang jauh yang tak akan mungkin bisa dicapai oleh manusia yang masih hidup?

Zeke tersenyum lebar. Senyum yang membuat siapa saja yang melihatnya merasa jijik.

Namun, senyum itu tidak berlangsung lama ketika ia mendapati air muka (Name) yang berbanding terbalik 180° dari beberapa saat yang lalu. Gadis itu ... menatapnya dengan tatapan benci?

"Perse-," tak urung Zeke menyelesaikan kata-katanya, (Name) sudah menyelanya terlebih dahulu.

"H-hentikan! Jangan panggil aku seperti itu! D-dan jangan sembarangan m-menyentuhku!"

(Name) bergerak kaku untuk menghindar dari Zeke, menepis tangannya dan bangkit berdiri dari tempatnya jatuh terduduk tadi. Namun, bukan Zeke namanya jika ia menyerah begitu saja.

"Per- (Name), mengapa kau menghindar dariku?" Zeke ikut bangkit berdiri. Wajah (Name) yang dipenuhi rasa takut benar-benar menggodanya untuk melakukan itu saat ini juga.

"I-īe!" Zeke terus bergerak mendekat ke arah (Name), merapatkan tubuhnya pada pintu rumah dengan (Name) di antaranya.

Tubuh (Name) bergetar hebat. Ia menutup matanya rapat-rapat dan memalingkan wajahnya dari iblis yang memblokade dirinya.

Namun, suara gedebuk yang keras sekali membuat (Name) refleks membuka matanya.

Sebuah siluet hitam yang sesaat terlihat seperti terbang dengan sepasang sayap malaikat, muncul dari balik punggung Zeke dengan sebuah balok kayu bakar ditangannya dan siap menghujam bagian vital pria itu. Dalam sekali ayunan, Zeke langsung oleng. Sebelum benar-benar oleng, kepala Zeke juga membentur pintu cukup keras.

Setidaknya, cukup untuk memberikan jarak bagi Levi dan (Name) untuk lepas dari cengkraman Zeke.

"Ayo, kita pergi dari sini!"

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disappear (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang