Tingkah laku si preman semakin menjadi-jadi, preman itu mulai menyentuh dagu Diana, Alka melihat kelakuan si preman dan menyudahi makannya yang sebenarnya belum habis, kemudian Alka berdiri dan menuju meja yang di duduki Diana.
"Bang jangan ganggu dia," ucap Alka
Si preman langsung menatap Alka bingung, "emang lo siapanya dia, Hah?! Serah gue dong!" bentak si preman yang langsung berdiri.
"Dia pacar gue-" Alka yang tidak percaya kalau dia mengeluarkan kata itu langsung bungkam.
"Hah?!-" Diana kaget mendengar perkataan Alka.
"Eh bego!, ngapain lo ganggu anak orang? kayak gak punya istri aja lo! Ayo cabut!" seru teman si preman.
Akhirnya si preman yang menggangu Diana tidak melakukan keributan.
"Kan udah gue bilang, jangan pisah meja sama gue! susah banget dibilangin, untung aja preman tadi cuma pegang dagu lo!" bentak Alka
Diana hanya tunduk mendengar ucapan Alka, tapi, mengapa Alka mendadak khawatir? dan mengapa Alka berkata kalau Diana adalah pacarnya?.
"Ayo, gue anterin pulang." ucap Alka
"Tapi satenya belum habis." Diana tidak merelakan makanan kesukaannya itu tersisa begitu saja.
"Udah ayo pulang!!" bentak Alka
Diana langsung cepat menghabiskan sate tersebut kurang dari 1 menit, ia memakannya dengan mulut yang terbuka lebar dan makanan yang tertampung di sendok, sedangkan Alka membayar makanan.
"Udah?" tanya Alka
Diana hanya mengangguk, dia tidak bisa menjawab, karena makanannya penuh dengan lontong dan sate buatan orang Padang tersebut.
"Lo duduk aja dulu, abisin makanan yang ada di mulut lo."
Diana langsung duduk dan mengunyah makanan yang penuh di mulutnya, saat makanan tersebut lenyap ditelannya, dia langsung mengambil air, dan meminumnya.
Alka menghidupkan mesin motornya dan disusul oleh Diana yang duduk di belakangnya. Sepanjang perjalanan mereka tidak banyak bicara, Diana terlihat memikirkan sesuatu, pertanyaan itu selalu tengiang di pikirannya, mengapa Alka berkata kepada si preman kalo dia adalah pacarnya Alka? Mungkin saja agar Diana tidak di ganggu oleh si preman, Diana tidak terlalu berharap yang dikatakan Alka saat itu benar
"Arah mana?" Alka memecahkan keheningan
"Kanan-" jawab Diana
Motor Alka berbelok ke kanan, dan saat di jalan Diana menunjuk rumahnya, "itu rumah gue, yang pagar coklat"
Alka mempercepat motornya agar cepat mengantar Diana ke rumahnya, sebenarnya dia tidak ingin berlama-lama dengan gadis bodoh itu.
Saat turun, Diana melihat adiknya yang melipat kedua tangannya dan memperhatikan Diana. Raut wajah Rizal tersimpan banyak pertanyaan untuk kakaknya. Diana membuka pagar rumah, dan berjalan menuju pintu, tetapi dihalangi oleh adiknya.
"Siapa Dia?" tanya Rizal
"Temen." jawab Diana
"Lo kok lama banget pulang?!" Rizal agak meninggikan nada suaranya
"Ada tugas." jawab Diana.
"Tugas apa?" tanya Rizal, dia memang khawatir kepada kakak yang sangat disayangnya.
"Sekolah." jawab Diana.
Rizal percaya jawaban kakaknya dan dia langsung pindah posisi berdiri disamping pintu, dan mempersilakan kakaknya masuk, dan disusul oleh Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stupid Girl
Teen Fiction•Highest rank #319 Teenfiction 10/08/2018• "LO ITU GAK BISA BERARGUMENTASI!!! LO GAK TAU APA APA!! GAK USAH SOK PINTAR!! OTAK LO KOSONG!!!" -Alka --------------- "Iya! gue emang bodoh, tolol, lemot! Tapi gue punya hati!!, gue juga punya perasaan...