episode 4

628 74 33
                                    

"berat banget ini orang, makan apaan saja heol. "gumam daniel

"hyung, cepat bantu aku meletakkan dia di dekat sana. "kata daniel kepada ong seongwoo

"yak! apakah kamu yakin? kasihan dia niel ah. "kata seongwoo

"sudahlah hyung, tidak usah memikirkannya. emang ini tujuan aku menggendongnya. "kata daniel sambil ketawa jahat

ong hanya mengikuti perintah daniel, dia pun membantu daniel untuk meletakkan jihoon ke dalam tong sampah dekat gudang tersebut. setelah meletakkannya daniel dan ong pun segera pergi dari tempat tersebut.

***

"jihoon? apa yang kamu lakukan di sini? "tanya guanlin heran saat menemui jihoon dalam tong sampah

"YAK!!! siapa yang membawaku kemari!!! "teriak jihoon setelah sadar dari tidurnya

"molla, aku sudah melihat mu tertidur di dalam tong sampah ini, makanya aku membangunkanmu. "kata guanlin

"ommo, aku tidak mungkin tidur sambil berjalankan? setau aku aku tidak memiliki penyakit semacam itu. "heran jihoon sambil menggarukkan kepalanya

"hm, setau aku tadi daniel hyung bilang akan mengurusmu. jadi dia menyuruhku pulang duluan. "kata guanlin sambil mencoba memopong jihoon keluar dari tong sampah

"NDE?!!!! kamu bilang apa? KANG DANIELLLLL!!!!! " teriak jihoon kesel

"yak!! PARK JIHOON!! apa yang kamu lakukan di sana?" heran jinyoung 

jinyoung pun menghampiri jihoon dan guanlin, jinyoung menatap sinis ke arah guanlin dan melayangkan sebuah tinju tepat di wajah guanlin.

BRUK!

"BAE JINYOUNG!!! apa yang kamu lakukan? "teriak jihoon saat melihat sebuah tinjuan melayang ke arah guanlin

guanlin terjatuh saat jinyoung melayangkan tinjunya, dia hanya melihat dan memegang bibirnya yang tersobek.

"berani sekali, kamu memperlakukan uri jihoon seperti sampah!" kesel jinyoung sambil menendang guanlin

jihoon segera bangun dari tempatnya, dan menahan jinyoung agar tidak melukai guanlin lagi, dengan sigap jihoon memeluk pinggang jinyoung dari belakang. akhirnya jinyoung pun menghentikan kekerasannya terhadap guanlin.

"jinyoung ah, jangan memukulinya lagi.. dia tidak bersalah. aku mohon.. jebal jinyoung ah. "kata jihoon sambil menangis di pelukan jinyoung

"aku peringatkan kepada mu sekali lagi!! jika kamu melakukan uri jihoon seperti sampah lagi!! aku akan menghabisi nyawamu!! " ancam jinyoung dengan tatap killernya

jihoon segera membawa jinyoung pergi dari tempat itu, jihoon takut jinyoung akan nekat menghabisi guanlin saat ini. jinyoung merangkul dan memeluk erat pinggang jihoon dan mengecup keningnya untuk menenangkan jihoon.

***

"aw..aw.. kenapa malah aku yang harus di pukulin?" meringis guanlin sambil berusaha berdiri

"hyung? gwenchan ah? " tanya seonho sambil memeopong guanlin yang sedang kesakitan

"ah seonho ah, mian aku telah melanggar janjiku dan membuatmu menunggu lama. "kata guanlin sambil tersenyum ke arah seonho

"paboya!! kenapa kamu bisa sampai begini hyung? aku sangat takut kamu kenapa-kenapa. "kata seonho sambil memeluk erat guanlin dan menangis dalam pelukannya

"uljima, aku yang salah aku yang tidak menepati janjimu. mianhae seonho ah. "kata guanlin sambil membalas pelukannya dan mengelus rambut seonho

"paboya, paboya!! kamu tidak perlu minta maaf, seharusnya aku lebih ngertiin kamu lagi. tidak menuntut lebih ke kamu hyung hiks. "kata seonho dengan isakannya

"uljima seonho ah, hyung tidak apa-apa.. hyung tidak ingin melihat mata indahmu menjadi bengkak karena hyung. jebal uljima eoh. "kata guanlin sambil menghapus air mata seonho dan sesekali mengecup lama dengan penuh kehangatan di bagian kening kekasihnya.

***

"hoonie ah, buka pintunya woojin dan jinyoung ingin bertemu denganmu." kata chanyeol sambil mengetuk pintu kamar jihoon

tapi jihoon tidak merespon perkataan hyungnya, dia malah terus mengunci dirinya dan terus menangis merasa bersalah kepada guanlin gara-gara jinyoung.

"gwenchan ah hyung, mungkin dia butuh waktu sendiri. biarkan dia tenang dulu. " kata woojin

chanyeol pun meninggalkan woojin dan jinyoung, dia berjalan kembali ke kamarnya. sedangkan woojin dan jinyoung sedang duduk di ruang tamu. woojin yang bingung melihat pandangan jinyoung yang sungguh menyesal. membuat woojin penasaran dan bertanya kepada jinyoung.

"jinyoung ah, apa yang terjadi di sekolah tadi? tanya woojin penasaran

"aku memukul guanlin di hadapan jihoon. "kata jinyoung singkat

"mwoya?? kamu gila!! guanlin orang yang jihoon idamkan jinyoung ah. "bentak woojin

"ara hyung ara, cuman tadi aku melihat jihoon hyung ada di dalam tong sampah.. dengan reflek aku menghampiri mereka dan melayangkan sebuah tinju di wajah guanlin. "kata jinyoung panjang lebar

"apa aku tidak salah dengar! siapa yang berani melakukan begitu kepada uri jihoon!!! cepat katakan padaku jinyoung ah. "kata woojin sambil mencengkam kuat kerah jinyoung

jihoon keluar dari kamarnya menurunin tangga mencoba ingin mengambil cemilan, dia malah melihat woojin sama jinyoung yang sedang bertatapan sinis. jihoon pun menghampiri mereka dan menarik tangan woojin dari kerah jinyoung.

"apa yang kalian lakukan? apa tidak cukup soal tadi siang hah!!" bentak jihoon kasar

jinyoung dan woojin kaget saat melihat jihoon berada di belakang mereka, woojin dengan sigap melepaskan tangannya dari kerah jinyoung, dan menarik tangan pelan jihoon untuk mengisyaratkan duduk di sofa saat ini. jihoon yang matanya sembab karena menangis hanya pasrah di tarik dan duduk di sofa tersebut.

"hyung, mianhae.. aku telat membuat hyung menangis sampai mata hyung bengkak. "kata jinyoung sambil memeluk jihoon

jihoon terus menangis di pelukan jinyoung dan bergumam kesel terhadap jinyoung. woojin yang melihatnya tak tahan dan mengelus pelan rambut jihoon dan memeluk kedua sahabatnya itu.

"kamu jahat, seharusnya kamu tidak melukai guanlin. kamu hanya salah paham hiks. "kata jihoon

"mian mian mian, aku salah mianhae hoonie hyung ah. "kata jinyoung dengan lesu

"uljima, ini semua hanya salah paham, jinyoung tidak bermaksud memukulnya, sudah aku mohon jangan menangis lagi eoh. "kata woojin

"semua ini gara-gara hiks, KANG DANIEL hiks hiks. "kata jihoon dengan isakannya

jinyoung dan woojin pun tersentak kaget saat mendengar jihoon nyebut nama KANG DANIEL, seorang kakak kelas yang sangat populer dan di gemari semua orang.


My Enemy is My BelovedWhere stories live. Discover now