DUA PULUH LIMA

3K 205 25
                                    

Play mulmed diatas, biar bacanya tambah baper.
••••

Hari yang melelahkan bagi sebagian murid yang ikut berpartisipasi acara pentas seni. Diana tak pernah terlihat seperti biasanya, saat ini dia memikirkan hal yang dikatakan Azril kepadanya.

Di kantin sekolah terdapat Salvia dan Diana sedang berbincang.

"Lo kenapa?" Tanya Salvia keheranan.

"Gue harus jawab apa?" tanya Diana sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Eh, kok lo malah nanya balik? Emang lo ada masalah apa?" tanya Salvia.

Diana memikirkan apakah dia harus memberi tahu masalah yang dialami saat ini.

"Engga ada." jawab Diana singkat.

"Oh, jadi lo udah berani main rahasiaan ke gue?" ucap Salvia sambil melipat kedua tangannya dan memasang ekspresi kesal.

"Bukan gitu, Sal." ucap Diana.

"Jadi apa?" tanya Salvia.

Diana mulai menghirup napas berat lalu menghembusnya melalui mulut.

"Hmm, Azril nembak gue, Sal." ucap Diana

Salvia kaget dengan ucapan Diana barusan.

"Hah? Serius lo? Kapan? Dimana? Dia ngomong kayak gimana? Dia ngasih lo apa?" tanya Salvia dengan bertubi-tubi.

"Nanyanya satu-satu kek," ucap Diana memasang wajah datar.

Diana menjelaskan apa yang terjadi padanya sebelum pentas seni dimulai, dan Salvia mendengarkan dengan ekspresi wajah dan mulutnya agak sedikit terbuka. Tak berapa lama akhirnya Diana selesai bercerita.

"Pantes Alka hari ini mukanya serem banget, dan dia juga keliatan murung, dan gak biasanya dia kayak gini. Pas gue nanya ke dia, dan dia malah diam, ngeliat muka gue dengan wajah yang ngajak berantem. Serem gak tuh? Akhirnya gue tau alasannya," ujar Salvia sambil tersenyum miring.

Diana termangu sebentar dan memikirkan dari mana Alka bisa tau kalau Azril mencintai Diana.

"Lah, emang hubungannya sama Alka apa? Dari mana dia tau kalo gue ditembak Azril?" tanya Diana keheranan.

"Entah lah, kayaknya Alka cinta sama lo, tapi dia mengungkapkan melalui sikapnya sama lo." ucap Salvia.

"Dari sikap? Lo tau kan sikap Alka ke gue? Dia jahat sama gue, dia ngerjain gue, dia ngejek gue, dan dia jadiin gue sebagai pembantunya. Ya kali Alka cinta sama gue?" ucap Diana sambil menghela napas.

Salvia memikirkan kelakuan Alka kepada Diana, mulai dari Alka menyuruh Adam memasukkan sampah ke tas Diana, menghempas minuman yang diminum Diana, dan sampai membuat Diana menjadi pembantunya. Tetapi pikiran Salvia tertuju pada kebaikan Alka yang dilihatnya pada Diana meskipun cuma sekali, yaitu memberikan Diana air mineral.

"Kalo menurut lo Azril pantas untuk lo, mending terima aja," ucap Salvia langsung berdiri "Eh gue pergi dulu ya, gue dipanggil Gafar ke starbucks," ucap Salvia.

Diana hanya mengangguk, sebenarnya jarak dari sekolah ke starbucks sangatlah dekat, jadi berjalan kaki saja bisa. Lalu Diana mengambil ponsel yang berada dikantong roknya, dan mulai mengirimkan pesan untuk Azril.

The Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang