ENAM BELAS

3K 220 12
                                    

Bel istirahat berbunyi, bagaikan panggilan untuk semua siswa siswi untuk mengisi perut mereka yang sudah memberikan sebuah kode.

Kelas 11 ipa 2 tampak ricuh, dikarenakan sang mentri keuangan kelas, sedang berteriak memanggil beberapa penghuni kelas yang belum membayar uang kas.

"Alka! Uang kas!" teriak si bendahara yang bernama Zahra.

Para penghuni kelas langsung pura-pura sibuk, ada yang tidur, ada yang pura-pura gak dengar, ada juga yang langsung kabur ke kantin untuk menghindari Zahra, si bendahara.

"Mampus gue, malah cuma bawa 20 ribu lagi." ucap batin Alka.

"Alka! Uang kas! Udah sebulan gak lo bayar!" ucap Zahra yang langsung mendatangi Alka.

"Berapa uang kas gue?" tanya Alka.

"Sembilan puluh sembilan ribu lima ratus ribu rupiah!" bentak Zahra.

"Hah? Wah, lo pasti salah ngitung, coba itung ulang." ucap Alka.

"Gue kalo soal duit gak pernah salah ngitung!" bentak Zahra.

Alka meminjam uang Gafar, "Far, minjem uang lu, seratus ribu. Buat bayar uang kas, ntar pas di rumah gue bayar, soalnya gue gak bawa uang."

Tanpa berfikir panjang, Gafar langsung mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dompetnya.

"Nih! Lo ambil aja kembaliannya!" ucap Alka.

"Nah, gitu dong. Bayar uang kas, kan gak ada lagi dosa lo, kalo lo tiba-tiba mati." ucap Zahra langsung pergi meninggalkan Alka.

"Kurang ajar," ucap Alka memasang wajah kesal.

Alka melirik Diana, sedang apa Diana? Apa yang dilakukannya? Dia lagi duduk sendirian, karena Salvia tidak hadir hari ini, dikarenakan sakit.

Alka berniat duduk di samping Diana, tetapi saat ingin berdiri tiba-tiba Azril datang membawa minuman untuk Diana.

Tapi, dia mempunyai cara agar Azril tidak mendekati Diana.

"Diana!" teriak Alka memanggil Diana.

Diana langsung menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.

"Apa?" ucap Diana sambil menoleh ke belakang yang ternyata ada Alka.

"Sini lo," ucap Alka

Diana langsung meminta izin ke Azril, "gue ke sana bentar ya, Zril."

Azril hanya mengagguk.

Diana berjalan melewati beberapa baris meja, untuk menuju meja Alka.

"Ada apa manggil gue?" tanya Diana bingung

"Gak ada apa-apa" jawab Alka ngeles.

"Kalo gak ada apa-apa kenapa manggil gue?" tanya Diana mulai kesal.

"Eh, denger nih ya, kan lo masih pembantu gue, jadi lo harus deket sama gue kalo kemana mana," ucap Alka.

"Jadi kalo misalnya lo mau ke toilet, gue harus ngikut lo masuk ke toilet juga?!" ucap Diana meninggikan nada suaranya.

"Iya, bisa jadi." ucap Alka dengan nada santai.

"Hah?!" ucap Diana kaget dengan jawaban Alka.

"Gak mungkin lah bego, otak lo mesuman banget sih," ucap Alka tersenyum sinis.

"Lo kali yang mesuman!" bentak Diana meninggalkan Alka.

"Diana! Lo masih pembantu gue!" ucap Alka.

"Gue gak mau lo jauh dari gue, Diana," ucap batin Alka, entah kenapa tiba-tiba hati Alka selalu ingin dekat dengan Diana.

Hati Alka merasakan sesuatu yang tertusuk di dalam hatinya.

Adam dan Gafar yang sedari tadi memperhatikan ekspresi Alka, mereka ingin mengibur Alka. Tapi apadaya, Alka benar benar tidak bisa dihibur.

"Alka," tegur Gafar.

"Apa?" tanya Alka

"Ntar lo nyanyi apa?" tanya Gafar penasaran.

"Gak tau." ucap Alka dengan ekspresi wajah yang tak seperti biasanya.

Gafar dan Adam tidak menyangka kalau Alka belum mempersiapkan penampilannya dihari ulangtahun sekolahnya.

"Acaranya 4 hari lagi, Al. Astagfirullah," ucap Adam sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Gue bingung mau nyanyi apa." ucap Alka.

"Lagu yang lagi hits aja," ucap Gafar.

"Nah, gue tai!" ucap Adam.

"Ngomong pake typo segala," ucap Alka.

Adam berfikir sejenak, dia sedang memilih lagu yang ada di otaknya, "Lo nyanyi lagunya Ed Sheeran," ucap Adam.

"Judulnya?" tanya Alka.

"Perfect, kan lagunya gak terlalu anu— pokoknya lo nyanyi lagu itu aja," ucap Adam berantusias.

"Bener kata Adam, Al." ucap Gafar.

"Kira-kira Diana nyanyi lagu apa? Ntar lagunya samaan gimana?" ucap Alka penasaran.

"Kok sekarang lo mentingin Diana sih? Yang penting lo latihan aja dulu." ucap Adam.

"Diana nyanyi lagu tahun 90'an, judulnya lupa gue, pokoknya lagu itu gak asing banget" ucap Adam.

"Oh, gitu ya?"

"Iya. Eh, ntar pas pulang sekolah kita jenguk Salvia." ucap Gafar dengan ekspresi senangnya.

"Ciee... Jenguk pacarnya," ejek Adam.

"Hah? Salvia sama Gafar?" tanya Alka yang tidak menyangka.

"Iya bener." ucap Adam.

"Woaah... PJ dong," ucap Alka antusias.

"Pacaran apaan, masih PDKT," jawab Gafar.

"Tenang aja, nanti kita bantu kok," ucap Alka.

Gafar hanya tersenyum melihat tingkah laku teman-temannya.

Bel tanda istirahat kembali berbunyi, setelah memberi kesempatan pada seluruh manusia yang ada di sekolah tersebut untuk makan.

Mereka semua kembali belajar, Alka yang sedari tadi tidak memperhatikan guru yang menjelaskan, dia hanya melihat gerak gerik Diana. Mengapa hatinya selalu ingin memperhatikan Diana? Inikah yang dinamakan cinta? Apakah cinta harus memberikan alasan?


Jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT yakss😊, Gimana bagian di part ini? Gantung yah? Apa penyebab Alka pindah?

Tetap baca The Stupid Girl yaa..😆

Tengkyuu

The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang