TUJUH

3.3K 253 11
                                    

Diana dan Azril turun dari rooftop, saat berjalan di koridor, mereka menjadi pusat perhatian karena si anak baru yang tampan dengan wajah blasteran, tak kalah dengan wajah Alka, ketampanan Alka dan Azril seimbang.

Diana dan Azril mendengarkan ocehan para cabe cabean yang ada di sekolahnya.

"Gak usah diperduliin perkataan mereka, jalan aja terus, jangan ngeliat mereka." ucap Azril

Diana menuruti perkataan Azril, tetapi ingin rasanya Diana menjahit mulut para cabe cabean tersebut. Diarah lain Mona dan gengnya melihat Diana dan Azril berjalan berdua.

"Ewh, ganjen banget sih tuh anak, gak Gafar, gak Azril dideketin aja, apasih yang didambakan dari Diana? Otaknya? Otaknya kan bodoh. Iya gak girls?" ucap Mona dengan senyuman jahat dan diikuti dengan tawa para gengnya

"Hahahaha, bully aja yuk Mon" ucap Herlin.

"Bagus juga ide lo." ucap Mona

"Liat aja nanti, habis lo gue buat." sambung Mona dengan nada pelan.


Diana dan Azril menuju ke kantin untuk membeli makanan, Diana melihat di kantin ada Alka, Gafar, dan Adam sedang tertawa bersama entah apa yang sedang mereka bahas, tetapi Diana tidak perduli, dia sangat membenci Alka.

"Lo mau mesen apa?." tanya Azril

"Sama aja kayak lo." jawab Diana

Azril berjalan menuju Bu Neti untuk memesan makanan. "Bu, nasi pake ayamnya 2 ya, minumnya es teh 2".

"Wokeh..." ucap Bu Neti dengan nada semangat.

5 menit berlalu, akhirnya pesanan Diana dan Azril datang. "ini pesanannya." ucap Bu Neti

"Makasih bu." ucap Azril dengan senyuman.

"Kamu ini ganteng banget, nak. Pacarnya Diana ya?" ucap Bu Neti ke Azril.

Diana tersedak nasi yang masih ada dimulutnya, dia kaget mendengar perkataan Bu Neti sipemilik kantin.

"Iya bu, Pacar saya." ucap Azril singkat.

Diana batuk dengan keras, mendengar perkataan Azril. Sehingga murid yang di kantin ikut mendengar perkataan Azril, terutama Alka dan teman temannya juga ikut mendengar. Para gadis terlihat memendam rasa benci kepada Diana karena pacaran dengan lelaki tertampan disekolahnya. Diana melihat sekeliling, murid murid melihat Diana dan Azril dengan tatapan sinis.
"Udah gak usah baper, gue cuma bercanda." ucap Azril dengan wajah tertawa.

Diana terhipnotis dengan senyuman yang ada diwajah Azril.

"Woy!" ucap Azril.

Diana kaget dari lamunannya.

"Kok bengong sih?" sambung Azril.

"Eng-ga pa-pa" jawab Diana dengan suara terbata bata.

"Hahaha, ternyata lucu juga ya lo, cepetan abisin nasinya ntar lagi bakalan bel." ucap Azril

Diana menghabiskan nasinya dengan cepat, Azril melihat tingkah laku Diana ingin tertawa rasanya, Azril melihat pipinya gembung karena dipenuhi nasi yang ada dimulutnya.

"Ngopoin lo ngoloyotin goe" ucap Diana sambil mengunyah makanan yang penuh dalam mulutnya

"Nasi lo muncrat bego, telan dulu, baru ngomong, hahaha" ucap Azril sambil tertawa.

Diana menelan makanan yang penuh dimulutnya, lalu mengulangi perkataannya tadi, "lo ngapain ngeliatin gue?"

"Gapapa, pengen ketawa aja ngeliat tingkah lo." jawab Azril.

The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang