DUA PULUH SATU

3.2K 210 42
                                    

Diana kaget saat Alka menepis botol air mineral yang sedang diminumnya, hampir saja Diana tersedak dengan air.

"Apaan sih lo!" bentak Diana.

Alka menatap Diana geram, dia langsung menarik tangan Diana dan berjalan keluar ruangan aula. Mereka berjalan di koridor, Diana berusaha melepaskan genggaman Alka tetapi genggamannya terlalu kuat, sehingga Diana tidak bisa melepaskannya.

"Lepasin tangan gue!" bentak Diana.

Tetapi Alka tidak merespon ucapan Diana, Alka semakin cepat berjalan sehingga Diana hampir terjatuh karena langkah Alka yang begitu lebar, kemudian mereka sampai ditempat tujuan Alka, yaitu kantin.

"Duduk disini!" ucap Alka dengan nada bentakkan, sehingga murid yang lain menoleh ke arah Alka dan Diana.

Diana berdecak kesal.

Alka pergi untuk memesan  minuman, Diana sangat kesal dengan Alka, karena hidungnya hampir terasa perih dikarenakan air yang berada di dalam hidungnya.

Alka membawa dua gelas minuman di kedua tangannya, dan meletakkan minuman tersebut di meja, "Minum ini aja!" bentak Alka.

Diana hanya menggeleng pertanda tidak.

"Lo pikir gue ngasih lo racun? Gue bilang minum!" bentak Alka.

Diana langsung meminum minuman yang diberi Alka, dia merasa Alka sedang memperhatikannya, Diana menggerakkan matanya ke arah Alka, dan ternyata benar, Alka sedang memperhatikan Diana

Diana langsung meminum minuman yang diberi Alka, dia merasa Alka sedang memperhatikannya, Diana menggerakkan matanya ke arah Alka, dan ternyata benar, Alka sedang memperhatikan Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa gak, biasa aja ngeliatin gue? Kayak ngeliatin Rendang," ucap Diana kesal.

Alka merubah posisi tangannya menjadi melipatkan kedua tangannya, "Iya, lo itu memang kayak  Rendang, sama sama enak dilihat," ucap Alka sambil bertopang dagu.

"Apaan sih!" ucap Diana sehingga pipinya memerah

Alka hanya tersenyum tipis melihat ekspresi Diana, dan Diana lanjut meminum minumannya, kemudian Diana kembali melihat Alka, "Kok gak lo minum? Jangan-jangan lo ngasih sianida diminuman ini!" bentak Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alka hanya tersenyum tipis melihat ekspresi Diana, dan Diana lanjut meminum minumannya, kemudian Diana kembali melihat Alka, "Kok gak lo minum? Jangan-jangan lo ngasih sianida diminuman ini!" bentak Diana.

"Lo pikir gue Jessica pake ngasih  Sianida segala," ucap Alka memasang wajah kesal.

"Siapa tau---" tiba-tiba mata Diana terkunci oleh seorang yang dikenalnya, "Azril!" ucap Diana  sambil berdiri dan meninggalkan Alka.

"Diana! Mau kemana lo!" ucap Alka dengan nada tinggi.

Diana tidak memperdulikan panggilan Alka, dan Diana tetap  berlari mengejar Azril.

Gafar dan Adam melihat kejadian tersebut langsung mendekati Alka,

"Ada apa lo sama Diana?" tanya Gafar kebingungan.

Alka hanya diam, ia tidak menjawab pertanyaan Gafar, "Azril..." ucap Alka dengan mengepal kedua tangannya dan rahangnya yang mengeras.

"Lo kenapa nyebut nama Azril?" tanya Adam keheranan.

Alka hanya menatap kedua sahabatnya, lalu dia pergi dan ingin menghampiri Azril, Dia mencari Azril kesana kemari tetapi tidak ketemu, hanya satu ruangan yang belum dilihatnya, yaitu perpustakaan. Alka berlari dengan penuh emosi, gara-gara Azril ia tidak bisa memandang wajah Diana lebih lama.

Alka melihat Azril dan Diana duduk berdua sedang membaca buku, Alka langsung mendekati Azril dan ia menarik kerah baju Azril.

Diana sontak kaget dengan keberadaan Alka yang tiba-tiba ingin memancing keributan, "Alka!" bentak Diana yang langsung menepis tangan Alka dari kerah baju Azril.

"Apa apaan lo! Tiba-tiba datang terus mengundang keributan! Ini perpustakaan bukan ajang buat berantem!" bentak Diana yang langsung menarik tangan Azril dan meninggalkan Alka sendirian, lagi dan lagi.

"Arghh!!!" ucap Alka sambil mengacak-acak rambutnya.

***

"Diana, kita mau kemana?" tanya Azril.

"Ya ke kelas lah, kan bentar lagi bel," ucap Diana sambil tersenyum.

Azril melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, "Eh iya," ucap Azril sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Sesampainya di kelas, Diana disambut oleh Mona yang tidak senang melihat Diana berjalan memasuki kelas berdua dengan Azril, Mona hanya memandang Diana dengan tatapan sinis, Mona ingin menghajar Diana lebih parah dari sebelumnya.

Diana duduk di kursi yang disebelahnya ada Salvia yang serius memainkam game online yang ada di Android, yaitu Mobile Legend. Diana ingin menjahili Salvia.

"Sal," tegur Diana.

"Hmm?" ucap Salvia yang masih fokus dengan layar ponselnya.

"Ck, bisa gak sih kalo gue ngomong lo ngeliat wajah gue?" ucap Diana kesal.

"Hmmm, iya." ucap Salvia yang masih tetap terfokus.

Diana menghela napas berat, karena Salvia tak mau mendengarnya berbicara, alhasil Diana mempunyai cara, yaitu dengan menekan tombol home yang terdapat pada ponsel Salvia.

Salvia naik darah karena hampir saja Salvia mengalahkan lawannya, "Diana!" bentak Salvia.

Diana kaget dengan teriakan Salvia yang menguncang lautan Samudra. "Apa?" tanya sambil mengeluarkan ponsel dan memainkannya.

"Lo tau gak sih gue tadi hampir mengalahkan musuh gue!" ucap Salvia marah.

"Gak." ucap Diana singkat dan masih memainkan layar ponselnya.

"Bisa gak sih kalo gue ngomong lo ngeliat gue! Gue di samping lo, bukan di dalam hape lo!" bentak Salvia.

Diana langsung melihat wajah Salvia yang sedang marah, "Gimana rasanya?" tanya Diana.

"Rasa apanya?" tanya Salvia bingung, dan mencerna ucapan Diana.

"Pikir aja sendiri!" ucap Diana kembali memainkan ponselnya.

"Diana! Ngeselin banget sih lo!" ucap Salvia dengan kesal.

Diana hanya tertawa, karena dia berhasil menjahili Salvia.


[TBC]

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA😍





The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang