DUA PULUH

3.1K 206 6
                                    

"Diana!" seru Azril.

Diana yang baru melangkah masuk ke gerbang sekolah langsung disambut oleh Azril.

"Ya, ada apa Zril?" ucap Diana bingung.

Azril yang ragu mengatakan, bahwa ia ingin mengajak Diana pergi, "Ntar pas pulang sekolah nonton bioskop yuk,"

Diana berfikir sejenak,"Gak deh, Zril. Gue lagi gak ada uang." ucap Diana sambil berjalan menuju kelasnya.

"Gue yang bayarin," ucap Azril sambil menghalangi Diana.

"Gak usah, Zril. Mending lo tabung duit, lo." ucap Diana sambil tersenyum dan meninggalkan Azril.

Azril tidak tahu lagi bagaimana membujuk Diana agar mau pergi ke bioskop dengannya, dalam hati Azril dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan perhatian dari Diana.

Baru saja bel masuk, tiba-tiba ada kerusuhan di lapangan. Ternyata ada Alka yang sedang berkelahi dengan siswa kelas 12 IPS, para siswa-siswi yang ada di sekolah hanya melihat pertarungan antara Alka dan salah satu siswa jurusan IPS.

"Eh siapa tuh yang berantem!" ucap teman sekelas Diana.

Diana yang melihat ada kerusuhan langsung keluar kelas, ia ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dia memperhatikan ada darah diujung bibir Alka, sahabat Alka yaitu Adam dan Gafar berusaha memisahkan Alka dengan lawannya, tetapi Alka memberontak, akhirnya Para guru datang dan membuat pertarungan itu berakhir.

Diana yang tak kuasa melihat Alka yang sudah hampir kehabisan tenaga karena lawannya, hanya bisa diam. Jam pelajaran dimulai kembali dengan kondusif.

Bu Siti selaku guru Fisika masuk ke kelas 11 IPA 2, suasana di kelas terasa tenang. Seperti biasa Bu Siti menjelaskan tentang 'Hukum Newton' yang belum tuntas.

"Bu! Ada pr!" ucap Bagas cowok yang rajin mengerjakan tugas, sekaligus mencari muka dengan Bu Siti.

Semua pasang mata menatap Bagas dengan tatapan sinis, ingin rasanya mereka menendang Bagas sampai ke Danau Toba, Bu Siti yang awalnya lupa akhirnya mengingat kembali kalau ada tugas.

"Oh iya, ibu lupa. Kumpulkan tugas kalian sekarang!" perintah Bu Siti.

"Diana, lo udah selesai?" tanya Salvia.

"Udah kok, Sal" jawab Diana.

Para murid mengumpulkan pr mereka, tetapi yang mengumpulkan hanya sebagian, "Cuma segini? Oke kalau gitu, yang tidak mengerjakan tugas keliling lapangan tiga kali!" bentak Bu Siti.

"Kita lanjutkan materi tadi," ucap Bu Siti.

Tiba-tiba Alka memasuki kelasnya, Diana melihat keadaan Alka yang agak sedikit membaik merasa lega.

Salvia yang penasaran apa yang terjadi sebenarnya, "Si Alka kenapa bisa berantem sama anak IPS?" tanya Salvia.

"Gak tau gue." jawab Diana.

"Ntar gue tanya sama Gafar," ucap Salvia.

Diana tidak merespon ucapan Salvia, dia melanjutkan mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Diana melihat ke arah belakang terdapat Alka yang sedang meletakkan kepalanya dipangkuan mejanya.

***

Alka, Gafar, Adam dan Azril berkumpul di meja barisan belakang.

"Anak kelas 12 IPS ngajak tanding basket 3 hari lagi," ucap Alka.

"Kok bisa ngajak tanding? Emang masalah kita sama anak IPS apa?" ucap Azril.

The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang