SEPULUH

3.1K 219 2
                                    

Alka berdecak kesal dan memutar dirinya 180 derajat, "nyusahin banget sih lo!"

"Gue gak balakan nyusahin lo, kalo lo gak makan roti gue!!" bentak Diana

"Ikut gue." ucap Alka sambil menarik tangan Diana dan berjalan dengan cepat.

"Pelan pelan tai," ucap Diana

Alka tidak memperdulikan ucapan Diana, Alka mengajak Diana menuju kantin, dan bertanya kepada ibu kantin.

"Ada sisa makanannya bu?" ucap Alka kepada ibu kantin.

"Sisa makanan? Oh ada dibelakang, nak" jawab ibu kantin

"Astagfirullah, bukan sisa makanan bekas orang bu, maksud saya makanan yang belum laku." ucap Alka

"Oh, bilang dari tadi dong, udah habis nak," ucap ibu kantin

Alka memandang Diana yang sudah kelaparan, "udah habis, mending lo makan sisa orang dibelakang," ucap Alka

"Ha?! Gila lo ya! meding lo aja yang makan luan, lo pikir gue hewan?!!" bentak Diana.

"Kali aja lo mau, kan lo lagi kelaperan." ucap Alka dengan nada datar

"Mending gue pulang, dari pada deket sama orang kayak lo!" ucap Diana sambil meninggalkan Alka.

"Yaudah pulang lo sana! Gue juga jijik deket sama lo," ucap Alka.

Diana berjalan menuju gerbang untuk menunggu angkot yang akan mengantarnya pulang, akhirnya Diana mendapatkan angkot yang akan mengantarnya pulang, saat ingin naik, tiba-tiba Alka menarik tangan Diana.

"Sakit tolol! Gue mau pulang!! Ngapain lo mengang tangan gue?" ucap Diana

"Makan." ucap Alka sambil menarik Diana.

"Bang, dia gak jadi naik" ucap Alka kepada abang angkot.

"Alaahh..." decak sang supir angkot.

"Tapi lo jijik deket gue?!" bentak Diana sambil melepaskan genggaman Alka

"Lo denger ya?" tanya Alka

"Ya denger lah!!" jawab Diana memasang wajah kesal. "Lo ngapain narik gue sih hah?!!" bentak Diana mengulangi ucapannya

"Lo budeg atau apa sih?!! Kan udah gue bilang mau makan!" ucap Alka, "dasar otak udang." Alka melanjutkan ucapannya tapi dengan nada pelan.

"Apa lo bilang? Otak apa?" tanya Diana

"Otak udang." jawab Alka

"Hah!!" Diana ingin rasanya marah karena disebut otak udang, "lo mau ngatain gue apa lagi?!!" Diana melanjutkan pertanyaannya

"Ada deh, rahasia." ucap Alka

"Dih, anjing." ucap Diana merasa kesal.

"Cantik cantik kok ngomongnya gitu?" ucap Alka.

"Apa? Lo bilang gue apa?" Diana ingin mendengar kembali ucapan Alka.

"Lah, kok gue bilang dia cantik sih? Mukanya aja kayak pemulung." ucap Alka dalam hati.

"Ha? tadi gu-gue ngomong pemulung kok ngomongnya gitu?" ucap Alka berbohong.

"Tapi-" ucapan Diana

"Udah, ikut gue! Lo laper gak?!" ucap Alka

Alka menghidupkan mesin motor ninjanya,"naik cepet" ucap Alka

Diana menaiki motor Alka tetapi dia tidak bisa menaikinya karena tubuhnya pendek, bisa saja dia menaikinya, tetapi harus memegang pundak Alka.

"Gue gak bisa naik." ucap Diana

Alka berdecak kesal,"makanya jadi orang jangan pendek! udah pendek, bego pula! Kan lo bisa pegang bahu gue!!" ucap Alka

Akhirnya Diana bisa menaiki motor Alka yang terlalu tinggi baginya. Mereka berdua menelusuri kuliner yang ada dipinggir jalan.

"Lo mau makan apa?" tanya Alka

"Terserah." jawab Diana

Alka mencari makanan yang cocok untuk Diana, dan kemudian Alka menemukan makanan yang tidak akan membuat Diana lapar lagi.

"Tuh, lo makan itu aja" ucap Alka sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah tempat sampah.

Diana melihat kearah jari telunjuk Alka dan mengikuti arah yang ditunjuk Alka.

"Gila ya lo!! Lo itu ngeselin banget tau gak! Lo niat gak sih ngajak gue makan?!!" bentak Diana.

"Sebenarnya sih gue gak niat, cuma gue kasian aja sama lo, kelaperan kayak gini, ntar lo tambah bego lagi." ucap Alka

Diana berdecak kesal lalu turun dari motor dan pergi meninggalkan Alka

"Lo mau kemana?!" ucap Alka

"Mau pulang!" jawab Diana

"Emang lo tau arah pulang?" tanya Alka

Diana melihat sekeliling, dia tidak tau tempat asing tersebut, kemudian Diana memutar badannya 180 derajat dan berjalan ke arah Alka.

"Gak tau kan lo, haha." ucap Alka, "sini," Alka mengajak Diana ke tempat pedangan sate.

"Pak pesen satenya 2 porsi ya." ucap Alka kepada pedagang sate.

Mereka berdua duduk dimeja yang tidak jauh dari si pedagang sate. Diana dan Alka duduk bersebelahan mengarah dinding, mereka diam satu sama lain. Akhirnya si pedagang sate menghantarkan pesanan Alka.

"Bosen gue duduk disini," ucap Diana.

Diana duduk dikursi yang membelakangi dinding, Alhasil Diana dan Alka duduk saling berhadapan.

"Lo kenapa pindah posisi? Mau ngeliat muka gue kan?" tanya Alka dengan merasa percaya diri.

"Dih, pede banget lo!" ucap Diana dengan kesal.

"Jujur deh lo, gue tau kalo gue ganteng" ucap Alka

"Ngeselin banget sih!" Diana pindah ke kursi yang dekat dengan si pedagang, ia dan Alka tidak lagi satu meja, dan melanjutkan makan.

"Kok pindah lagi sih? Ntar diganggu preman, mampus lo" ucap Alka.

Diana tidak memperdulikan ucapan Alka, ternyata benar dugaan Alka, tiba-tiba datang 2 orang preman yang memita uang keamanan kepada si pedagang, salah satu preman tersebut mengoda Diana.

"Halo adek cantik, sendirian aja nih, abang temenin ya." ucap si preman

Diana hanya diam, dia benar benar takut, dan Diana menyesal tidak mendengarkan ucapan Alka, alhasil dia digoda terus oleh preman itu.

Alka hanya melihat gerak gerik si preman yang sedang menggoda Diana, dia terlihat tidak peduli kepada Diana, tapi, mengapa dia selalu saja memperhatikan gerak gerik si preman saat menggoda Diana?







Kepo kann..?😂 Pantengin terus The Stupid Girl yaaa😍 jangan lupa VOTE dan COMMENT







The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang